webnovel

Legenda Pendekar Naga Putih

Partai Pedang Kebenaran adalah salah satu partai persilatan terbesar yang terdapat di Kota Han Ciu. Ketua partai itu bernama Zhang Yixing. Zhang Yixing sendiri merupakan seorang pendekar yang ditakuti lawan disegani kawan. Di daerah Han Ciu dan sekitarnya, tidak ada yang tidak mengenalnya. Semua orang, baik dari kalangan awam maupun persilatan, pasti kenal kepadanya. Apalagi, dia mempunyai julukan Pendekar Pedang Tanpa Tanding. Sebuah julukan yang mungkin terdengar sedikit berlebihan. Tapi, hal tersebut memang bukan omong kosong. Semuanya sesuai dengan kenyataan. Semua orang persilatan mengetahui akan hal tersebut. Permainan pedang Zhang Ciangbunjin (Ketua) tidak perlu diragukan lagi. Justru alasan dia dijuluki Pendekar Pedang Tanpa Tanding karena di daerah sekitarnya, memang tidak ada orang yang sanggup mengalahkannya dalam hal ilmu pedang. Namun sayang sekali, semua itu harus berakhir ketika peristiwa berdarah menimpa Keluarga Zhang sekaligus Partai Pedang Kebenaran. Di malam spesial yang harusnya menjadi malam kebahagiaan, justru malah berakhir menjadi malam kematian. Semua murid Partai Pedang Kebenaran tewas. Zhang Yixing beserta istrinya juga tewas. Yang tersisa cuma anak tunggalnya. Anak itu bernama Zhang Yi. Zhang Yi berhasil lolos dari kematian karena dia diselamatkan oleh seorang tokoh sakti dunia persilatan. Kelak, jika sudah tiba waktunya, Zhang Yi akan kembali ke dunia ramai dan bakal menjalankan tugasnya sebagai seorang pendekar pembasmi kejahatan. Bagaimana selanjutnya? Apakah dia akan membalaskan peristiwa berdarah yang menimpa keluarganya? Ikuti petualangan Zhang Yi di Legenda Pendekar Naga Putih.

Junnot_senju · Đông phương
Không đủ số lượng người đọc
399 Chs

Restoran Tuan Buta

Rombongan Pendekar Naga Putih dan Gadis Suci Dari Selatan tiba di Desa Bambu Hijau setelah matahari Gilang dari pandangan mata. Mereka tiba di sana tepat saat kegelapan menyapa alam mayapada.

Zhang Yi dan Liu Liu memilih datang langsung ke rumah Paman Yan, Kepada Desa setempat. Hal itu sengaja dilakukan agar semuanya bisa diserahkan langsung kepada orang tua tersebut.

Dari kejauhan saja, langkah kaki rombongan itu sudah bisa didengar dengan jelas seperti halnya derap langkah pilihan kaki kuda. Maka dari itu, kedatangan mereka pun disambut hangat oleh Kepala Desa dan yang lainnya.

"Akhirnya kalian kembali," ucap Paman Yan setelah Zhang Yi dan yang lain tiba di halaman rumahnya.

"Ya, kami sudah kembali, Paman. Kami datang juga membawa para gadis yang diculik dan harta rampokan," kata pemuda serba putih tersebut.