webnovel

28. Siapa The Simus dan Tugas

"benar sekali, dan karena kekuatan

para the simus itu setara dengan para magus banyak anggota hitam ingin memanggil mereka dan menjadikan mereka sebagai senjata terbaik"

"Gimana cara mereka memanggil the simus, bukankah kau bilang the simus terlahir karena kekuatan para Magus"

aku memotong percakapan ditengah perkataan Gia, dirinya kemudian terdiam untuk beberapa saat, seperti menimang apakah boleh untuk diberitahukan atau biarkan saja.

Selang sesaat kemudian dirinya baru berucap dan memberi tahukan diriku bagaimana cara anggota hitam melakukan pemanggilan.

"Mereka menggunakan sesuatu hal ataupun benda yang berasal, dari para magus itu sendiri"

Hal ataupun benda?, Seperti apa contohnya kayak rambut para magus gitu dijadikan bahan pemanggilan?.

"Maksudnya benda dan hal seperti apa Dewi" aku bertanya memastikan dengan apa dari isi pikiranku, melakukan pemanggilan makhluk dengan sesuatu yang ada pada tubuh kita.

"Inilah letak permasalahannya"

wajahku menatap dirinya bingung, letak permasalahan apa?.

"Para anggota hitam bisa menggunakan apa saja yang berhubungan dengan, seperti aroma, jejak kaki atau yang lebih ekstrim lagi adalah sebuah darah dari tubuh para magus"

Oke yang terakhir itu kayaknya berbahaya banget, sampai harus menggunakan darah sebagai persembahan pemanggilan, aku tidak habis pikir.

"Lalu darah itu akan dipersembahkan untuk pemanggilan bukan" kembali diriku bertanya pada Gia dan dirinya cuma menatap diriku lekat.

"Itu benar tapi kurang tepat saja, mereka itu sebenarnya tidak mempersembahkan darah itu untuk melakukan pemanggilan, yang benar adalah mereka mempersembahkan darah itu untuk mengubahnya menjadi makhluk itu"

Tunggu apa!!!!, Jadi makhluk itu merupakan wujud dari, hal hal tadi iuhhhhhh.

Aku terdiam beberapa saat membayangkan Biyu terbuat dari apa, eh apakah Biyu itu terlahir dari kekuatan Aqma?, Soalnya kan Biyu sampai bisa sedekat itu, maksudku dia berusaha menenangkan Aqma yang mengamuk, ih apaan sih bingung aku jadinya.

"Lalu bagaimana dengan rumor yang mereka menyerang dan menghabisi anggota hitam"

Aku kembali bertanya kepada Gia tentang rumor para the simus membantai seluruh anggota hitam yang memanggil dirinya.

"Karena mereka makhluk panggilan manusia, dan baru saja terlahir tentu mereka cenderung akan kelaparan yang sangat dan makanan mereka itu merupakan energi dari yang membuat mereka"

"Maksudnya energi para magus"

"Ya" balas Gia kembali

"Mereka yang kelaparan, dan tidak mendapatkan makanan yang seharusnya membuat diri mereka menjadi buas, itulah alasan kenapa mereka menyerang manusia, mereka akan tenang jika sudah tidak kelaparan lagi"

Aku dan Gia saling menatap, lalu dirinya membawa diriku ketempat dimana aku terjatuh tadi, kita sampai dia membawaku kehadapan bumi kecil itu, dia menghela nafas pelan.

"Kasian makhluk kecil itu, tidak bisa hidup tanpa mengunakan energi daripada the magus, bayangkan jika para the simus itu tidak pernah bertemu dengan magus, bukannya mereka akan sangat menderita sekali".

Aku terdiam, benar kata Gia jika para the simus tidak bertemu dengan magus mereka, sudah dipastikan hidupnya akan sangat menderita karena kelaparan.

"Belum lagi bagi mereka yang sudah bertemu dengan magus, tapi mereka malah dibunuh karena dianggap sebagai monster"

"Dewi apakah wujud para the simus itu mengerikan" aku bertanya memastikan jika yang orang katakan dan dirinya bilang kalau the simus itu berwujud mengerikan, lalu bagaimana dengan Biyu aku yakin sekali dia itu the simus, tapi lihat dirinya bahkan terlihat cantik tidak mengerikan sama sekali.

"Wujud mereka tergantung dengan, bagaimana cara magus menjaganya, jika mereka dapat makanan dan perlakuan yang baik dipastikan mereka bisa menjadi wujud yang sangat indah, tapi kebalikannya semakin dirinya tidak terurus maka semakin buruk juga wujud mereka".

"Kau sudah melihat satu yang berwujud indah bukan"

"Jadi benar itu adalah the simus" aku menautkan alisku.

"Iyaa, itu ialah salah satu contoh dari mereka yang terurus dengan baik"

"Kalau begitu siapa, magus dari Biyu Asquara" tanyaku kemudian.

Dewi Gia mengangkat bahunya, lalu menggelengkan kepalanya pelan, "aku juga tidak tau, karena mereka bukanlah makhluk yang berasal dari diriku"

Oke aku paham, sekarang dengan permasalahan the simus itu, kini aku dan Dewi sudah berada tepat didepan bola bumi. Gia berujar "apakah ada yang ingin kau tanyakan lagi, sebelum aku memberitahukan dirimu tentang apa alasan aku memanggil mu?"

Karena aku juga, sepertinya udah nggak ada hal yang perlu dipertanyakan, aku jadi ingin tau alasan Dewi Gia memanggil ku kemari.

Baru saja aku ingin berbicara tiba tiba, dikotak ku terlintas bayangan sosok hitam yang sebelumnya membawa diriku.

"Apakah makhluk hitam itu, kenapa mereka diserang oleh magus"

Gia tersenyum lalu, berucap "ini dialah tugas mu"

aku bingung dengan maksud Dewi ini, tugas ku dengan makhluk hitam itu.

"kau sudah tau cara anggota hitam, melakukan pemanggilan bukan" aku mengangguk tanda mengerti, "lalu apa yang terjadi jika anggota hitam gagal dalam melakukan pemanggilan para Auxili"

oh iya benar, aku tidak tau apa yang terjadi jika mereka gagal melakukan pemanggilan, jadi kalau mereka gagal dalam melakukan pemanggilan, maka sosok yang bakalan muncul adalah makhluk hitam itu dong!!!!.

"kau benar sekali" Gia yang lalu berucap kembali, sepertinya dia membaca pikiranku lagi.

Aku bergindik, tapi apakah mereka.

"mereka jahat, mereka adalah makhluk yang benar-benar tidak sempurna, mereka menginginkan inti hati ku" Dewi Gia berujar, oke aku agak ngeri kalo begini, dari tadi dia bisa baca pikiran akuh.

"mereka mau inti hati mu Gia, untuk apa?" ini benar tujuan mereka apa, menginginkan hati Gia.

Tatapan Gia menjadi tajam menatap diriku, raut wajahnya menjadi serius dikala pertanyaan tadi ku lontarkan kepada dirinya.

"mereka menginginkan kekuatan dari inti hati ku, mereka mengincarnya untuk menjadi lebih kuat dan menyempurnakan diri, karena mereka berbeda dengan para Auxili yang membutuhkan kekuatan dari magus untuk hidup"

Gia menjeda kalimatnya.

"mereka yang tidak sempurna atau produk gagal itu, menggunakan kekuatan lainnya untuk hidup dan mereka sadar kekuatan itu adalah inti hatiku"

Gia sangat serius dengan ucapannya seakan ini merupakan pertanda buruk bagi kita semua.

"inilah tujuan mu, aku memberikan dirimu ini"

sebut dirinya sambil menunjukkan sesuatu pada tangan kanannya, seperti kelereng namun bercahaya hijau zamrud terang.

"Ini adalah kunci menuju inti hatiku, ambil itu dan jangan biarkan para makhluk hitam itu mendapatkan kekuatan inti hatiku"

Gia melepaskan kelereng itu, yang mana langsung terbang mendekati diriku, kelereng itu masuk kedalam mata gelang ku, diakhiri dengan gelang ku yang bercahaya.

"Jadi aku harus menghentikan mereka, dalam mengambil inti hati mu bukan"

"iya itulah alasan pemanggilan dirimu kemari, dan ka-"

belum sempat Dewi itu melanjutkan ucapannya tiba tiba diriku tertutupi bayangan hitam, yang membuatku langsung tertidur.