Tubuh lelah Nosa direbahkannya begitu saja di sofa yang berada di ruang parallel. Tatap matanya nanar mengamati penjuru ruangan. Semua sama, tidak ada yang berubah. Warna cat, ukiran pada plafon, posisi sofa, televisi, kursi, meja, foto pernikahannya.
Lama Nosa memperhatikan foto berukuran besar yang memenuhi dinding kosong di sebelah kirinya. Wajah teduh dan ceria milik Kaylila tersenyum lebar, dia sangat cantik dengan balutan gaun pengantin berwarna pastel itu.
Senyum yang sangat dirindukan, berikut sosoknya yang hilang tanpa jejak. Nosa tak dapat menahan air mata yang lagi-lagi menitik di sudut matanya.
"Aku merindukanmu, Kay. Sangat merindukanmu …."
Dengan tubuh yang rebah sambli menatap foto pengantin, Nosa memeluk bantal yang berada di sofa itu. Tatap mata kosong yang tertuju pada satu titik. Sesaat ada senyum di bibirnya, lalu matanya menggelap, rasa kantuk begitu berat menyerangnya.
"Aku merindukanmu, Kay …."
Nosa pun tertidur sambil memeluk bantal di dadanya.
***
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com