webnovel

Lelaki Dalam Kabut

Bagi Mimi, mimpi adalah bagian dari kenyataan. Apapun yang hadir dalam mimpinya akan hadir pula di dunia nyata. Namun ada satu mimpi yang tak kunjung jadi nyata, mimpi tentang lelaki yang wajahnya selalu tertutup kabut. Berbagai petunjuk hadir tentang lelaki dalam kabut tersebut, namun Mimi tak juga menemukan lelaki itu didunia nyata. Sahabatnya menganggap Mimi sudah gila karena jatuh cinta pada lelaki dalam mimpi yang bahkan tak diketahui wajahnya seperti apa. Dia juga mengabaikan cinta yang nyata ada dihadapannya karena lelaki kabut itu. Apakah lelaki itu memang benar-benar ada? Dan apakah yang dirasakan Mimi adalah cinta atau obsesi semata? Akankah pencarian Mimi membuahkan hasil? 

Zianaabia_79 · Thanh xuân
Không đủ số lượng người đọc
74 Chs

Camping

"Kita cuma bawa baju aja nih?" tanya Mimi saat mereka tengah bersiap untuk ke camping ground.

"Iya, tenda dll udah disiapkan di sana. Jangan lupa jaket dan selimut ya! Oya, tadi Kisno sama Asep udah bawa makanan untuk kita ke sana."

"Jangan banyak-banyak ya! Kan kita cuma berdua."

"Ngga apa-apa banyak juga, kalau dingin biasanya bawaannya lapar terus. Lagian kamu kan hobby makan juga," kata Tama sambil menjawil pipi Mimi.

"Hehehehe iya sih! Aku memang suka makan."

---

"Waah, pemandangannya indah banget!" seru Mimi setibanya mereka di camping ground.

"Iya, tapi dingin banget disini. Semoga kamu kuat ya!" ledek Tama.

"Biar dingin kan sekarang ada kamu," jawab Mimi sambil tersenyum menggoda Tama.

"Tuh yaaa, udah bisa genit sekarang!" kata Tama sambil mencubit pipi Mimi.

"Aww, sakit tahu!" kata Mimi. "Kan kamu sendiri yang bilang, kalau udah sah bisa bebas mengekspresikan perasaan."

Chương bị khóa

Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com