webnovel

LOVE MY BROTHER

WARNING!!! cerita mengandung unsur 21+ kekerasan dan kata kata kasar tentang bertahan siapa yang akan kalah pada akhirnya!!mereka mempunyai rasa satu sama lain tapi tidak bisa mengungkapkan??kim taehyung adalah seseorang yang mempunyai 2 alat kelamin yaitu laki laki dan perempuan.tapi pada akhirnya orang tua taehyung memutuskan untuk menjadikan kim taehyung seorang laki-laki.meski dia sekarang seorang laki-laki tapi kulit mulus dan parasnya yang tampan itu tidak kalah cantiknya seperti seorang perempuan.banyak hal yang menentang hubungan mereka.lalu bagaimana cara mereka bertahan sampai akhir???

Dhinda_Felicia · LGBT+
Không đủ số lượng người đọc
10 Chs

EPISODE 2

pemandangan kelas selalu tampak ramai dan terlihat membosankan.terlebih setelah beberapa menit lalu ketua kelas memberitahu guru yang akan mengajar pelajaran selanjutnya tidak dapat hadir. alhasil kami hanya mengerjakan tugas dan saling mengobrol membentuk kelompok masing-masing. tentu saja dengan pengecualian diriku dan jungkook. kami hanya mengerjakan tugas tanpa antusias mengobrol seperti mereka.Aku tidak mengerti kenapa kami sesunyi ini,mungkin ini imbas dari percakapan kami beberapa jam yang lalu mengenai bekas merah dileher ku yang sedikit mengundang ketegangan di antara kami.

kualihkan pandanganku ke sekeliling kelas, mengabsen setiap tingkah polah para murid yang masih asyik bergosip. terkadang risih mendengar ocehan mereka yang hanya berkutat tentang itu-itu saja.aku juga sempat mendengar pembicaraan mereka tentang aku dan Jungkook yang mereka anggap sebagai pasangan kekasih.apa yang mereka pikirkan? kami berdua ini laki-laki bagaimana bisa disebut pasangan kekasih. karena memang kami selalu terlihat bersama dan memang karena kami tidak memiliki teman lain selain diri kami sendiri.

"apa? kau mau mendaftar bimbingan belajar lagi? apa kau mau menghancurkan otakmu sendiri karena kebanyakan belajar? "

Sela Jungkook merampas formulir pendaftaran dari tanganku.

aku merespon Jungkook dengan wajah datar dan merebut kembali formulir tersebut.

"kembalikan! Aku mau belajar sampai otakku hancur sekalipun masih belum tentu bisa mengejar nilai kalian kok. jadi jangan cegah aku. "

" ya!tapi kau sudah mengikuti 4 hari bimbingan belajar selama seminggu, apa itu tidak cukup?! "

"tidak akan pernah cukup! kau tahu kan aku satu-satunya murid yang ketinggalan pelajaran di kelas ini, aku harus belajar keras supaya aku bisa mengejar nilai kalian."

entah kenapa, kami mudah sekali bertengkar memperdebatkan hal-hal sepele seperti sekarang ini.

"tapi bukan berarti kamu mengikuti bimbingan belajar sebanyak ini, kamu bisa lelah karena belajar 12 jam setiap hari, kau juga butuh istirahat! tunggu tunggu...kapan terakhir kali kamu keluar jalan-jalan? jangan bilang kau tidak pernah melakukannya selama berevolusi menjadi min taehyung, ya? "

mata Jungkook melirik cepat ketika mencuatkan kecuriganya padaku.

sayangnya dia benar.ya,Aku tidak pernah keluar jalan-jalan semenjak aku pindah ke rumah tuan min.aku tidak lagi melakukan kebiasaan normalku seperti bekerja paruh waktu, belanja kebutuhan, naik bus kemanapun aku pergi, dan jalan-jalan di hari liburku.semua kebiasaan itu telah tersapu bersih oleh satu status yang kini ku sandang sebagai putra keluarga min.bagaimana aku bisa bekerja paruh waktu jika uang di kartu kredit ku melebihi gaji 1 tahun ku bekerja? bagaimana aku bisa belanja kebutuhan ku jika semua sudah disediakan lengkap dengan koki dan pelayannya?bagaimana aku bisa naik bus jika aku memiliki mobil dan sopir sekaligus pengawal yang menemani kemanapun aku pergi? dan bagaimana aku bisa jalan-jalan di hari libur ku jika setiap hari yang ku habiskan di rumahku hanyalah rasa takut dan tertekan?

"ehm.... aku memang tidak pernah jalan-jalan. ayahku sibuk keluar negeri dan yoongi,kurasa kau sudah tahu. "

"kalau begitu mari kita berkencan minggu depan."

kontrolku lepas ketika Jungkook tiba-tiba menggenggam pergelangan tanganku. aku menjatuhkan kertas formulir itu, mendarat entah kemana. berkencan? oh my..... itu kata-kata yang membuat bulu kudukku meremang miris ketika mendengarnya.

"mm.. maksudku,kita pergi jalan-jalan seperti menonton, makan, atau ke taman.ayolaaahhh..... kamu butuh melakukan itu. "

pinta Jungkook masih kekeh menggenggam tangan.

aku melempar pandangan setengah tak percaya pada Jungkook lantaran ajakan kencan yang sama sekali tidak pernah terlintas di benakku. Aku kan seorang pria, bagaimana bisa dia mengajakku berkencan. apakah dua orang pria bisa berkencan layaknya pasangan normal lainnya?

"tidak.aku akan berkencan dengan soal-soal pelajaran selama hari liburku. "

jawabku kemudian melepas genggaman Jungkook, menunduk mengambil kertas formulir dari lantai.

"terima kasih atas kekhawatiranmu, Jungkook.tapi aku sungguh tidak apa-apa,aku bisa melalui hariku meski tanpa jalan-jalan. "

kulayangkan kaki jenjang ku meninggalkan Jungkook dan menuju pintu kelas.aku harus menumpuk formulir pendaftaran ke ruang guru sebelum batas waktu penerimaan telah habis.

"ya, taehyung! kau tidak akan pernah jalan-jalan selain denganku karena hanya akulah satu-satunya temanmu di dunia iniiiii...!!!! "

teriakan Jungkook menyedot perhatian satu kelas.

otomatis membuat mereka riuh menyoraki Jungkook.nikmatilah saja selama kalian menyukai nya, menggosipkan kami dan membuat berita yang tidak-tidak tentang kami. toh, kami sudah terlalu sering mendengarkannya.Jungkook dan taehyung berpacaran, taehyung dan Jungkook dijodohkan, apa ada lagi gosip selain itu yang belum aku ketahui? terserah!

perjalanan menuju ruang guru sengaja Ku ulur, aku melambankan langkah kakiku yang sebenarnya terbiasa berjalan dengan cepat.

' Ddrrrrrrrttt.....Ddrrrrrrrrtttttt.....'

getar handphone-ku tiba-tiba mengejutkan, menghentikan gerakanku yang tadinya hendak membelok ke koridor lain.sebuah nama pemanggil yang ku yakin sesuatu yang penting akan aku dapatkan dari nya, ya sekretaris han, sekretaris yang selalu menemani dinas Tuan min ke mana pun Tuan min pergi.aku melihatnya pertama kali saat di rumah sakit Thailand, dia bersama para pengawal ketika aku dan Tuan min membawa ibuku ke mobil ambulans kala itu. dan kedua kalinya ketika beliau menjemput Tuan min di rumah,Aku tidak pernah lupa dengan wajah Ramah berambut belah samping tipis yang selalu tersenyum itu.

" halo? "

" ha..halo, apa kabar sekretaris Han? "

"kabar saya sangat baik Tuan muda, bagaimana dengan anda?"

"Saya baik, oh iya Ada perlu apa anda menghubungi saya?"

"maaf jika mengganggu waktu Tuan di sekolah, tadinya saya ingin langsung menemui Tuan saat pulang sekolah, tapi sepertinya saya sudah tidak sempat karena harus segera pergi.begini, saya disuruh Tuan min untuk memberitahukan Tuan muda bahwa Tuan tidak akan pulang bulan ini."

pandanganku mendadak berhenti menatap satu titik yang tak dapat ku elak.tuan min tidak akan pulang selama sebulan, apa aku tidak salah dengar?

"tapi tuan muda tidak perlu khawatir karena tuan min akan pulang bertepatan pada hari ulang tahun tuan muda bulan depan.tuan sudah mempersiapkan sebuah pesta yang sangat besar untuk tuan muda, jadi mohon persiapkan diri tuan. "

apa?pesta ulang tahun?

" Eahhmm....apa maksud sekretaris han dengan pesta ulang tahun? saya sama sekali tidak tahu itu. "

"mungkin hanya Tuan min yang bisa menjelaskannya, tunggulah telepon dari beliau.ngomong ngomong.....apa tidak apa-apa jika tuan muda sendirian lagi di rumah? karena jika tidak salah Tuan yoongi masih akan kembali sabtu depan. "

" Sabtu depan? apa maksud anda?! "

"apa tuan yoongi tidak memberitahukan tentang keberangkatannya ke Incheon? beliau ada undangan pesta pernikahan sekaligus pertemuan bisnis di sana.Eh,kalau begitu saya tutup dulu tuan muda, selamat siang,jaga diri tuan. "

' tuuuuuuuut.....tuuuuut.....tuuut.....'

jadi inikah kabar baik yoongi? dia pergi sampai Sabtu depan?itu artinya..... aku akan sendirian selama 5 hari? aku akan menjalani 5 hari tanpa teriakan dan paksaan yoongi? oh thanks good!

💜💜💜💜💜💜💜💜

"apa kabar putraku taehyung? maaf aku tidak sempat berpamitan dan menyuruh sekretaris Han untuk mewakilinya."

"tidak apa-apa ayah, kabarku baik. bagaimana dengan ayah? "

"aku baik, sangat baik lagi jika mendengar kabar baik mu. kamu sudah makan? "

"eh, aku sudah makan,ayah."

"apa yoongi masih memperlakukanmu dengan baik?"

"...tentu, bahkan tadi pagi dia mengantarku ke sekolah. ayah tidak perlu khawatir."

"syukurlah, Aku sangat senang jika dia mulai bisa menerimamu. maaf jika kami sering meninggalkanmu sendiri, taehyung. oh, apa kamu sudah dengar dari sekretaris Han? "

"tidak apa ayah,sebenarnya aku tidak benar-benar sendiri karena ada banyak pelayan dan pengawal di sini.E, mengenai itu.... bolehkah aku meminta agar pestanya dirayakan secara sederhana saja? Aku hanya ingin menghormati kematian ibuku yang belum genap 1 tahun. "

"Aku tahu ini memang terlihat lancang, namun aku ingin melakukannya sebagai wujud kebahagiaan juga rasa terima kasihku.Aku ingin membukakan pintu dunia untukmu, Aku ingin semua orang tahu jika aku adalah ayahmu, taehyung. "

" mmmmhh,ya. mungkin ayah benar. ibu pasti akan setuju jika mendengarnya. terima kasih ayah. "

"aku yang seharusnya berterima kasih padamu. baiklah, persiapkan dirimu untuk pesta itu.Aku akan kembali untuk pesta putraku tercinta, hehehe.... selamat malam taehyung? "

"selamat malam ayah."

3 Hari berlalu setelah percakapan telepon dengan Tuan min malam itu.tidak ada yang berubah, masih tetap berkutat dengan hubungan jarak jauh antara ayah dan anak yang entah sampai kapan akan berakhir ini.menyesal? tidak,aku bahkan sudah tidak tahu apa yang sedang kurasakan saat ini. aku bahagia namun juga sedih. aku tidak bisa menghentikan salah satunya.

sudahlah taehyung, paling tidak.....aku masih bisa menghirup nafas bebas di balkon kamarku tanpa memikirkan pria pemarah itu, yoongi. betapa aku sangat merindukan hari-hariku tanpa teriakan dan paksaan dari pria itu.karena satu hari tanpa yoongi di dalam rumah ini adalah anugerah terbesar yang amat sangat ku syukuri.Aku tidak akan melewatkan kesempatan untuk merasakan kenikmatan tidur yang selama ini sangat jarang kurasakan.

' tooook...tooook...'

apalagi sekarang? bukankah sudah kukatakan Aku tidak akan makan malam? kenapa pelayan-pelayan itu masih saja mengusik istirahat eksklusif ku malam ini?

"ada apa?"

tanyaku dengan wajah bosan saat membuka pintu.

"maaf mengganggu istirahat tuan muda, Saya hanya ingin memberitahu bahwa teman tuan muda sedang menunggu di luar gerbang. apakah Tuan ingin mempersilahkannya masuk?"

"teman? siapa?"

"tuan muda Jeon Jungkook."

"APA?!!!! dasar gila! "

kejut ku mengumpat lirih pada diri sendiri.

" Eh, suruh saja dia masuk. aku akan menunggunya di ruang tamu. "

"baik tuan muda."

pelayan itu menunduk lalu berlalu pergi.

segera aku meraih handphone-ku yang sudah aku acuhkan di atas kasur dan tanpa menunda lagi menghubungi nomor Jungkook.

"halo? "

sahut suara bernada lembut dan imut khas milik Jungkook.

"Jungkook,apa yang kau lakukan? kau tidak sungguh-sungguh mengajakku berkencan kan? apa kau sudah gila?"

"yaaa,aku memang sudah gila, kenapa? sudahlah, gerbangnya sudah dibuka. cepat temui aku dan berdandanlah. "

' tuuuuuuut..... tuuuuuuut... tuuuuuuut....'

"tidak, aku ti...."

aku mengalihkan handphone-ku dari telingaku lalu memandanginya kesal karena diputus sepihak oleh Jungkook.

"astaga kenapa ditutup?!!!!aisshhhh....orang ini!"

aku tidak berniat berdiri di depan kaca untuk berdandan seperti yang Jungkook katakan.aku hanya menyisir rambutku dan memakai hoodie hitam untuk menutupi celana pendek selutut dan baju tanpa lengan yang sedang kukenakan.sembari melangkahkan kakiku menuju ruang tamu, pikiranku terus merayap tidak jelas mengenai yoongi. bagaimana kalau seandainya yoongi tiba-tiba pulang dan mendapati ku bersama Jungkook? hukuman macam apa yang akan dia limpahkan padaku jika itu benar terjadi? ayolah taehyung,kamu harus singkirkan jauh-jauh pikiran burukmu kali ini, dan bersenang-senanglah barang sejenak saja.

aku menaikkan kedua alisku saat melihat Jungkook tengah berjalan menuju kearahku.jaket kulit hitam nya tampak pantas tergantung di tubuh Jungkook, sepadan dengan kaos putih yang ia kenakan dibaliknya yang sedikit terlihat. apakah sekarang dia seorang supermodel?

"wow, Kau tampak berbeda dari biasanya. apa kau sungguh sungguh mempersiapkan kencan ini? "

ucapku mengarah pada sindiran.

"kenapa? hh,kamu mau bilang kalau aku tampan tapi kamu malu mengatakannya kan? "

"hahaha.... benar kamu memang tampan, tapi justru itulah aku sama sekali tidak pantas pergi denganmu.hei, kenapa kau nekat sekali mengajakku pergi sampai datang kemari? bahkan kau tidak bilang akan kemari sebelumnya. "

kami saling melempar senyum sesekali mengekspresikan gerak tubuh yang begitu bersahabat.

"cih, sudahlah.aku tidak peduli kau setuju atau tidak karena aku akan tetap memaksa mu keluar malam ini. lagipula itu salahmu karena tidak mengatakan kalau pulang cepat hari ini.apa aku harus terus-terusan menyewa orang untuk mengikuti mu agar tahu semua jadwal les mu itu, taehyung? "

"apa?? menyewa orang? mengikutiku? jadi kau...."

"ya aku melakukannya hanya untuk mengajakmu jalan-jalan. jadi.... apa kamu sudah siap pergi sekarang? "

kedua pundakku menurun pasrah, melihat usaha Jungkook yang begitu getol mengajakku untuk keluar. kupikir aku tidak sendiri lagi sekarang, benar, ada Jungkook. sosok sahabat yang mengangkat kesahku ke permukaan yang menenangkan. sosok sahabat yang membuat pikiranku lebih seimbang.

kami lantas menaiki mobil Jungkook dengan perselisihan sengit yang sempat terjadi antara aku dan para pengawal sebelumnya.Aku tidak mengerti mengapa aku harus diawasi sedemikian ketat hingga pengawal-pengawal itu mengikuti mobil Jungkook dari belakang. meski aku sudah melarang, namun semua kembali lagi kepada siapa mereka bekerja. kepada siapa mereka takut dan juga tunduk.dan aku pun hanya bisa pasrah di untit 2 tubuh tinggi kekar yang sama sekali tidak memiliki ekspresi wajah tersebut.Jungkook mengajakku ke pusat perbelanjaan megah yang sangat ramai pengunjung, membelikanku sebuah minuman soda dan cemilan untuk ku makan sepanjang kami berjalan.kami saling bercanda, tertawa lepas menikmati waktu yang kami lewati, bahkan kami tak sadar sudah bergandengan tangan ke sana dan kemari saking senangnya.sebelum pergi ke tempat lain, Jungkook mengajakku makan di salah satu restoran di dalam mall.tentu saja masih dalam pengawasan dua pengawal yang sedang berdiri di pintu masuk restoran yang setia mengawasiku.aku tidak nyaman, sangat sangat tidak nyaman jika terus diawasi seolah aku sedang berbuat kesalahan atau perbuatan yang sangat membahayakan.

"kenapa ?"

tanya Jungkook masih dalam keadaan mengunyah makanan.

"Aku hanya tidak nyaman. apa aku seseorang yang harus diawasi? memang nya... apa salahku? "

Jungkook menghela nafas panjang menatapku yang sedang mengalihkan pandangan ke arah lain.

"anggap saja mereka sedang mengawasi seorang artis yang sedang berkencan. hahaha...."

" semacam dispact?"

"benar, sudahlah tidak usah dihiraukan.cepat makan karena setelah ini aku ingin mengajakmu nonton. "

"eh, tidak usah. kita pulang saja. Aku tidak ingin membuatmu ikut tidak nyaman karena aku. "

"hei, ayo lah.aku mengajakmu jalan-jalan karena aku ingin menyenangkanmu, kenapa kau harus memikirkan aku? "

"karena aku peduli padamu, Aku tidak ingin kebaikanmu justru menjadi hal yang tidak menyenangkan bagimu."

sahutku sedikit bertempo cepat dan meninggikan suara. aku menghela nafasku perlahan karena menyesalinya.

"maafkan Aku.kita akan jalan-jalan setelah aku meminta ayahku agar menghentikan pengawal-pengawal itu nanti. "

tumbang sudah peranku sebagai sahabat Jungkook.aku terlalu ambisius untuk kesenangan ku sendiri hingga melupakan bagaimana perasaan Jungkook. bagaimana perasaannya saat dia yang mengajakku jalan-jalan harus di Untit pengawal-pengawal ku kemana pun kami pergi.berisik ah? kesal kah? tidak nyaman kah? itu pasti. kami pun berlalu ke parkiran untuk menuju mobil Jungkook. suasana masih senyap, tanpa dialog yang mengiringi perjalanan kami.aku tahu Jungkook sangat kecewa, tapi aku bisa apa? apakah sesulit ini mengajakku jalan-jalan? kenapa Aku bahkan tidak bisa melakukan hal yang sangat mudah dilakukan orang lain? terkutuk kau, taehyung. mungkin setelah ini Jungkook enggan mengajakmu lagi, dan dia akan mencari teman lain yang bisa dia ajak jalan-jalan kapan saja. saat kami berhenti di lampu merah, suasana sunyi semakin riuh menjadi-jadi. Jungkook yang tadinya fokus ke arah jalan beralih menatap ku tiba-tiba.

"maaf, aku gagal menyenangkanmu malam ini. Kau tidak perlu menyalahkan dirimu karena sungguh..... Aku sama sekali tidak kecewa. "

ungkap Jungkook mengerutkan dahi.

"kenapa harus kamu yang minta maaf? ini kan salahku salahku karena tidak menyempatkan waktu untuk jalan-jalan denganmu, salahku karena tidak mampu mencegah pengawal-pengawal itu. sekali lagi aku minta maaf. "

"sudahlah, kita lupakan saja. kita bisa menggantinya lain hari. "

Aku tidak menginginkan suasana canggung di antara kami, tapi pada akhirnya kami malah saling diam hingga mobil Jungkook telah sampai di depan gerbang hitam tinggi berlambang huruf ' M ' rumahku.setelah gerbang terbuka Jungkook melesatkan mobilnya memasuki halaman, masih dengan diamnya yang semakin membuatku kewalahan mengatur ekspresi.Aku benar-benar lelah menghadapi situasi ini, bahkan untuk bernafas saja terasa sangat sulit. sesampainya di depan teras, aku terburu-buru turun demi mengakhiri kecanggungan di dalam mobil. Jungkook pun menyusulku, mengantarku hingga disisi pintu.

"ehmm, terima kasih atas jalan-jalan malam ini. "

kataku mengawali dialog setelah terakhir kali kami berdialog di lampu merah.

Jungkook menggaruk pelipisnya dengan jari telunjuk seperti berpikir sembari memiringkan kepalanya.

"apa kau masih merasa kesal?"

"kesal? atas apa?"

di saat yang bersamaan pintu itu tiba-tiba terbuka dari dalam, menunjukkan sosok pria yang paling aku takuti di rumah ini. dialog kami seketika berhenti untuk menatap kearah sosok itu. astaga! yoongi!

"Jungkook? kamu kah itu?"

tanya Yoongi kemudian menampilkan senyum sumringah nya.

waktu yang kurasa sudah berhenti, saat pandanganku menatap senyum itu. senyum itu... sebuah gummy smile yang begitu indah, senyum yang untuk pertama kalinya aku lihat semenjak aku bertemu dengan yoongi.ya,aku memang sama sekali tidak pernah melihat yoongi tersenyum bahagia semenjak aku bertemu dengannya.oh Tuhan, tolong hentikan detak jantungku Sekarang, aku tidak kuat dengan degupannya yang semakin tak terkendali! bagaimana aku bisa seperti ini?

"kak yoongi?aaaa.....sudah lama sekali, astaga.bagaimana kabarmu? kenapa kau tak pernah lagi mampir ke rumah kami? "

sahut Jungkook antusias mendekat ke arah Yoongi.

syukurlah,aku bisa sedikit menepi dan terhindar dari perhatian mereka untuk mengontrol diriku yang entah sedang berpikir apa.

"kamu tahu aku seorang presdir sekarang, aku hampir tidak punya waktu untuk bernostalgia. jadi... kalian berteman? "

yoongi melirikku sekejap,kemudian kembali menatap Jungkook. Jungkook yang tadinya berdiri di dekat yoongi pun kini beralih mendekat kearahku dan.....

SET

tangan Jungkook melesat merangkul pundakku, memamerkan kesan keakraban yang sangat dekat di hadapan Yoongi.

"benar, kami satu kelas dan berteman dekat .dia pria yang rajin dan juga baik, kami sangat cocok dalam banyak hal.kak yoongi sangat beruntung memiliki adik seperti dia. "

wajah yoongi yang tadinya sumringah sekejap berubah murung menatap tangan Jungkook yang memenuhi pundakku.lantas dia kembali mengalihkan perhatiannya ke arah Jungkook, seolah tak pernah mempermasalahkan kemurungan yang sempat ia tunjukkan.

"benarkah? waaahhh....aku senang mendengarnya. bagaimana kalau kamu masuk dan menceritakan lagi tentang kedekatan kalian? "

"Eemmhh tidak usah,terima kasih. kami baru saja jalan-jalan dan aku yakin sekarang taehyung sangat ingin istirahat. lagipula ini sudah malam. mungkin lain kali saja, kak yoongi."

"kalau begitu baiklah, terima kasih sudah menemani adikku jalan-jalan. jangan lupa sampaikan salamku untuk Nam joon dan Jimin."

"tentu ,akan aku sampaikan."

mata Jungkook kemudian menatapku.

"baiklah, aku pulang sekarang. sampai jumpa besok di sekolah. "

lampu sorot mobil Jungkook menjadi awal ketegangan ku yang kini berdiri di sisi yoongi.ketika deru mobil mulai bersuara dan ban mulai berputar meninggalkan halaman, senyumku pun memudar. sejurus kemudian yoongi berdecak memuji pelanggaran yang telah kulakukan malam ini.benar, tentu saja dia hanya berakting di depan Jungkook setelah ini dia memberiku tatapan kejinya yang sangat berbeda jauh dengan tatapannya saat bersama Jungkook.

"hebat! aku tinggal kau sebentar tapi sudah berani berkencan dengan pria lain. apa kau ingin mati taehyungaa!!! "

yoongi berteriak tepat didepan wajahku, sontak membuat ku menundukkan pandangan berusaha menyembunyikan mata ketakutanku.aku merasakan darah mulai naik di kepalaku, namun entah kenapa ketakutanku justru menjadi seimbang dengan rasa muak. aku kembali menatap yoongi yang sedang berbalik meremas rambutnya frustasi.

"apa seperti ini dirimu Yoongi?pantas Jungkook selalu membelamu dan sama sekali tidak mempercayaiku jika aku bilang kau memarahiku. atau...apa kamu memang tidak pernah menunjukkan semua keburukanmu itu di depan temanmu? hh, tidak kusangka. "

sahutku mengundang sosok kejam itu kembali menatapku.

tidak sengaja aku mendengar kembali kata-kata Jungkook yang memaksa menyelinap masuk pada situasi yang sedang terjadi.

[ " aku akan membuatmu percaya kalau kakakmu tidak akan melakukan hal itu lagi. "

"kak Yoongi bukan orang seperti itu.aku dan kedua kakakku adalah teman lama kak yoongi. kami sering bermain di rumahku dan menghabiskan akhir pekan bersama-sama.meski kami sudah lama tidak saling bertemu, tapi sesekali kakakku dan kak Yoongi bertemu untuk minum. "

"jika benar kak Yoongi tidak menerimamu sebagai keluarga, aku yakin karena dia tidak siap untuk itu.percayalah, dia seseorang yang tidak akan mengecewakan orang lain karena dia sangat peduli dengan orang lain. Aku tahu itu. " ]

tidak Jungkook, kamu salah.yoongi yang sekarang bukanlah Yoongi yang kau tahu.tapi apakah kau percaya akan itu? persis seperti apa yang kau katakan hari itu, kau selalu berpura membela ku padahal kau tidak membela ku.

[ "cihh, jika Aku jadi kamu, sudah aku adukan pada ayahku. kenapa kamu masih diam saja sampai sekarang? " ]

kamu hanya memerankan peranmu sebagai sahabat untukku, tapi kamu tidak pernah sungguh-sungguh mendengarku,kau hanya mendengar apa yang kau percaya. dan itu bukan aku. apakah pengaruh Yoongi juga terpusat padamu? wow, dia benar-benar orang yang hebat rupanya.

yoongi menunjuk wajahku dengan telunjuknya yang menegang.

"apa ?memangnya siapa kau?!!! kamu hanya pria jalanan yang dipungut ayahku karena sebatang Kara di dunia ini!!!! kamu tidak pantas menilaiku!!! "

"ya, kau benar.aku hanya pria jalanan Karena itulah kamu memperlakukanku seperti ini, bukan begitu Tuan min yoongi yang terhormat?sekarang kurung saja aku, lakukan apa saja yang kau mau seperti biasa, Karena aku sudah kebal dengan semua perlakuanmu!!!! "

keadaan menjadi semakin tegang setelah aku mengatakan sesuatu yang terlalu menyindir yoongi yang tidak pernah kulakukan sebelumnya.aku tahu ucapanku hanya akan menimbulkan kemarahan yang semakin berapi-api, toh apapun yang akan ku ucapkan hanya akan berakhir sama saja, ya.... terkurung di kamar yoongi seperti biasa. tidak apa-apa,aku akan siap kali ini. aku akan siap meski ditodong pistol di kepalaku sekalipun.karena aku tidak akan pernah keluar dari rumah ini hanya karena yoongi, seperti yang sudah pernah kukatakan 3 hari yang lalu.yoongi menatapku dengan wajah penuh menantang, perlahan ia mendekat mencondongkan tubuhnya hingga wajah kami hampir tak berjarak.

"priaku sudah mulai berani rupanya. jadi kamu mau memulainya sekarang? "

tangan kanan yoongi menyentuh ujung kepalaku aku bisa merasakan cengkraman tangannya yang lama-kelamaan semakin menguat.

"KAU PIKIR KARENA SIAPA AKU MELAKUKAN INI....!!!!! KAU PIKIR KARENA SIAPA AKU KEMBALI DARI INCHEON SETELAH AKU TAHU KABAR KAU SEDANG BERKENCAN....!!!!! AKU MELAKUKANNYA KARENA KAU, KARENA KAU TAEHYUNGAA.....!!!! "

' CUP! '

bibir itu mengecup bibirku kasar lagi, seperti biasanya merendahkanku seperti jalang. dan lagi lagi aku hanya bisa memejamkan mataku, menangis merasakan kecupan yoongi. tunggu... kenapa Yoongi mulai liar?dia memainkan lidahnya ke dalam mulutku, memutar ciuman ke arah kanan dan kiri secara berulang-ulang. tidak! jangan di sini, jangan lakukan di sini, yoongi. pengawal-pengawal itu akan tahu dan mereka bisa melaporkannya pada Tuan min.yoongi, kumohon lepaskan kecupanmu dari bibirku.aku janji akan menuruti apapun maumu asal tidak di sini, di teras rumah yang sarat akan perhatian para pengawal ini.

akupun meronta memukul-mukulkan punggung tanganku ke pundak yoongi, berharap dia bersedia mengakhiri ciumannya. dan akhirnya ciuman membabi buta ini terlepas dengan gerakan melambat.

"tidak akan ku ampuni siapa saja yang akan menyentuhmu, sekalipun itu adik dari sahabatku sendiri."

ungkap yoongi masih terengah mendekatkan wajahnya ke wajahku.

aku tak kalah terengah mengatur nafas ku lantaran ciuman yang menghabiskan banyak pasokan udara di paru-paruku.perasaan ku sudah tak terarah mendengar ungkapan Yoongi yg bersuara lirih nyaris berbisik itu. apa yang terjadi? apa maksudnya? kualihkan tubuhku sedikit menjauh dari Yoongi,mengusap aliran air mataku serta merapikan tudung hoodieku yang sempat menjadi imbas tangan kasar Yoongi.sadar masih menjadi satu-satunya perhatian Yoongi, aku lantas menunduk menghindari kontak mata dengannya.entah mengapa aku segugup ini setelah ciuman bibir kami yang kesekian kalinya selama ini.dan...astaga!bagaimana ini bisa terjadi? Aku melewatkan sesuatu yang seharusnya ku sadari sejak dia mendekatkan wajahnya ke wajahku.kemana perginya aroma itu? ke mana perginya nafas itu? apa dia gila melakukannya tanpa menghilangkan sedikit kesadarannya? ya, yoongi tidak pernah menciumku tanpa meminum Vodka atau whisky sebelumnya, tanpa meninggalkan bekas minuman itu di mulutku.

"kenapa kau diam? jawab kata-kataku.!"

lanjut yoongi kembali mendekat.

aku masih tak menatap mata Yoongi.

"apa maksudmu? ke..kenapa kau sampai melakukan itu? dia temanmu, Jungkook temanmu..."

"karena kamu adalah milikku! ku tekan kan sekali lagi, kau... adalah... milikku! jika aku sampai melihatmu pergi dengan pria lain lagi.... aku akan sungguh-sungguh menembak isi kepalamu itu! "

sahut yoongi semena memotong ucapanku.

"hah...."

aku tersenyum remeh.

"jadi hanya karena itu kau sampai repot-repot pulang sebelum jadwal pulang seharusnya? hanya karena itu kau sampai lupa meminum Vodka mu sebelum menciumku??waow? aku merasa sangat terhormat sebagai jalangmu,yoongi. kini aku bisa sedikit mengacaukan dirimu. Mari kita lihat saja siapa yang benar-benar akan bertahan. "

" HAHAHAHA...! "

what the....kenapa dia tertawa? dia menempatkan satu kepalan tangannya di depan mulut seolah ingin menahan mulutnya terbuka lebar akibat tertawa.

"kau menantangku? itu sungguh lucu.... apa Kau pikir aku selemah itu? "

raut tawa itu seketika memadam, dia benar-benar memiliki keahlian merubah ekspresi dalam waktu sekejap.

"baik,aku akan sungguh-sungguh menyiksamu malam ini, jalang!!!! "

aku terperanjat merasakan cengkraman tangan yoongi di pergelangan tanganku.sedetik kemudian dia menarikku masuk,melewati ruang demi ruang dan pasang pasang mata pengawal juga pelayan yang menatap kami. jantungku sudah lebih dulu memburu, menggerogoti sisi ketenangan dalam tubuhku.apa yang akan yoongi lakukan sudah menjadi teori pribadi yang sangat ku hafal di luar kepala. menarik tanganku, membantingku keatas kasur,mendorongku, memelukku, menciumku, mendengus ku, dan memaksaku menjadi pria bar hostes yang menuangkan minum untuknya.

tapi.... apa yang terjadi kali ini? kemana semua teori itu?

Hei dhinda fellicia here

Wait for another chapter, okay?

We will update soon.

Don't forget vote, like and coment juseyoooo.....

tolong jangan benci min yoongi ya readers (╥﹏╥) dia jahat karena menjaga hati authorr.eaaakk.....di gampar readers plakkk... annyeonghaseo readers tercintaku gimana kabar kalian?pasti baik.maafkan author yang numpar bar bar disini.btw aku mau tanya donk,kalian lebih suka shipper taegi or taekook??dan apakah sampai di part ini kalian menyukai nya???semakin banyak komentar dan vote author janji bakal rajin update deh....ditunggu di kolom komentar (~ ̄³ ̄)~

Dhinda_Feliciacreators' thoughts