"Saya anak buah Mas Nosa, Mbak. Selamat datang kembali." Nico berkata lirih, sementara Kaylila yang sedari tadi terpaku pada sosok itu tak mampu mengucapkan sepatah kata pun.
Ada yang terasa ngilu pada sekujur tubuhnya mendengar nama itu disebut. Bahkan ketika sekelompok pria berpakaian hitam-hitam bersama seorang lelaki berpakaian kasual yang amat dirindukannya.
Matanya memanas, membentuk kabut tebal di pelupuk mata. Ada rasa perih yang tak dapat ditahannya. Ingin rasanya ia menghambur ke dalam dekapan pria itu. Namun, langkah kakinya tertahan. Seolah ada tali yang mengikat erat pergelangan kakinya sehingga begitu berat bisa menggapai Nosa.
Sementara jauh beberapa langkah darinya, Nosa berdiri terteggun melihat sosok yang dirindukan dan ingin ditemukannya berada nyata di depan mata. Ada rasa tidak percaya yang begitu tersirat jelas di binar matanya.
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com