webnovel

6. Aku adalah ibu

Jika memang benar itu adalah telur dari Sophie, maka mereka akan langsung menjalankan rencananya secepat mungkin, yaitu menghilangkan penerus bangsa itu.

" We always feel like our worth is tied up "

into stuff that we have

...

nanti dalam perjalanan pulang kembali ke istana, Sophie terpaksa harus meninggalkan telurnya sendirian, dia tidak bisa berpergian sembari membawa telurnya itu, sangat rawan telurnya akan terkena berbagai macam kejadian yang tak terduga nantinya.

Karena itulah Sophie memutuskan untuk pergi meninggalkan guanya tanpa membawa telurnya sama sekali, ia takut saja nanti akan terjadi apa apa selama perjalanan.

" Ibu pergi dahulu ya sayang, ibu mau memberitahu naga naga di istana, kalau kamu sudah keluar, kamu jangan kemana mana oke, tetap disini yah "

ucap Sophie lembut terhadap telurnya itu, yaang mana dia sebentar lagi akan pergi meninggalkan gua itu menuju istana.

" dadah, sayang "

ucapan terakhir Sophie yang sebelum dia benar-benar terbang pergi, hempakan sayap naga itu membawa Sophie terbang meninggi, dengan rasa sedikit khawatir akan telurnya, ia pun langsung terbang menjauh dari gua itu, segera dan akan secepatnya kembali setelah memberitahukannya pada anggota kerajaan, yah setidaknya itulah yang ia janjikan pada telurnya saat itu.

walau bagaimanapun mungkin memang inilah takdir telur Sophie, tak selang beberapa lama setelah kepergian Sophie dari guanya itu.

Mirei pun akhirnya tiba di pintu masuk gua yang anak buahnya maksudkan.

" ini bos, ini gua yang saya maksudkan didalamnya ada telur Sophie bos "

ucap bawahan itu dengan penuh keyakinan di setiap kalimatnya, jika itu benar telur Sophie dia akan dipuji oleh bosnya itu dan mungkin akan naik pangkat ahahahah.

" benarkah, didalam sini.... akhhh "

Barus saja diri Mirei menyentuh pintu guanya tanpa memikirkan hal lain, dirinya malah tersetrum listrik yang mana jika dia bukan seekor naga mungkin dia akan mati saat itu juga, ternyata oh ternyata ini ialah pembatas sihir tingkat tinggi jadi sengatan barusan akibat dari adanya pembatas ini.

Tapi karena adanya pembatas itu membuat Mirei meyakini kalau Sophie benar benar berada di gua ini, itu karena tidak sembarang makhluk bisa memakai pembatas sihir dengan mudahnya, jika apa yang anak buahnya katakan tadi memang benar adanya, bahwa Sophie berada di gua ini bersama Telurnya maka tentu saja dia bisa membuat pembatas sihir dengan mudah.

Ternyata dia pintar juga, mana mungkin Sophie bisa meninggalkan telurnya sendirian tanpa perlindungan sedikitpun, itu kesalahan fatal jika ia tidak melakukannya.

Sekarang apa yang harus Mirei lakukan, padahal targetnya sudah ada didepan mata tapi pembatas sihir sialan ini menganggu rencananya. sebenarnya ia bisa saja langsung menghancurkan gua nya dalam hitungan detik tapi sekali lagi, gua ini diberi pembatas sihir menyentuhnya saja sudah berdampak sangat besar bagi diri sendiri.

Sihir? kenapa tidak menggunakan sihir saja, bukanya Mirei anggota kerajaan, seharusnya ia bisa menggunakan sihir tingkat tinggi juga bukan.

Tunggu, tenanglah dahulu, sebenarnya penggunaan dari pembatas sihir itu adalah negatif-magic pada kenyataannya pembatas itu menyerap energi sihir pada diri kita, lalu menggunakan energi sihir tersebut untuk memperkuat perlindungannya.

Jadi sama saja dengan senjata makan tuan jika ia menggunakan sihirnya, pembatas itu bakalan tambah kuat, ia harus segera memikirkan cara lainnya, hmmmm.

" aku tahu sesuatu, hey Drake kau tau desa kecil di sekitar sini bukan? "

tanya Mirei kepada anak buahnya yang bernama Drake itu, Mirei tau harus apa dia, jika pembatas sihir tersebut menyerap energi sihir kita, lalu bagaimana dengan makhluk yang tidak memiliki energi sihir pasti mereka akan dengan mudahnya melewati pembatas sihir itu, dan satu satunya makhluk di dunia ini yang tidak memiliki energi sihir adalah anak manusia yah, hanya ada sedikit energi sihir yang terdapat pada anak seorang manusia di dunia ini, karena itulah mereka yang hanya memiliki sedikit energi sihir didalam dirinya, jelas bisa melewati pembatas sihir itu bukan.

" aku ingin kau pergi ke sana dan carikan aku satu anak manusia lalu bawa kemari, manusia itu bisa kita jadikan alat sementara kita "

itulah yang Mirei inginkan, ambil anak manusia itu lalu perintahkan dia untuk mengambil telur yang ada didalam gua ini, membawanya keluar dan akan langsung Mirei hancurkan berkeping keping telur itu, begitulah rencana Mirei sejak dua bulan yang lalu, membunuh anak Sophie atau yang dikatakan pemimpin kerajaan.

" Baik bos Mirei, akan saya carikan anak manusia yang bos minta, secepatnya, mohon permisi boss "

tunduk Drake lalu terbang menjalankan perintah yang bos nya inginkan, seekor anak manusia humm, yang mana bagusnya.

Selang tak beberapa lama kemudian, Drake datang dengan anak manusia di tanganya, kenapa tidak lama? karena ada desa manusia disekitar sini.

" kerja bagus Drake, sesuai dengan yang aku harapkan "

antusias Mirei dengan anak yang dibawa Drake.

" terimakasih boss, ini anak manusianya "

ucap Drake sedikit malu karena bos memuji dirinya, padahal ini tugas mudah.

anak kecil itu menangis melihat kedua naga dihadapannya ia ketakutan, ia takut dimakan.

" hei anak kecil, jika kau ingin tetap hidup segeralah kau masuk ke gua itu dan ambilkan aku telur didalamnya "

garang Mirei, terhadap anak itu, dia dengan kondisi saat ini pasti akan membuat anak itu menurut, dan benar saja anak itu tanpa bicara apa apa lagi langsung masuk dan mencari apa yang naga tadi katakan.

" ahh ini mudah sekali, istana tunggulah aku"

ucap Mirei berbangga diri, dengan perbuatan kejinya itu.

" MIREI, APA YANG KAU LAKUKAN DISINI!!! "

teriaknya membuat Mirei dan Drake berpaling menghadap sumber suara, dia.

" Sophie, bukanya kau? "

ia Sophie dan sekarang Mirei terpergok oleh Sophie berada di depan gua dimana telurnya berada.

" apa?, apa yang dirimu lakukan disini Mirei, seingat ku kita tidak memiliki janji bukan?, lalu apa keperluan mu disini "

tanya Sophie dengan nada amarah didalamnya

" A mother's feelings, cant never be wrong "