webnovel

Lie Like A Dream

menceritakan sesosok Entitas yang terlahir didunia Teyvat ,di Inazuma yang dimana ia mencari tujuan sejatinya mengapa ia dilahirkan didunia ini, apakah hanya untuk menyelamatkan dunia, atau justru menjadi mesin penghancur

Nara_Ryuko · Tranh châm biếm
Không đủ số lượng người đọc
17 Chs

Chapter 9 Pengakuan Oberon

"semua warga cepat masuk kedalam! Cari tempat yang aman-" teriak salah satu penjaga.

Dimana semua orang lari masuk kedalam kota Mondstat kecuali penduduk, Oberon justru melesat maju kedepan seolah-olah bisa memberantas mereka semua.

Terpaan angin menyapu debu debu disekitar dan membuatnya berterbangan. Penjaga Gerbang tersebut berteriak untuk mencoba menghentikannya "HEI! BERHENTI!! "

Menghiraukan teriak penjaga tersebut, Oberon langsung melompat tinggi dan bersiap meluncurkan tombak layaknya proyektil

"Armor Theseus! " seruannya.

Hilichurl yang besar segera maju kedepan untuk menghalau tombak tersebut dengan perisai besarnya tetapi.

SRUUTT!!...

NGGHAAAA!!...

"dasar kukira kalian berbeda dengan goblin tapi sepertinya akal kalian sama saja" ucap Oberon yang masih melayang diudara melihat jumlah hilichurl terdekat yang berada dibawahnya.

Sementara itu, keluar sesosok gadis muda berambut pirang kuncir kuda keluar dengan menggunakan senjata rapier miliknya.

"ada apa ini?! Kudengar ada penyerangan?!" ucap gadis tersebut.

"iya itu benar ketua Jean tapi... " jawab Eula

"Tapi?" Jean bertanya-tanya dengan ucapan yang keluar dari mulut Eula.

Lalu dirinya melihat dibelakang mereka terlihat seseorang yang sedang melayang diudara.

"dia terbang!?" seruannya yang nampak terkejut.

Karena aksinya para ksatria Mondstat terdiam dan hanya bisa menonton dari kejauhan karena belum pernah mereka dengar jika ada seseorang bisa terbang tanpa menggunakan glider.

Kemudian Blanca pun dari balik jubah Oberon dan langsung mengecil menaikinya sambil berteriak "woohh!! Aku yang tercepat sekarang! "

Blanca langsung melesat sangat cepat menabrak mereka semua dari segala arah sampai membuat jalur cahaya menyilaukan mata yang membuat orang orang sekitar mengalami buta sesaat.

Beberapa detik kemudian, setelah penglihatannya mulai membaik, mereka semua mengucek matanya dan ketika melihatnya.

"apa-apaan.... pemandangan mengerikan ini!!?" Seruan Jean yang terkejut.

Semua gerombolan Hilichurl disana berjumlah 58 dan kini semuanya tergantung dengan semua tombak yang sama bahkan kepalanya ada yang ikut tertancap dan perut mereka yang robek akibat tombak serangga yang muncul dari bawah tanah.

Bercak darah mengotori pipi sebelah kanannya beserta darah dari mereka terus menetes perlahan sama seperti yant berada dimata tombaknya.

Oberon pun berbalik dan langsung memasang ekspresi senang sembari mengelap dahinya dan berkata "hiyahh... Melelahkan sekali rasanya menghadapi gerombolan Hilichurl seperti itu"

Beberapa ksatria yang berada didepan pintu gerbang mulai menjauh ketika Oberon mendekati mereka kecuali Jean, dan Eula.

Melihat semuanya ketakutan disini Oberon mencoba untuk mencairkan suasana " oh ya ngomong ngomong Eula jadi ini ketua Jean yang kamu bilang? "

"iya... Maaf aku tidak sempat membantumu seperti sebelumnya " balas Eula.

"ah tak apa tak apa. Kamu juga pasti lelah sehabis patroli bukan sebelum bertemu denganku" balas Oberon memasang senyuman lebar kepada Eula beserta yang lainnya.

"tuan, bisakah kamu ikut denganku? Ini masalah penting"

Oberon pun hanya mengiyakan saja kemudian pergi mengikuti Jean bersamaan dengan Eula yang menemukannya.

**

Beberapa 30 menit kemudian akhirnya mereka telah sampai didalam gedung dan kini sedang berada diruang rapat, disana terdapat pria bernama Kaeya, dan gadis bernama Amber, Lisa, Jean, Rosaria,serta Eula karena ia yang membawa Oberon ke Mondstat.

"Kami ada beberapa pertanyaan yang ingin ditanyakan kepadamu" ujar Jean

"baiklah-baiklah silahkan saja. Aku akan menjawabnya semauku karena bisa saja pertanyaan kalian bersifat privasiku" balas Oberon yang kini melirik semua orang yang berada disana.

Mendengar tawaran yang diberikan kepada Oberon dirinya sebagai Acting Grand Master Knight Favonius menyetujuinya karena bagi dia tidak baik menanyakan privasi seseorang.

"pertanyaan pertama, darimana kau berasal? "tanya Jean

Oberon pun tersenyum tipis lalu menjawab pertanyaan pertama "aku berasal dari negeri yang jauh yang kurasa kalian tidak akan mengetahui namanya"

Jean menatap tajam Oberon setelah mendengar balasannya "jika boleh tau apakah anda bisa jelaskan tempat seperti apa itu? Mungkin kami tau tempat tersebut dari ciri cirinya" ujar Amber yang berada disisi kiri Eula

'yaelah kepala batu banget ini orang ' dalam hati Oberon yang geram dengan pertanyaan dari seorang gadis berambut coklat dengan bando merah diatasnya.

"Faeris Britania, tidak akan ada yang tau nama itu buk-"

Tiba tiba perkataannya langsung dicela dengan Lisa yang berada di samping kanan Jean.

"tunggu, sepertinya aku pernah mendengar nama itu"

Setelah mendengar kalimat itu Oberon langsung menatap tajam dia dan bersiap untuk memunculkan tombaknya untuk diluncurkan ketubuh gadis tersebut.

"benarkah itu Lisa? "tanya Jean sembari meliriknya.

Lisa menganggukkan kepalanya dan mengiyakan pertanyaan tersebut "ya, nama itu aku pernah mendengarnya dari sebuah buku Novel Avalon le Fay"

Oberon malah dibuat bingung ketika Lisa menyebutkan novel Avalon le Fay

'hmmm.... Sebentar, bukannya buku itu-'  ujar Oberon dalam hatinya yang terkejut ketika mendengarnya

"dan nama pengarang novel itu adalah... Oberon" lanjut perkataannya

"berarti orang ini! "seruan Eula sembari menunjuk Oberon. 

Semua tatapan tertuju kepada dirinya saat ini tanpa henti. Dan demi meluruskan hal tersebut ia meminta izin kepada Jean.

"permisi Nona Jean benarkan? , bisa beri aku izin! sebentar saja disini" ujar Oberon dengan senyuman diwajahnya. 

Disini Jean sempat ragu karena izin apa yang ia inginkan untuk sampai harus melakukan ditempat ini sekarang.

"i-iya... Silahkan"

Oberon mulai menarik napas panjang dan mulai menatapi langit langit ruangan

"Huuumpp... "

"YAE MIKO!!!.... BERANI BERANINYA KAU MENYEBARKAN KARYAKU KE NEGERI LUAR TANPA SEIZINKU!!... "

Teriakannya sampai terdengar diluar gedung sampai para penjaga yang menjaga pintu terkejut dan menjatuhkan tombak yang berada disampingnya.

Semua orang yang berada diruangan juga menutup telinganya karena teriakan yang amat keras keluar dari dalam mulutnya.

"Hhh... Hahh... Hahhh... Awas saja kau akan kuambil semua uang persembahan dan akan ku kutuk Yae Publisher akan sepi pengunjung selama 10 tahun!!! " helaan napas Oberon setelah puas melontarkan beberapa kalimat serta kutukan.

Perasaan Oberon disini benar-benar kesal karena uang penghasilan yang didapatkannya dipotong banyak sebagai biaya publisher dan hasilnya hanya mendapatkan 10% saja bahkan dirinya tidak diberitahukan jika karyanya itu sampai ke negeri negeri tetangga diluar sana.

Setelah selesai teriak teriak, Lisa langsung saja memeluknya dengan erat sembari berkata "aduhhh.... Tak kusangka pembuat karya ini begitu imut..."

Karena disini tinggi tubuh dirinya adalah 174 cm sedangkan Lisa 180 cm, wajahnya mengenai suatu gumpalan lemak dan disini Oberon mencoba menyingkirkan dirinya dari dia dengan terus mendorongnya.

"akhhh lepaskan...!! Aku tidak suka dilakukan seperti ini! Ini menjijikan! " teriak Oberon

"Uhukm! "

Jean pun batuk sebagai kode untuk menghentikan perlakukan Lisa kepada Oberon saat itu juga. Dan Lisa pun menurutinya tetapi tetap saja iya terus memasang senyuman kepada Oberon dengan tangan yang memang pipinya sendiri

'tcih! Senyuman cabul, dasar Predator mentang tubuhku pendek darimu!' seruan dalam hati Oberon.

Disini Kaeya pun langsung mengambil ahli topik untuk kembali meluruskan perbincangan sebelumnya.

"jika yang dikatakan Lisa serta nama yang kau teriakan itu benar, berarti kau berasal Inazuma bukan? "

Disini Oberon memasang ekspresi berpikirnya dan berkata "hmm... Ya... Dibilang dari Inazuma aku memang permah tinggal disana. Tapi jika aku berasal dari mana kalian salah besar, bukannya aku sudah bilang dari mana asal muasalku berada? " sembari memeringkan kepalanya.

Lisa disini mulai serius menatap Oberon "berarti Novel Avalon le Fay itu sungguhan? berasal dari perjalananmu sendiri? "

Disini dirinya berpikir sejenak untuk memberitahukan identitasnya atau tidak dan akhirnya pun ia sudah memutuskan untuk memberitahukannya kepada mereka.

"baiklah kurasa aku harus mengatakan yang sebenarnya. Lagipula ini kesalahanku juga sampai aku diusir dari Inazuma karena tidak memberitahukan asal muasalku kepada mereka"

Semuanya mulai menatapi Oberon dengan serius lalu Oberon pun melanjutkan perkataannya

"akan kuceritakan kepada kalian asal muasalku sang Raja peri yang memberontak kepada dewa yang menjadi gila, ia yang memberikan bencana, ia yang memberikan penyakit serta wabah dan ia yang memberikan kutukan kepada semua rakyatku. Dawn of Creation, King of Beast, Calamity of The Curse."

"Cernunnos"

-To Be Continued-