DAEGU,KOREA.
pagi yang terlewat sunyi untuk sebuah desa kecil di pinggiran kota daegu.tidak ada suara burung atau berisik tetangga yang melakukan aktifitas mereka di pagi hari.mungkin mereka sedang menghormati ku yang semalam baru saja melakukan kremasi jenasah ibu.beberapa dari mereka turut hadir dan menyaksikannya,namun beberapa ada yang hanya membicarakan dari belakang.mungkin mereka sebagian orang yang tidak menyukai keluargaku.terlebih karena ayahku yang terkenal pemarah di desa ini.aku maklum dan sama sekali tidak keberatan dengan itu.namun setelah kepergian ayah,rasa rasanya mereka masih saja tidak menyukai ku dan juga ibuku.apa rasa benci mereka terhadap ayah,harus mereka timpakan juga kepada kami?entahlah aku tidak ingin lagi memikirkan seluk beluk sejarah suram keluargaku di desa ini.toh sebentar lagi aku juga akan pergi.pergi ke suatu tempat yang jauh lebih baik kurasa.atau lebih tepatnya pergi ke neraka lain.
aku baru saja selesai mengepak pakaianku kedalam 2 koper besar yang kini bersandar di pojok kamarku.serta tidak butuh waktu lama untuk membereskan barang-barang dirumahku,aku hanya sedikit merapikan nya dan menutupi nya dengan kain putih kusam bekas milik ibu.yahh rumahku hanya memiliki 5 ruangan.ruang tamu yang tergabung dengan ruang tv,dapur yang tergabung dengan ruang mencuci baju,kamar mandi,dan dua kamar tidur.aku tidak perlu susah susah membereskan semua itu.aku menyandarkan kepala ku ke dinding,duduk bersila memangku tangan.tatapanku kosong menatap kefoto ibu yang sedang tersenyum,masih ku biarkan terlihat di salah satu sisi dinding ruang tamu.
aku tertegun, hampir hampir aku tidak mempercayai aku baru saja kembali dari rumah duka semalam.di iringi parade hitam, sekelompok orang yang tidak ku kenal.sebagian kecil para tetangga dan tetua desa.dalam semilir angin malam yang sedingin es,aku berjalan disisi tuan min.air mataku serasa beku,menjalar hingga keseluruh wajahku.aku tertatih memegangi foto ibu yang terbingkai dengan dua garis hitam di masing masing sudut bawahnya.sesampainya di dekat tungku pembakaran, tangisanku kembali pecah.menatap jenasah ibu yang mulai di masukkan kedalam api menyala.hatiku serasa hancur secara perlahan,setiap pecahan yang terpisah dengan pecahan lain,aku begitu menikmati sensasi kesakitan itu hingga rasanya aku juga ingin mengakhiri hidup ku detik itu juga.
namun tangan besar yang merangkulku semenjak turun dari mobil,membuatku kembali berfikir normal.kehangatan yang ia tularkan sukses membuatku bergeming dari rasa sakit.setidaknya aku masih memiliki tuan min,begitu pikirku saat itu.ya semenjak peristiwa pesawat terjatuh dan tenggelam di laut kuning tiga tahun lalu yang merenggut nyawa keluarga besarku.aku tak lagi memiliki anggota keluarga lain.aku tidak memiliki kakek,nenek,paman,bibi dan sepupu.mereka semua meninggal bersamaan, terapung apung di tengah laut,enas.sedangkan ayahku dia hanya sebatang kara.dia di besarkan di panti asuhan dan tidak pernah mengetahui siapa orang tuanya.ayahku bilang dia ditinggalkan begitu saja di depan pintu panti asuhan saat masih bayi.
aku bergidik, mengingat betapa miris riwayat keluarga ku yang berakhir tragis dan seperti cerita bohongan jika menceritakannya kepada orang lain.aku harus menghadapi kenyataan diriku yang sekarang,yang seorang diri di dunia ini dunia sialan ini.lalu apakah kata kata 'setidaknya' yang ku banggakan terhadap tuan min cukup bagus untuk ku jadikan dasar hidupku selama ini?aku tidak tahu.aku hanya buih yang sedang mengikuti arus, kemanapun aku akan pergi aku tidak memiliki gairah untuk memulainya kembali.
deru mobil meraung lembut di depan rumah.aku terperanjat dari ilusi lamunanku tentang semalam.aku beranjak membuka pintu,mendapati sebuah mobil hitam yang sama persis seperti yang kulihat saat di Thailand.mobil sedan mewah ciri khas para pengawal tuan min yang tidak ku ketahui apa jenisnya,tengah terparkir tepat di depan rumah.seseorang turun dari pintu penumpang sebelah pengemudi lalu menghampiri ku.ia membungkuk kearahku sebelum akhirnya memohon diri masuk kerumahku dan mengambil koperku.sesaat sebelum aku menaiki mobil,para tetangga yang membentuk kerumunan kecil sekitar empat atau lima orang itu menatapku dengan penasaran.mungkin mereka bertanya mengapa aku yang semiskin ini bisa menaiki mobil mewah dengan pengawal juga sopir pribadi?tak ingin terjebak dalam gunjingan orang orang yang entah sedang menuduhku apa,aku memasang wajah acuhku dan segera meloncat memasuki kursi mobil belakang setelah pengawal membukakan pintunya untukku.
saat mesin mobil kembali di nyalakan dan perlahan menjauhi rumah,aku menarik nafasku dalam dalam.berjanji pada diriku sendiri akan membalas semua kebaikan tuan min suatu saat nanti,dan membuktikan kepada orang-orang bahwa aku memang pantas dan layak mendapatkan semua ini.55 menit perjalanan menaiki pesawat mungkin sedikit menyita keresahanku.bandara,bandara,bandara! dari Daegu ke seoul kenapa harus ke bandara?bukankah ada banyak alternatif lain seperti stasiun mungkin.jelas aku masih trauma mendengar kata-kata bandara, mengingat tempat kematian ibuku yang tak jauh-jauh dari sana.ingin sekali aku menyudahi ingatanku yang sudah keranjingan mengupas kembali detik detik saat kepergian ibuku.dan lagi lagi aku menitik.wajah ibuku yang tak berdaya tergambar jelas dalam bayangan.suara gemuruh roda brankar emergency yang berjalan,suara kepanikan orang-orang,dan suara sirine ambulan yang memekakkan.semua itu bagai terulang kembali mengganti kesadaranku saat ini.aku merasakan aliran air mataku yang hangat menyusuri lengkungan pipi hingga leher.merebakkan aroma luka yang mencekik.
aku masih berjalan di apit para pengawal dan hanya menundukkan pandangan tanpa berani menatap keseluruhan dari tempat payah ini.menunduk,sesekali menyeka air mata ku yang terus keluar.di ujung pintu keluar bandara,dua orang berjas hitam yang sudah kuduga adalah pengawal tuan min,telah menanti dengan kekakuan mereka.mereka membungkuk bersamaan kearahku yang hanya kubalas dengan anggukan kecil,kemudian menuntunku hingga sampai mobil.aku masih bertanya-tanya dalam hati tentang siapakah sebenarnya tuan min itu.kenapa dia memiliki banyak pengawal yang terlihat mirip tentara karena postur tubuh mereka.jika benar tebakanku tuan min adalah mafia,maka aku akan bersungguh-sungguh mengucapkan perpisahan pada kebahagiaan.
sesampainya di depan gerbang tinggi bercat hitam pekat.ditengahnya terdapat ukiran besi berlambang huruf " M " besar yang berwarna emas mengkilap.itu sudah cukup menandakan tentang siapa pemilik rumah dari balik gerbang tinggi ini.tentu saja tuan min." M " yang berarti min.marga tuan min sendiri.ketika secara otomatis gerbang itu terbuka,mobil yang kutumpangi melesat cepat memasuki halaman rumah.berjalan mengitari jajaran pohon cemara menjulang tinggi yang tumbuh di sepanjang jalan.di kanan kiriku hanya terdapat taman,begitu indah.sampai sampai aku lupa jika aku sedang berada di rumah seseorang.sebab untuk beberapa saat,aku merasa aku sedang memasuki sebuah halaman istana yang luasnya tidak karuan.
apakah tuan min tinggal di dalam sana?di kerjaan itu?kurasa kini aku memahami mengapa dia memiliki banyak pengawal.ya,karena dia adalah seorang raja yang fantastis kaya rayanya.mobil pun berhenti, tepat di depan teras yang memiliki dua pintu berkaca ukiran bunga berkilauan.aku bertaruh siapa saja yang memecahkan kaca pintu itu maka dia tidak akan sanggup menggantinya.sungguh kaca yang bergaya seni tingkat tinggi yang pernah ku lihat,yang ku yakin hanya di buat khusus untuk rumah tuan min.setelahnya para pengawal mulai menempatkan diri, membukakan pintu untukku dan mengawalku dari belakang.dekorasi gaya rumah kerajaan inggris melekat erat pada bagian lobi,dengan dinding yang di penuhi lukisan yang lagi lagi bernilai seni.wallpaper warna coklat muda membalut apik dinding itu, hampir-hampir aku terkecoh akan pendar kelembutan yang membuatku melupakan kesan rumah pada tempat ini.
aku berjalan mengikuti arahan para pengawal yang entah akan membawaku ke kerajaan mana lagi setelah membukakan pintu yang kedua,aku kembali terpana pada ruangan besar yang terdapat banyak kursi sofa ala raja berjajar mengelilingi meja kaca persegi panjang.kursi yang akan menenggelamkan siapa saja yang duduk disana sebab sandarannya yang tinggi dan gagah.aku menghela nafas,mengerjapkan mataku untuk delusi yang terlewat nyata di depanku ini.apakah aku benar-benar pantas menjadi bagian dari keluarga yang kekayaannya bahkan sama sekali tak terbayangkan olehku?yaahhh,aku bagaikan gelandangan tidak sedap di pandang mata dan hanya merusak tiap inchi keindahan dari istana ini.
untuk sesaat aku ingin berbalik dan melarikan diri,namun auman terakhir ibu tiba tiba terngiang, memerintah ku untuk tetap tinggal.memerintah dengan segala gimik kesakitan yang mustahil dapat ku tolak.aku mendengus, kebingungan menghadapi diriku sendiri.jika saja mereka mengusirku,itu justru lebih mudah dan aku akan bersedia pergi tanpa merasa terluka sedikitpun.tak berselang lama setelah setengah perjalananku menapaki ruangan besar itu,langkah seseorang yang tadinya terdengar dari kejauhan kini semakin terdengar mendekat di tandai keras suara sepatu nya.
" taehyung?ahhh, akhirnya kau sampai.aku sudah lama menunggumu."
sapa seseorang berpakaian mantel abu tebal dengan bulu di bagian kerahnya.itu tuan min.masih dengan kewibawaan yang sama saat pertama kali aku melihatnya.dia mendekat memamerkan senyum lebarnya, kemudian menatap ku hangat.
" ...selamat datang di kediaman ku.aku sangat senang bisa menyambut mu di pagi yang cerah ini.oh?ada apa dengan matamu?kau baik baik saja?"
aku terhenyak menundukkan wajahku, berharap sembab di mataku tak lagi menarik perhatiannya.betapa akan jadi hal memalukan jika aku memasang wajah muram durjaku kepada tuan min yang sudah nyata nyata menyambutku
" e,maaf saya tidak sengaja menangis saat berada di bandara.maaf atas ketidaksopanan saya karena tidak menghargai penyambutan tuan."
sergahku kemudian menunduk memohon maaf.
tuan min berubah murung dan seakan tak mengiyakan permintaan maaf ku.
" kenapa kau minta maaf?sudah kemarilah."
tuan min melangkahkan satu langkah besar hingga merengkuh ku kedalam dadanya.
" aku tahu ini sangat sulit.tapi aku berjanji akan membuatnya lebih mudah bagimu.kau tahu jika aku sampai membuat mu terluka,itu berarti aku juga akan melukai ibumu."
tuan min melepas rengkuhannya, tangannya perlahan merosot kemudian berhenti pada kedua lenganku.
" kalian boleh pergi."
perintah itu ia tujukkan kepada para pengawalnya.mereka membungkuk kemudian pergi bersamaan meninggalkan ruangan.tuan min melepas genggaman tangannya pada lenganku laku menuntunku duduk,dan benar saja.tubuhku seperti ditelan salah satu kursi ala raja itu yang tinggi sandarannya melebihi kepala ku beberapa jengkal.aku terlihat sangat kecil dan menciut,berbeda halnya dengan tuan min.dia sangat pantas bersandar disana.tubuhnya begitu proposional seakan kursi itu memang di takdirkan untuk menjadi singgasananya.
" aku sudah mengurus adopsimu.aku juga sudah menambahkan namamu dalam daftar keluarga.jadi mulai sekarang namamu bukan lagi kim taehyung,tapi min taehyung.dan secara hukum kau sudah sah menjadi putraku.ngomong ngomong mengenai hutang ibumu,aku juga sudah melunasi semuanya.maaf,jika diam diam aku sudah menyelidiki latar belakang keluarga mu."
" tidak,justru saya berterima kasih atas semua kebaikan tuan.saya berjanji akan membalasnya suatu hari nanti."
mataku menatap sendu ke arah meja,membinar, menekankan keharuanku yang membiru.
" jangan bilang seperti ini,bukankah aku ini sudah menjadi ayahmu?jadi...aku akan melakukan segalanya untukmu.ya sudah ya sudah...ahh?aku belum menceritakan tentang riwayatku dengan ibumu,baiklah aku akan mulai menceritakan nya.dimulai dari waktu itu,aku dan ibumu adalah tetangga dekat di desa jang guk,tanah lahir kami.saking dekatnya keluarga ku dan keluarga ibumu,kami semua sudah menganggap bahwa kami adalah satu keluarga.ibumu seumuran denganku,tapi percayalah dia lebih dewasa dariku dan selalu menjadi panutan ku.kami tumbuh bersama sama hingga remaja.yA,kami saudara tak terpisahkan.sampai suatu ketika keluargaku mengalami permasalahan,ayahku terlibat hutang dengan rentenir dan saat itu,kakekmu lah yang melunasi sebagian dari hutangnya.meskipun begitu hutang itu masih belum selesai dan ayahku terpaksa harus menjual rumah kami untuk menutup semua hutangnya, termasuk untuk mengembalikan uang kakekmu.kami lalu memutuskan pindah ke Seoul ke rumah paman kami.bertepatan saat kelulusan SMA,aku dan keluargaku resmi pindah dan itulah kali pertamanya kami berpisah sangat jauh.meski sedih tapi kami tidak bisa berbuat apapun.kami berjanji akan saling mengirim surat.tapi hal itu hanya berlangsung selama setahun."
alis tuan min menegang ketika mengatakan kalimat terakhir nya.aku tak tahu apa yang sedang ia rasakan namun aku yakin ia merasa sangat tertekan dengan kalimat itu.pandanganya kosong menatap meja kaca di hadapan kami.kini aku mulai memahami tentang kengototan tuan min yang ingin sekali mengurus ibuku saat di bandara tempo hari.itu musabah yang tidak bisa ia tahan setelah penyesalan masa lalunya terhadap ibuku.tuan min kembali melanjutkan kisahnya ditandai dengan arah pandangannya yang kembali menatapku.
" setahun setelah kami tinggal di seoul,ayahku meninggal karena terjatuh di tempat dia bekerja.aku memutuskan berhenti kuliah dan bekerja demi membiayai hidup.karena setelah kematian ayah,ibuku sakit sakitan dan sering keluar masuk rumah sakit.pamanku yang juga kekurangan tidak bisa banyak membantu.karena itu,aku sudah tidak lagi membalas surat ibumu."
kedua tangan tuan min meremas erat permukaan sofa seakan mewakilkan keresahan di dalam cerita yang ia utarakan,
" aku sangat terguncang dengan hidupku sendiri,rasa syok dan tidak bisa menerima kenyataan, kegagalan dalam mewujudkan mimpi dan semua harapan ku,menjadi titik berat yang pernah ku alami pada masa itu.mimpi yang mungkin terlalu sederhana untuk orang lain,namun bagiku bisa menjual baju buatanku sendiri adalah satu satunya impian terbesar yang ingin sekali ku wujudkan.untunglah aku memiliki ibuku yang tak henti menyemangati ku,dia bersuara keras untuk menampar keputus asaanku saat itu.sampai akhirnya aku memutuskan berlayar ke eropa.aku bekerja di dalam kapal dengan membawa mesin jahitku dan saat kapal berlabuh,aku berjualan baju yang sudah ku jahit sendiri di setiap negara yang ku kunjungi . pengalaman demi pengalaman selama bertahun-tahun menjadikan keadaan hidupku lebih baik.dan untuk pertama kalinya hasil jahitanku di beli oleh seorang designer terkenal di london.dia memajang bajuku di internet lalu sebuah majalah fashion tiba tiba merekrutnya untuk salah satu artikel.saat itulah kehidupan ku mulai berubah.designer itu menawarkan kerjasama dengan ku.dia memintaku menjadi salah satu team designer di brand terkenal miliknya."
ucapan tuan min terselingi seorang pelayan yang sedang menyuguhkan dua cangkir teh ke atas meja.pelayan itu membungkuk lalu mengundurkan diri setelah menyelesaikan pekerjaan nya.
" minumlah,kau pasti lelah karena perjalanan tadi."
imbuh tuan min.
aku mengangguk sekali dan menuruti instruksinya.perlahan aroma teh hangat menyusup masuk kedalam hidung menggetarkan sekejap indra penciuman ku.aku menyesapnya begitu hati hati, merasakan kenikmatan rasa teh yang belum pernah aku rasakan sebelumnya.mungkin ini adalah salah satu teh dari surga yang hanya bisa di temui di dalam kerajaan tuan min.tuan min meraih cangkir tehnya, melakukan hal yang sama denganku.bibirnya mengerucut menyesap mulut cangkir dengan keharmonisan gerak tubuhnya yang begitu sepadan dengan kemewahan.ia lalu meletakkannya kembali ke atas tatakan dan melanjutkan cerita yang sempat terhenti.
" aku memutuskan keluar dari pekerjaan ku di dalam kapal,dan menetap di london.ya,aku memulai karier dan mimpiku disana.saat musim dingin aku kembali ke korea bersamaan dengan perayaan natal.berkat kerja kerasku,aku bisa membelikan ibuku rumah dan membuka toko makanan untuk paman,ya untuk usaha keluarga kami di korea.tapi saat itu,aku masih bekerja sebagai team designer,bukan seorang CEO seperti sekarang.kemudian sebelum aku kembali ke london,aku pergi mengunjungi ibumu.ibumu ternyata sudah menikah waktu itu... terlihat sangat kesusahan.dia bekerja menjual sayuran dan menjadi buruh pabrik minuman.tapi,ibumu sama sekali tidak terlihat sedih ataupun mengeluhkan hidupnya padaku.dia justru senang karena melihatku telah sukses dan sama sekali tidak mempermasalahkan surat suratnya yang tidak ku balas.saat aku akan pamit,aku berniat memberinya sebuah bantuan.namun ibumu justru marah dan menolak nya.ibumu memasukkan kembali amplop uang itu kedalam mantelku dan meminta ku agar menghargai bagaimana pun kondisi hidupnya.aku tak bisa berbuat banyak waktu itu.seandainya saja aku datang lebih cepat sebelum ibumu menikah,mungkin aku bisa memaksanya agar kuliah dan akan menanggung semua biayanya.itulah pertama kali dan terakhir kami bertemu dan berpisah lagi."
tuan min kembali terdiam, bergeming atas kisah yang ia utarakan.seperti menguak kembali sebuah luka di masa lalu antara tuan min dan ibuku.aku sampai tak sadar mengalirkan air mata yang entah sejak kapan menjadi seagresif ini aku membayangkan sendiri dengan khayalan kecil ku tentang kisah haru itu. tentang bagaimana beratnya hidup keluarga ku di masa lalu.dan secara tiba-tiba wajah ibu frontal menyerang ingatanku.aku menangis untuk kesekian kalinya.
" taehyung,kau tak apa?."
pertanyaan tuan min lagi lagi membuat ku kehabisan cara untuk bersikap.tak seharusnya aku mengatakan jika aku menangis setelah beberapa saat yang lalu aku mengatakan hal yang sama pada tuan min.
" tidak saya tidak apa apa, silahkan melanjutkan kembali."
tuan min tak menjawabku.ia justru menatapku dengan iba seolah-olah juga mengatakan 'jangan khawatir' padaku.
" aku tau kau masih tidak mempercayai kepergian ibumu.kau mengingatkanku kembali pada diriku 20 thn yang lalu.saat aku kehilangan ayahku seperti yang sudah ku ceritakan tadi,di usiaku yang terlalu muda untuk memahaminya.aku tahu kau butuh banyak waktu untuk membiasakan semua ini.tapi aku juga ingin kau tahu bahwa apapun yang terjadi,kau akan baik baik saja."
kata kata tuan min seperti memacu air mata ku menetes lebih deras lagi.aku bahkan sesenggukan di hadapan nya.payah! aku menghancurkan pertahanan sikapku sendiri.
" aku akan menyuruh pelayan untuk mengantarmu ke kamar.kita akan bertemu lagi saat makan siang."
pinta tuan min kemudian mendekat,
" .....beristirahatlah."
lanjutnya sambil membelai pundakku dan berlalu.
aku terkejut begitu menyadari sikap bijaksana nya yang tak ingin memaksaku berbicara atau sekedar memperdengarkan kelanjutan ceritanya.apa sekarang aku yang berlebihan dengan sikapku?tapi imbas menangis dari cerita tadi tak terlalu berlebihan jika melihatnya dari sudut pandang manapun.toh,ibuku baru saja meninggal kemarin dan kurasa tuan min cukup memahami situasi ku.aku merebahkan tubuhku di kamar bak kerajaan ini,setelah beberapa menit yang lalu dua orang pelayan berseragam hitam dan bercelemek renda renda putih mengantarkan ku sampai kedalam.lagi lagi ruangan besar dan bergaya kerajaan Inggris.interiornya hampir membuatku memungkiri bahwa aku sudah resmi menjadi bagian dari keluarga ini.indah,mewah,dan berkelas.ini terlalu berbanding terbalik dengan diriku.aku tak tahu apakah aku pantas tidur di atas ranjang sebesar ini.aku meraba pelan permukaan selimut tebalnya yang halusnya tidak tertandingi.warnanya yang emas kecoklatan dan bermotif garis-garis menambah kesan maskulin di kamar ini.tanpa mencoba meraih bantal yang berada di atasku,aku memejamkan mata.tertidur begitu saja.meredam sejenak kelelahan,entah hati atau tubuh.yang jelas aku benar-benar merasa sangat kelelahan.
💜💜💜💜💜💜💜
' tookk....tookkk....tokk. '
bunyi ketukan pintu membangunkanku.aku beranjak cepat dan kebingungan melihat sekitar.astaga! aku lupa aku sudah pindah ke kerajaan ini.dan kurasa aku baru saja tertidur ,entah sudah berapa lama.tapi selama apapun itu aku yakin ini masih hari yang sama setelah kulihat sorot cahaya matahari yang tertahan gorden jendela kamarku.aku berlalu membukakan pintu.pelayan itu pun permisi masuk dengan membawakan sepasang celana dan jas hitam dan beberapa kotak yang tidak ku ketahui isinya.
" tuan besar meminta saya untuk menyerahkan ini kepada tuan muda.ijinkan saya untuk menata tuan muda,karena sebentar lagi waktu makan siang akan segera tiba."
terang pelayan itu dengan senyum yang tak henti hentinya mengembang di wajahnya.
aku tak tahu pasti apa yang ia maksudkan.tapi kurasa hidupku akan segera berakhir, mengingat serangkaian hal tak wajar yang mulai terjadi pada diriku saat ini.tuan muda katanya?ayolah,sejak kapan panggilan itu pantas untuk gelandangan seperti ku?
' dan mengapa membutuhkan pakaian formal hanya untuk melakukan makan siang?. '
begitu gumamku ketika aku hendak berganti pakaian di satu ruangan di dalam kamarku.ruangan penuh lemari lemari besar mengelilingi seluruh dindingnya.di salah satunya terdapat cermin besar yang apabila bercermin maka akan menangkap seluruh badan.okay,untuk kesekian kalinya aku mengagumi kerajaan ini.entahlah,apakah aku sungguh sungguh akan mengisi lemari itu dengan baju bajuku yang sebenarnya tidak sekelas dengan lemarinya.ya, lagipula...aku belum sempat menata bajuku,ku biarkan saja membusuk di dalam koper murahan milikku juga ibu.atau mungkin lain kali saat suasana hatiku membaik,aku akan menatanya tanpa sungkan.
aku melirik tulisan di label baju yang tertempel di bagian dalam di sebelah resleting.tulisan yang ku yakin adalah merk dari baju ini,tertera lambang huruf " M " dan yang ku ingat sama persis dengan lambang huruf di gerbang rumah.mungkinkah ini adalah brand merk perusahaan fashion milik tuan min,dimana ia yang menjadi CEO nya?luar biasa.selesai berganti pakaian,aku keluar dari ruangan lemari itu.aku mencelos saat pelayan itu lagi lagi ikut campur terhadap ku.apakah mulai sekarang aku akan terus di perlakukan seperti ini?jujur saja,aku tidak terbiasa di urus.pelayan itu menata rambutku dan memakaikan arloji mewah nan mahal dari brand r*lex di pergelangan tanganku,serta menyematkan cincin berlapis emas putih berhiaskan batu dari kristal Swarovski yang sangat indah dan memancarkan kilaunya di jariku yang sama sekali tidak pantas untuk di sematkan disana.tak berhenti disitu,kotak kotak yang ia bawa yang ternyata berisi sepatu dan perhiasan lain itu kian menambah perasaan kesalku saat ini.aku sungguh tidak tahu apa yang di pikirkan tuan min hingga ia menyuruh pelayannya melakukan ini padaku.bukankah dia sudah mengatakan sendiri bahwa aku membutuhkan banyak waktu?mengapa dia tidak membiarkan ku sendiri saja?atau membiarkan ku makan siang di dalam kamar sendiri?
pelayan itu memapangkan sebuah cermin panjang ke hadapan ku setelah ia selesai melakukan semua tugasnya.rambut terbelah kebelakang yang rapi dengan gel,dan rambut depanku yang mulai panjang di arahkan kesamping sehingga terlihat sedikit jidatku nampak menegunkan pandangan ku untuk sesaat.kuturunkan pandangan ku pada jas hitam berlengan panjang dan celana pas dengan ukuran kakiku yang panjang melekat sempurna pada tubuhku.kulitku yang pucat tampak kontras dengan warna jasnya mungkin sangat bersenyawa.sepatu hitam pantofel tak kalah menambah padu padan keindahannya.
sungguhkah ini benar benar diriku?bibirku merah merona dan terlihat membasah oleh lipbalm yang pelayan itu poleskan ke seluruh permukaan bibirku.alis tebalku yang disisir rapi memberikan kesan angkuh bagi siapa saja yang melihat.sekali lagi aku tertegun,hampir terkecoh dengan parasku sendiri.selanjutnya pelayan itu menuntunku menuju ruang makan yang terletak di lantai bawah.dengan hati hati aku menuruni tiap anak tangga berlapis karpet ini,tentu saja sambil berpegangan pagar kayu ukirannya.ku tak ingat kapan terakhir kali aku menggunakan sepatu formal lagi setelah menghadiri pernikahan tetangga ku waktu itu.mungkin aku sudah tidak pernah menggunakannya.demi apa?pria miskin seperti ku sama sekali tidak ada waktu untuk hal hal seperti ini.karena waktuku sudah kuhabiskan untuk bersekolah dan bekerja sepanjang hari di akhir pekan pun aku juga menghabiskannya untuk bekerja,bahkan lebih banyak.
dari kejauhan nampak sebuah meja panjang yang panjangnya mengingatkanku dengan meja makan sekolah sihir Hogwarts di film Harry Potter.kesan kerajaan tentu masih melekat setelah beberapa interior khas ukiran berwarna coklat keemasan menghias disana sini begitu aku sampai memijak ruangannya.beberapa orang telah duduk dan saling berbincang di kursi mereka masing-masing.aku tidak mengetahui siapa mereka.yang pasti, mereka semua adalah lelaki paruh baya namun beberapa masih ada yang berusia 30an jika aku tidak salah terka.mereka pun menghentikan aktifitas mereka setelah menyadari keberadaan ku yang cukup menyita perhatian.
" silahkan duduk tuan muda."
pinta pelayan itu mengulurkan tangannya ke salah satu kursi yang terletak di sisi kanan kepala meja.aku mengikuti instruksi dari pelayan itu tanpa memperdulikan tatapan mereka yang sebenarnya mulai mengganggu ku.aku terduduk kaku.menimbang nimbang tempat dudukku yang terlihat menonjol dari mereka.apakah pelayan tadi salah memberi kan kursi? mengapa aku di tempat kan di sisi kanan kepala meja yang jelas jelas menjadi titik pandangan di ruangan ini?apakah lantaran aku yang sudah berstatus keluarga di kerajaan ini,hingga letak duduk pun menjadi pembeda diantara mereka yang mungkin bukan keluarga?aku memutuskan menunduk, menatap piring besar yang tertelungkup di hadapan ku,nyaris seperti orang kelaparan yang tak sabaran untuk di berikan jatah makan.lantas aku kembali berkutat dalam kebingunganku, meremas kasar ujung kain jasku di pangkuan.sampai sebuah seruan terdengar lantang yang ku tahu itu adalah suara tuan min.perhatian mereka pun terpecah.bersamaan dengan itu nafasku kembali teratur hingga remasan tanganku terlepas perlahan dari kain jas.mereka mengalihkan pandangan mereka kepada tuan min kemudian berdiri untuk menyambut.tak ingin terlihat aneh,akupun turut berdiri memundurkan sedikit kursiku untuk menyambut kedatangan tuan min.
" selamat siang semuanya?maaf aku sedikit terlambat."
.
tuan min berjalan menguarkan aura kepemimpinannya yang mendikte.garis bahunya yang tegap secara tegas menunjukkan kekuasaannya terhadap seisi ruangan.terlebih beberapa aksesoris batu permata hitam yang menghias kerah jasnya menambah ketegasan tersebut.di belakangnya berjalan seorang pemuda yang juga mengenakan jas hitam yang membungkus kemeja hitamnya dengan sempurna.namun tidak ada aksesoris permata hitam seperti tuan min.hanya jas hitam polosan yang terukhur pas di ukuran badan idealnya yang tidak terlalu tinggi.rambutnya kuning pirang bergaya blonde.pada bagian depannya terbelah,jatuh menutup pelipis mata kirinya dan lainnya terselip di belakang telinga kanannya.bibirnya tipis kecil mengerucut bak kuncup bunga tulip segar dan membasah. jakunnya cukup menegaskan dirinya sebagai lelaki yang berkarakter kuat sebab tonjolannya yang terlihat kentara tanpa pamrih.mata kecilnya seperti bayi kucing yang sangat menggemaskan,hidung kecilnya yang mancung seperti perosotan,serta kulit putih mulusnya bak tersiram susu.jujur,dia sangat menggoda manusia siapa saja yang berlawanan jenis.ya,dia sangat tampan.
pandangan kami saling bertemu ketika dia berhenti dan berdiri di sisi kursi bagian kiri kepala meja,tepat di hadapanku.aku melengos ,mengalihkan pandangan ku seketika kearah tuan min yang di saat bersamaan juga berada disisi kursi kepala meja,kursi utama dari meja sajian.aku berusaha mewajarkan sikapku di balik getaran hebat yang sedang melanda hatiku akibat pemuda itu.entah bisikan iblis mana yang sudah membujukku agar menyebut rasa yang kurasakan ini sebagai rasa kagum?astaga!!.
" silahkan duduk."
pinta tuan min memimpin duduk para tetamu yang hadir.
aku turut duduk,masih dengan gerakan canggung dan berusaha dengan kewajaran sekuat tenaga.aku tak berani menatap ke depan karena aku tahu aku sedang di perhatikan.oleh seseorang yang tidak ku ketahui jelas siapa dirinya.mungkinkah dia termasuk anggota keluarga tuan min mengingat letak duduknya yang sama denganku?aku mendesis kesal pada diriku sendiri.mungkin tidak akan sama kejadiannya jika pagi tadi aku tidak terburu-buru menangis di hadapan tuan min ketika sesi cerita sedang berlangsung.karena jika aku masih meneruskan sesi cerita itu,mungkin aku akan mengetahui siapa dia sebenarnya.sungguh,aku ingin sekali mengakhiri situasi tegang saat ini.
" aku sengaja mengumpulkan kalian semua untuk sebuah pengumuman.sebuah pengumuman penting yang akan merubah sedikit silsilah keluarga dan juga ahli warisku."
kata tuan min membuka suara.
sekejap aku mendongakkan kembali pandangan ku, menatap tuan min yang sudah bersiap melanjutkan kata-katanya.mungkinkah...mungkinkah tuan min akan memberi pengumuman mengenai pengadopsianku?nalarku sudah hampir memuncak tidak kepalang,aku tidak tahu lagi apa yang selanjutnya akan terjadi.aku menyerah.kualihkan pandangan ku pada pemuda di depanku.aku melihat rahangnya menegang ,disertai tautan alis yang hampir menyatu di kedua pangkalnya.benar benar pemandangan yang berbeda jauh dari saat aku melihatnya pertama tadi.aura kemolekan bak pangerannya memudar diganti dengan aura kemurkaan bak seorang pembunuh.pandangannya menatap kesal kearah tuan min,seolah tidak menyukai apa yang sudah dia dengar.kenapa?kenapa dia tidak menyukainya?apa itu sebuah rambu bahwa dia tidak menyukai keberadaanku?
"....aku tidak sengaja berjumpa kembali dengan sahabat lamaku ketika aku berada di Thailand.dia bukan hanya sahabat bagiku,tapi sudah ku anggap sebagai keluarga karena hubungan kami yang sangat dekat di masa lalu.sayang pertemuan kami tidak berlangsung lama karena keadaannya yang sedang sakit keras dan dia harus meninggal saat perjalanan kerumah sakit."
terang tuan min sembari menggamit jari jarinya menjadi satu kepalan di atas meja.
" hari ini....aku ingin memberitahukan kepada kalian secara resmi bahwa aku telah mengangkat putra dari sahabatku tsb sebagai anakku yang sudah aku sahkan secara hukum.perkenalkan,pemuda tampan yang sedang duduk di sebelahku,namanya adalah....min taehyung."
suasana pun mendadak ricuh.mereka saling menggunjing dengan rekan di sebelah mereka.sementara kedua mata pemuda itu frontal memelototi ku dengan sorot kebenciannya.bibirnya menekuk ke bawah, menguatkan raut wajahnya yang geram saat menatapku.sontak aku kembali menunduk kan pandangan ku, mencari alasan tepat setidaknya aku bisa bertahan duduk satu ruangan denganya.tapi alasan tepat seperti apa? apakah seperti aku yang sudah sah menjadi anak angkat tuan min,lantas aku bisa mentang mentang duduk tanpa memikirkan pandangan dari siapapun termasuk dirinya?itu benar-benar alasan yang sangat konyol!.saat nafas ku kian tercekik oleh lautan wajah yang sedang menatapku saat ini,tuan min menegur ku, menyentuhkan jemarinya pada punggung tanganku.
" berdirilah nak, perkenalkan dirimu di depan para petinggi dan jajaran direksi perusahaanku."
aku mengerjapkan mataku mencoba menganalisis permintaan tuan min yang terdengar mustahil kulakukan.sungguh,aku tidak akan sanggup.apalagi tatapan pemuda di depanku yang sudah menyerupai ular itu kian mengendurkan nyaliku saat ini.tapi bukankah aku sudah berjanji pada diriku sendiri saat meninggalkan rumahku pagi tadi?aku harus bisa membuktikan pada orang-orang bahwa aku memang pantas mendapatkan semua ini.ya,aku harus bisa melakukannya.aku tidak akan membuat tuan min malu di depan bawahan nya.langkah pertama yang kulakukan adalah memasang wajah percaya diriku, langkah selanjutnya aku berdiri tegap menatap kearah para petinggi itu.
" halo semuanya?"
aku membungkuk menunjukkan sikapku,lalu kembali menegakkan badan.
" perkenalkan saya min taehyung,saya baru berusia 18thn.saya merasa sangat terhormat menjadi bagian dari keluarga tuan min yang sekarang menjadi ayah angkat saya.untuk itu saya tidak akan mengecewakan ayah angkat saya dan saya akan berusaha memberikan yang terbaik untuk kedepannya.terimakasih."
aku membungkuk kembali untuk menutup sesi perkenalan ku.tak lama setelah itu suara tepuk tangan mulai terdengar satu persatu dan semakin keras hingga terdengar menggema di seluruh ruangan.aku melirik kearah tuan min yang juga memberikan tepuk tangan nya. perasaan lega pun merayap kesuluruh tubuhku,namun hal itu tak berlangsung lama.tepat saat ku mendudukkan pantatku kembali ke atas kursi, pemuda itu justru beranjak dari duduknya sembari menghembuskan nafas kasar yang terdengar memburu.ia melempar kan tatapan membunuh kearahku,tak jelas apa maksud dari tatapannya namun itu sudah cukup menunjukkan rasa ketidaksukaanya padaku.tanpa mengatakan apapun pemuda itu berlalu pergi, menerjang jengkal ruangan tanpa memperdulikan tindakannya yang sudah menjadi pusat perhatian.
" tidak usah di pedulikan.dia memang seperti itu,tapi setelah kalian saling mengenal kalian akan menjadi kakak beradik yang serasi."
kata tuan min mengambil alih perhatian ku.
maaf?apa kata tuan min tadi? kakak-beradik?itu artinya...dia adalah kakakku?
" hei min suga,apakah kau sudah membuat rencana perjodohan putramu yang tampan itu? ngomong ngomong,kau tahu kan aku memiliki seorang putri?hehehe.....jika kau tak keberatan kau bisa menemui ku secara rahasia.kapan saja,aku akan selalu membuka pintu rumahku untukmu."
salah seorang dari mereka tiba-tiba menyahut seolah tak mempermasalahkan dengan sikap pemuda yang ternyata adalah kakakku tsb.
" aahhhhh...aku juga memiliki seorang putri,dia Sangat cantik dan juga pintar.memangnya hanya kau saja yang ingin melakukan perjodohan dengan putra min suga?hehehe....benarkan min suga?
imbuh seseorang yang duduk di sebelahnya.
perjodohan kata mereka? usiaku masih 18thn,apa kalian tidak mendengar perkenalkan ku tadi?oh astaga, rasanya aku benar-benar ingin muntah.
" haha,kalian terlalu terburu-buru."
tuan min menjawab dengan senyum tipis,
" kita lihat saja siapa kandidat wanita yang pantas menjadi menantuku nanti.baik, sekarang kita mulai makan siangnya, selamat menikmati."
keanehan apalagi ini? mengetahui bahwa aku memiliki kakak yang jelas-jelas tidak menyukai ku saja sudah membuatku shock tidak karuan, ditambah usulan tentang perjodohan ku dengan salah satu putri petinggi itu.tuhan aku menyerah saja.
Hei dhinda fellicia here
Wait for another chapter, okay?
We will update soon.
Don't forget vote, like and coment juseyoooo.....
yuhuuuu lagi rajin update ini ? untuk kali ini maaf yah kalo kepanjangan ?? dan mudah2an kalian suka dan menikmati story ini.untuk obsessed akan lanjut kok.untuk pembaca setia OBSESSED di tunggu yah.salam rindu istri suga ??