Nosa balas merangkul Kaylila dan mengelus lembut punggung Kaylila. Tubuh Kaylila mulai terguncang. Terdengar isak tangis Kaylila.
"Hei, kenapa menangis? Hari sudah malam. Lebih baik kamu tidur, Kay. Bukannya malah menangis." ucap Nosa berusaha menenangkan Kaylila.
"Maafkan aku."
"Kenapa harus minta maaf. Kamu tidak melakukan kesalahan apapun. Tenanglah."
"Aku jahat." Kaylila mengangkat kepalanya. Kedua matanya basah oleh airmata.
"Siapa yang bilang begitu? Kamu tetaplah istriku yang menggemaskan."
"Mas jangan bercanda, aku sedang bersedih."
"Yang bercanda siapa? Itu memang benar. Kamu tidak melakukan kesalahan apapun. Jadi jangan meminta maaf."
"Kalau saja aku tidak terpengaruh dengan permainan Gladis, Mas tidak perlu mengalami hal ini. Begitu pula denganku, tidak perlu merasakan amarah yang tidak jelas."
"Amarah yang tidak jelas? Kamu cemburu?"
"Siapa yang cemburu. Bukan itu maksudnya."
"Tapi yang kutangkap saat ini kamu sedang merasa cemburu pada Gladis. Iya, kan?"
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com