webnovel

24. Biyu Asquara

"Nobilis ignis iome!" mantra yang dibacakan Aqma sepertinya aku tau mantra apa itu, 'grqgrrggrgg' tanah disekitar diriku bergoyang dengan kuat, ternyata benar ini adalah sihir magma miliknya

"Tidak selamanya yang jahat akan selalu"

menjadi jahat

...

Sihir ini ternyata lebih kuat dari yang aku bayangkan, Aqma membuat satu area ini menjadi lautan magma, seluruh nya terbakar lahap ditelan habis oleh bara panas itu untung nya aku terlindungi oleh sihir, jadilah lahar panas itu melalui diriku mengitari sekitar luar dinding air ini membuat aku aman didalam.

Aqma terlihat biasa saja berdiri diantara magma panas yang mengalir dibawanya, kekuatan yang sebenarnya baru saja ia tunjukkan.

Semuanya terbakar, pepohonan yang menjadi pijakan makhluk hitam itu mulai terbakar dan jatuh membawa dirinya ikut kebawah, yes akhirnya makhluk itu akan mati terlahap lahar yang panas.

"Grahyhazsss"

Nyaris, makhluk itu berhasil memposisikan dirinya berdiri diatas punggul kayu yang hampir tenggelam.

Aqma tampak kesal melihat makhluk itu selalu berhasil selamat dari segala serangan yang diberikannya, "Tempesta Magna" tubuh Aqma dikelilingi oleh magma yang berada dibawah kakinya, menelusuri tubuh Aqma kemudian perlahan lahan magma itu masuk kedalam kulit Aqma dan mulai bersatu dengan tubuh miliknya.

Aqma dan magma miliknya saling menyatu menutupi sekujur tubuh Aqma, gila dari sini saja energi yang terpancar oleh Aqma terasa banget pekat sekali, bahkan tubuh ku tidak dapat digerakkan sedikitpun, aku terasa mati rasa sementara.

Apa ini yang akan terjadi bila Aqma mulai kesal yah, diri Aqma sekarang telah berubah seratus persen menjadi seperti monster magma, tubuhnya yang berapi itu benar-benar memancarkan energi lain berbeda dengan milik Aqma yang sebelumnya.

Lahar-lahar panas itu bergelombang bergerak bagai air dalam lautan, langit di atas kita entah kenapa mendadak tertutupi oleh awan hitam gelap, yang membawa angin sangat panas.

Kenapa, mantra apa lagi yang Aqma pakai, angin panas bertiupan saling menabrak diri mereka satu sama lain membentuk aliran listrik yang masif.

"Mati"

Ucapan terakhir Aqma sebelum dirinya mengangkat tangan, lahar yang sendari tadi berombang-ambing ikut naik mengikuti arahan tangan Aqma membentuk tsunami magma.

Tidak ini gawat sihir dia terlalu besar.

dengan sekali gerakan magma itu meluncur dengan cepat menyapu habis makhluk hitam dihadapan nya, makhluk tidak bisa lari lagi.

Tidak ada pijakan disekitarnya semuanya dilahap habis oleh magma panas milik Aqma.

Tsunami yang Aqma buat menerjang makhluk itu, menelan lalu menyeret tubuhnya menjauh hingga makhluk itu tak terlihat lagi didalam kubangan magma panas menyala itu,

berakhir kah?, makhluk itu sudah mati, akhirnya aku selamat.

"Hai kamu, kok bisa ada disini? !"

terlalu asyik memperhatikan Aqma yang menghabisi makhluk itu, sampai aku tak sadar ada orang lain yang ikut menonton bersama tepat disebelah ku.

"khwaaaaa, siapa!?!!!?!" bingung ku juga sedikit terkejut dengan keberadaan seorang anak laki-laki mengunakan baju haram, eh apa baju haram!! ini orang satu sadar nggak sih dia pakai apaan.

badannya emang kecil ramping terus putih tapi bayangin dia ini cuma pakai dua penutup kecil yang terikat satu sama lain dengan rantai kecil di kiri dan kanan dadanya, terus dia cuma pakai celana kulit ketat seatas lutut doang udah gitu aja, ini sih mending nggak usah pakai baju aja sekalian ngapain capek-capek make yang begituan, iyalah dia aja udah setengah telanjang pakai begituan.

Dirinya yang tengah ku tatap seluruh tubuhnya malah tersenyum sumringah, dih gak sehat ini manusia satu. "Ehe bukan siapa siap"

Belum selesai anak ini berbicara, kita berdua malah ditembaki lahar, siapa?, Aqma!!, kenapa Aqma menembak kita.

Beruntung perisai yang dibuat oleh Aqma sebelumnya lumayan berhasil menahan serangan yang ditembak oleh diri Aqma atau kita sebut aja monster Aqma.

Serangan berikutnya datang, dan kali ini lebih berbahaya tembakan laharnya membabi buta, akhhh mampus aku yang harus dihadapi sekarang malah Aqma.

krakkt...

retakan terjadi gawat, sekali lagi kita menerima serangan seperti tadi pelindungnya nggak bakal mampu bertahan, ini gimana.

Tak kusangka ternyata masih ada manusia yang bisa setenang ini, melihat kondisi kita yang saat ini diserang habis-habisan seperti ini bisa-bisanya dia masih anteng senyum, iya siapa lagi coba yang dari tadi bareng dengan diriku bocah ini lah.

"Huum, kamu tunggu sebentar yah, dia itu mesti di tenangin kalo udah kayak gini, nggak bisa ngelawan soalnya" anak itu berdiri merenggang kan tubuh meliukkan kesamping, mengangkat tangan memperlihatkan bagian ketiaknya yang putih mulus aduh menggoda iman sekali.

Dia keluar dari pelindung air, menginjak lahar panas itu, dan ajaibnya dia baik-baik saja tidak terbakar sedikit pun, dirinya memposisikan diri berlutut seperti ingin bersiap berlari. Mengangkat pinggulnya keatas kemudian melesat berlari mengejar Aqma, dirinya berlarian diantara lahar panas itu.

Aqma yang melihat ada yang mengincar dirinya, mulai melancarkan serangannya kembali dia menembakkan lagi magma panas tepat kearah bocah ini.

Oh iya aku tidak kenal siapa anak ini, dia juga nggak ada ngasih tau aku siapa namanya dan sekarang tembakan-tembakan Aqma, berhasil di hindari oleh anak itu dirinya menghindari segala serangan dengan gerakan seperti tengah menari-nari.

Dia melesat menghindari serangan dengan anggun, akhir dari serangan Aqma dia mengumpulkan energi sihir nya pada satu tangan kanannya, dia menyerap mengumpulkan magma di tangannya begitu usai dia lalu menembak magma itu.

Eh kenapa dia nggak menghindar itu serangan hampir kena dia itu, "woi, lari gila" teriakku kepada bocah itu yang sekarang hanya berdiam tidak bergerak.

Oh tidak serangannya hampir mengenai dia, gimana ini....bhmooooooooooim!!!!!!!

Tembakan itu mengenai tepat dirinya, "haduh habis sudah riwayat dirinya kalau begini sudah, dia lagi bukanya menghindar tapi malah diam-diam aja" panik diriku bocah itu terkena serangan Aqma,

"Ssshhssh...Ahhhh,hhkkhhhhhh"

Anjir siapa yang ngedesah disini, aku kembali fokuskan mataku ke depan melihat asap hasil dari serangan Aqma, "bland acor" suara seseorang mengucapkan mantra, dan asalnya dari tepat dari bocah itu, "ugere essentia vitae".

Cahaya muncul dari kepulan asap itu, ada bayangan yang melesat terbang keatas, mataku mengikuti arah bayangan itu terbang hingga berhasil melihat siapakah bayangan itu, mungkin itu bocah tadi dia mungkin masih selamat dari tembakan Aqma.

Mataku berhasil mengikuti menangkap bayangan terbang tadi, yang kini tengah berada di atas, aku perhatikan bayangan tadi yang sekarang sudah terlihat apa itu.

Tunggu jika ini memang seperti apa yang aku pikirkan maka dia, wujudnya mirip sekali dengan wujud yang sering digambarkan dalam rumor The simus Seventeen yang terkenal itu bukan?, kalau iya maka dia pasti Biyu Asquara!?.