Liu Feiyang dan Liu Chenyu berdiri di samping Ye Wuchen. Mereka mendengar suara itu dan kini hati mereka dipenuhi dengan rasa hormat.
Seorang pendekar pedang memang harus seperti itu.
Liu Chenyu melihat air mata yang berada di sudut mata Ye Wuchen dan merasa ikut merasa sedih. Dia segera menebak apa yang telah terjadi dengan benar. Seorang pria tidak akan mudah menangis. Liu Chenyu jelas sudah mengetahui mengapa Ye Wuchen menangis saat ini.
Sebuah Aura Pedang yang sangat kuat berputar-putar di sekitar Ye Wuchen sehingga Liu Chenyu tidak bisa mendekatinya meskipun dia ingin melakukannya. Aura Pedang ini pasti menjadi hadiah terakhir dari guru Ye Wuchen. Aura Pedang ini terbang ke tubuh Ye Wuchen dan berubah menjadi sebuah aura pedang yang kuat. Ye Wuchen menutup matanya dan butiran-butiran salju yang turun di dekat tubuhnya langsung dihancurkan oleh Aura Pedang tersebut. Ye Wuchen tampak seperti sebilah pedang yang berdiri diantara badai salju.
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com