webnovel

(Rencana Menjadi Cupu)

Kaila sudah berada di sekolah pada pukul 6:00 meskipun ini kepagian tapi Kaila lakukan untuk menghindari Ayahnya.

Mengingat kejadian kemarin membuat Kaila masih enggan untuk bicara padanya karena masih merasa kecewa.

Biarlah Kaila membutuhkan sedikit waktu untuk menghindari pemicu luka di hatinya.

Karena hari-hari yang Kaila jalani sangatlah berat. Kehidupanya pun seperti berjalan di tumpukan duri semakin dia berjalan semakin banyak duri yang menancap padanya sehingga rasa sakit itu terus terjadi.

Kaila hanya bisa menantikan hari berakhirnya semua ini hari dimana seseorang membuatnya meringankan semua derita yang dia rasakan sekarang.

Dia yang mampu menjadi tempatnya untuk pulang di saat keadaan sedang mengancamnya untuk menyerah.

Semesta jika kamu berikan aku kesempatan aku ingin kehidupan yang tidak ada duri di dalamnya dan juga derita yang berkepanjangan seperti sekarang. Dan berikanlah aku ketenangan untuk melalui hari yang suram ini.

Aku hanya seorang gadis 18 tahun namun kehidupanku sangatlah rumit.

" Arghhh gk tau ah pusing ," Teriakku dan langsung mendapatkan tatapan bingung dari teman kelasku.

Kaila yang sadar itu hanya bisa menyengir kuda untung teman kelasnya orang-orang baik.

" kenapa sih lo Kai dari tadi gua perhatiin melamun aja dan sekarang teriak bikin kaget seisi kelas tau, lo gak gila kan?," Tanya Renata dengan alis terangkat.

" Ya ngga lah Re enak aja ngatain aku gila," Ucapku kesal.

" Abisnya lo itu akhir-akhir ini aneh banget tau sering melamun gitu , kalau ada apa-apa bilang Kai kita sahabat lo?,"

" Dengerin tuh ratu dugong Kai momen langka ini otaknya berfungsi dia," Timpal Andin.

" Heh upil kuda otak gua selama ini berfungsi yah gua tuh pintar cuma kata mamah kita gak boleh sombong ,"Ucap Renata bangga.

" Kalau pintar kerjain sendiri kalau ada tugas bukanya ribut di grup minta contekan sama Kaila apakah itu yang di sebut pintar wahai suhu,"

" Serah gua dong ko lo yang ribet sih ," Ucapnya kesal.

" Gak ribet maka tak senang , lagian kelakuan lo itu bikin gerah,"

" Ngaca dong apa harus gua beliin kaca yang gede buat lo Din?," Ucap Renata sengit.

" Udah-udah kalian ini kerjaan nya ribut mulu pusing aku dengernya ," Ucapku yang mulai pusing dengan keributan 2 manusia ini.

" Andin noh Kai duluan ," Adu Renata.

" Ko gua sih ?,"

" Lah terus lo mau salahin siapa? s Asep?," Sahut Renata dengan suara melengking.

" Ayang Renata kenapa bawa-bawa nama aa kangen yah?,"Sahut seseorang yang namanya di sebut tadi.

Nama asli nya adalah Septian Teguh namun Renata sering memanggilnya Asep katanya biar beda aja dari yang lain.

" Gausah PD lo, gak sengaja nama lo gua sebutin tadi" Elak Renata.

" Kalau suka tuh bilang Re gak usah di pendem gtuh gak baik ," Ledek Vero teman Septian.

" Lo juga gak usah ikut-ikutan ver?," Omel Renata.

Kaila dan Andin tertawa melihat keributan Renata.

" Eh ayang Andin kalau ketawa cantik banget sih bikin aa Aldo ke sem-sem jadinya," Gombal Aldo yang menyukai Andin.

" Lo dari tadi liatin gua al?," Andin mendelik.

" Abisnya liatin muka kamu tuh adem jadi pengen bawa KUA rasanya" Ucap Aldo dengan cengirannya.

" Ewww sungguh sangat menzizikan ," Jawab Andin yang pura-pura ingin muntah.

" Jangan gitu lo Din jodoh ntar loh sama dia ," Sahut Septian yang di balas anggukan oleh Vero.

Andin menatap tajam 3 pemuda itu

" Renata bilang sama calon suami lo s Asep suruh diem ," Ucap Andin dengan nada tinggi.

" Amiin ," Ucap semua teman di kelas sambil tertawa.

" Makasih semuanya udah di aminin ," Ucap Septian dengan senyum yang mengembang.

Renata mendelik

" Enak aja lo pada bilang amin, lo juga Asep jangan geer," Sahut Renata sebal.

Kini mata Renata menatap tajam Andin.

" Apa lo liat-liat," Sahut Andin dengan tampang tidak bersalahnya.

" Lo ngapain ngomong gitu njir," Ucap Renata marah.

" SSG ,"

" SSG apaan?," Tanya Renata.

" Suka-suka gua," Jawabnya enteng.

Tuk

" Aws apa-apaan sih lo sakit tau ratu dugong," Ringis Andin sambil memegang kepalanya.

" Bodoamat lagian lo ngeselin banget ,"

" Ya gak pake tempat pensil juga pukul nya. Benjol dah pala gua," Sahut Andin dengan kesal dan masih mengusap kepalanya.

" Udah kalian tuh ribut mulu bisa diem gak ?," Ucapku menengahi mereka.

" Iyah kai ," Ucap mereka bersamaan.

Kaila hanya geleng-geleng kepala melihat kelakuan absurd teman-temannya ini yang membuat suasana menjadi lebih ceria dengan tingkah konyol mereka.

Sehingga membuat moodku sedikit membaik.

" Kaila lo di suruh Bu Sri ke kantor sekarang?," Ucap Agnes tiba-tiba .

" Kapan Nes?,"

" Sekarang Kai ,"

" yaudh makasih yah Nes,"

" Sama-sama Kai ," Jawabnya lalu pergi.

" Re ,Din aku ke kantor dulu yah ," Ucapku yang di balas anggukan oleh mereka.

" Hati-hati kai cepet balik ," Teriak Renata.

Aku melangkah menuju ruang guru untuk menemui Bu Sri guru bahasa Inggrisku.

Sambil bersenandung ria aku telah sampai di ruang guru dan tanpa menunggu lama aku masuk ke dalam.

" Permisi Bu , apa Ibu memanggil saya ?," Tanyaku pada wanita parubaya yang sedang tersenyum.

" Iya Ibu panggil kamu karena ada hal yang ingin Ibu bicarakan sama kamu?," Ucap Bu Sri dengan serius.

" A-ada apa yah Bu kayanya serius gitu?," Tanyaku gugup.

" Jadi gini Kaila. Bunga dan Tomi dari kelas Ipa 2 tidak bisa mengikuti olimpiade bahasa Inggris tingkat nasional mereka memutuskan untuk mengundurkan diri , dan Ibu sangat pusing karena lomba itu akan di gelar 1 minggu lagi," Ucap Bu Sri lesu.

" Jadi hubungan nya sama Kaila apa Bu?,"

" Ibu minta sama kamu untuk wakilin sekolah kita. Ibu berharap sama kamu Kaila ?,"

" Tapi ini Kaila sama siapa Bu? ," Tanyaku.

" Kamu sama Anton lagi seperti biasanya dan Anton sudah setuju dengan itu,"

" Baiklah Bu Kaila ikut," Ucapku pasrah.

" Terimaksih Kaila , Ibu berharap sama kamu dan Anton bisa membawa piala lagi dan kalian juga bisa mendapatkan hadiah uang lagi," Ucap Bu Sri tersenyum.

" Iyah kami usahakan Bu ," Jawabku tersenyum.

" Baiklah Kaila, soal contoh materinya akan Ibu antar nanti ke kelas kamu," Ucap Bu Sri tersenyum lembut.

" Iyah Bu kalau gitu saya pamit , permisi," Ucapku pamit dan di balas anggukan oleh Bu Sri.

Setelah pamit pada Bu Sri aku memutuskan untuk membeli minum di kantin terlebih dahulu karena sedari tadi aku haus.

Sambil memikirkan olimpiadenya.

Karena Kaila sudah 4 bulan ini tidak mengikuti olimpiade bersama dengan Anton pasangan lombanya.

Namun sekarang Kaila harus mengikuti nya lagi itung-itung untuk uang sakunya karena lomba ini ada hadiah uang juga.

Dengan otak cerdasnya Anton dan Kaila mereka selalu mendapatkan juara 1 sehingga para guru dan kepala sekolah bangga dengan mereka berdua.

" Kalau menang bisa nabung lagi ," gumamku tersenyum.

" Nabung apa ?," Ucap Anton tiba-tiba.

" Bikin kaget aja sih Anton," Aku mendelik.

" Iyah maaf dong gausah galak-galak gitu," Ucap Anton gemas.

" Iyah-iyah, soal lomba kamu udh tau kan kita bakalan wakilin sekolah lagi ?,"

" Iyah gua tau kenapa?," jawabnya dengan alis terangkat ke atas.

" Katanya ada hadiah uang dan kamu ambil sebagian hak kamu jangan kasih aku lagi ?,"

" Gua gak mau uang nya Kaila karena yang terpenting buat gua itu menang ,"

" Jadi uangnya untuk aku lagi nih ?," Ucapku memastikan.

Anton mengangguk tanda mengiyakan

Memang Anton ini ajaib di saat orang lain meminta haknya dia malah memberikan nya dengan sukarela sedangkan hadiah yang di dapat lumayan besar.

Bagian Anton selalu untuk Kaila dia tidak pernah pengambilnya sepeserpun.

" Jadi yang lo maksud tabung itu , uang kai?,"

" Iyah aku tabung uang nya sebagian kalau menang ,"

" Bagus sih jadi punya simpenan yah ," Ucap Anton tersenyum.

" iya dong , kamu gimana udh minta maaf sama Oca?," Tanyaku padanya.

" Udah ko lo tenang aja kai ,"

" Udah di maafin belum?," Mataku mendelik.

Anton terdiam karena Oca belum memaafkannya.

" udah juga ," Bohong Anton.

" Iyah syukur kalau gtu , yaudah Anton aku ke kelas dulu yah," Ucapku tersenyum.

" Iyah belajar yang bener ,"

Aku mengangguk

Kini tubuh itu telah menjauh dari pandangan Anton dan Anton masih melihatnya hingga tubuh itu menghilang.

" Maaf gua bohong Kai ," Gumam Anton.

°°°°°°

Universitas Harvey College.

POV Arkan.

Kini Arkan dkk sedang di kantin karena hari ini free tidak ada lagi mata kuliah dengan itu mereka memanfaatkan waktu untuk bersantai ria.

Seperti biasanya selalu ada keributan di antara Raihan dan Reno membuat suasana menjadi rame walaupun keributan mereka sangatlah aneh.

" Ah gila tiap hari ke free gini," Ucap Raihan tiba-tiba.

" Freehatin maksud lo?," Timpal Reno.

" Eh jomblo bukan itu maksud gua?," Sewot Raihan.

Reno mendelik

" Ngatain gua jomblo, gua doain lo juga jomblo besok," Ucap Reno kesal.

" Mana ada Raihan dengan pesona tampanya ini jomblo , cewe gua juga ada 3 ," Ucapnya dengan bangga.

" Pengen muntah asli ," Sahut vito tiba-tiba.

" Kirain gua doang ,"

" Sama ," Ucapku.

Raihan menatap tajam temannya

" Makanya kalian tuh cari pacar gak bosen apa jomblo terus. Reno umur lo 24 , Vito 24, Arkan baru 24 , gua juga 24 tapi udah ganti-ganti pacar. Gak kaya lo pada jomblo terus"

" Kita mah mikirin masa depan gak mau pacaran walau umur udah segini. Minimal harus sukses dulu lah supaya nanti pas deketin cewek sampe nikah dia hidupnya akan terjamin gak kelaparan apalagi kurang bahagia, ya gak vit,Ar?," Ucap Reno tersenyum puas.

" Hem ," Jawab vito cuek.

" Yoi, gak kaya lo nanti masa depan nya suram," Ucapku pada Raihan.

" Enak aja , masa depan gua tuh indah lebih indah dari pada lo pada ,"

" Siapa?,"

" Gua lah,"

" Yang nanya ," Ucapku dan Reno.

" Asem lo pada ," Ucap Raihan yang kesal.

Reno tersenyum puas melihat wajah kesal Raihan.

" Gua ada rencana malam ini ?," Ucapku tiba-tiba pada mereka.

" Rencana apaan dah ?," Sahut Raihan dan Reno.

Kalau Vito hanya menyimak dengan Elegant.

" Gua mau ada acara malam ini dan gua ada rencana ubah tampilan gua jadi cupu juga,"

" Hah," pekik Raihan dan Reno.

" Ck berisik,"

" Oke , jadi lo ada rencana itu dan kita harus ngapain ?,"Tanya Raihan serius.

" Lo harus bantuin gua buat ubah tampilan gua ini ,"

" Oke nanti lo ke basecamp aja kita bakalan sulap lo jadi cupu," Sahut Reno.

" Tujuan lo apa ubah tampilan jadi cupu ?," Vito buka suara.

" Nanti gua kasih tau setelah urusan gua selesai,"

" Oke ,"

" Momen langka bayi kita ngomong nya bisa banyak? ," Ucap Reno pada Raihan.

" Mata lo bayi kita sarap,"

Arkan senang karena teman nya mau membantu , setidaknya dia tidak terlalu pusing dengan cara menyamar menjadi cupu.

Malam nanti semoga tidak ada hal yang buruk. Semoga semuanya berjalan dengan semestinya dan apa yang Arkan rencanakan tidak berdampak buruk.

Karena perjalanan masih panjang banyak waktu dan hari yang harus di lalui semoga tidak ada hal yang saling menyesal karena ini akan terjadi dan Arkan hanya bisa mengikuti alur ceritanya saja.

Lakukan dengan baik Arkan dirimu tergantung padamu.