ONE HUNDRED AND NINETY EIGHT

Mobil mewah itu baru saja berhenti di depan sebuah bangunan yang sebagian dari bangunan itu di dominasi oleh warna biru muda.

Pintu mobil itu pun terbuka, terlihat seorang pria tampan yang keluar dari dalam mobil itu dengan menggunakan topi hitam juga kacamata hitam yang bertengger pada hidung mancungnya.

Setelah nya kedua kakinya berjalan masuk ke dalam bangunan itu. Tangan kanan nya terangkat mendorong pintu kaca itu dengan perlahan.

Saat ia telah berada di dalam, ia melihat ke sisi kanan juga kirinya. Tidak ada siapa pun di dalam sana, semuanya nampak sepi.

Tapi AC juga beberapa komputer yang ada di dalam ruangan itu terlihat menyala. Jadi sudah pasti kalau di dalam bangunan ini ada seseorang, namun entah dimana.

"Permisi..." ucap nya.

Berharap ada yang mendengar suaranya. Baiklah, ia akan mencobanya sekali lagi.

"Permisi!" ucap nya kembali namun kali ini lebih sedikit lebih keras agar ada yang mendengar suaranya.