webnovel

14. Kisah biasa dan Error¥°√=×÷

" tunggu dulu biar aku jelaskan, dia memang betul kekasih ku tapi ada alasan aku mengajaknya bertemu dengan mu, aku dan dia telah putus lama karena aku menyukai kamu Lian ,aku mengajaknya bertemu dengan mu supaya aku bisa menunjukkan kepada dirinya untuk menyerah mengejar aku, karena aku sudah memiliki dirimu Lian.

" kebahagiaan, hanyalah sebagian kecil dari "

penderitaan

...

tangis Michael pecah seketika, dirinya menyukai Lian dengan sangat dia hanya ingin Mantan pacarnya itu sadar dengan keadaan dimana Michael sudah punya pasangan sendiri.

Lian cuma terdiam, mendengar penjelasan dan tangisan Michael yang terasa menyakitkan, tidak ingin berkomentar banyak, dia juga tidak bisa kembali dengan Michael, masih belum.

" sayangnya, kita tidak bisa menjalin hubungan seperti dulu lagi, tapi setidaknya kita bisa menjadi sahabat "

ucap Lian seakan tidak ingin membuat Michael semakin jatuh dalam kesedihannya,

dan begitulah kenapa mereka bisa bersahabat.

Lingkaran perusak dimensi mundana porta

Errrorrs...

" hai , hallllo, semuanya kenalin panggil aja aku Rbt. mohon maaf sebelumnya, menganggu jalan cerita dunia ini, entah kenapa bagian sebelumnya terasa agak aneh, tapi disinilah kenyataannya, ini adalah dunia tempat mereka tinggal jadi mereka bebas bertindak begitu, aku muncul cuma ingin memberitahukan masalah itu.

Aku tidak akan menjawab pertanyaan kalian tentang siapa aku, tapi karena aku sudah muncul sedikit bocoran lebih baik bukan.

Aku adalah ... "

sistem aktif, mulai pengaturan ulang

.bip...bip...bip..Satu...bip...dua ..

" Ups, nggak sempat yaudah sampai nanti "

.

.

" udah ah, aku nggak mau persahabatan kita hancur, sekarang turun aku juga tadi cuma bercanda " balas Lian dengan santai, lalu menyingkirkan tangan yang ada diantara dirinya, Michael paham bahwa Lian menolak dirinya lagi, dan sekarang dia setidaknya memahami itu.

Lian yang berhasil keluar dari dekapan Michael mengajak dia untuk ikut pergi makan bersama, Michael lalu menerima ajakan Lian dengan dirinya yang ikut pergi bersamaan dengan Lian.

dan juga sebenarnya Lian belum membantu bunda dan bibi Jean memasak makan siang sepertinya dia terlambat.

Lian sampai diruang makan dengan meja yang ternyata sudah penuh akan makanan, dirinya melihat bunda yang keluar membawa setumpuk piring yang kelihatannya akan disusun bunda, Lian mendekatkan tubuhnya pada bunda lalu bertanya kenapa tidak menunggui dirinya, kan Lian bisa membantu.

bunda hanya menjawab " kalo nunggu kamu datang bantuin, mungkin anak-anak udah pada kelaparan duluan, karena kamu "

hehe memang benar sih, jika bunda menunggu Lian untuk membantunya bisa-bisa yang lain pada bakalan telat buat makan siang.

" eh udah, datang elu berdua ngapain dah sampai lama benar, habis ituan kah?, cape tau nungguin kalian pada "

suara Mira tanpa dosa yang baru keluar dari arah dapur, ucapannya itu yang sedikit hmmm Lian dan Michael tak menjawab apa yang menjadi pertanyaan Mira, atmosfer disekitar sini tiba tiba menjadi tegang.

" udah udah, Michael sini, kita makan siang bareng-bareng yah, anak-anak bentar lagi bakalan pulang, jadi tunggu sebentar yah " ucap bunda memecah kecanggungan yang terjadi disekitar sini, lian berterimakasih di dalam hatinya kepada bunda yang menyelamatkan nyawanya.

" ah terimakasih bibi Lina, atas kebaikannya "

ucap Michael kepada Bunda atau bibi Lina itu, karena sudah menawari dirinya untuk menumpang makan siang disini.

" bunda kita pulang "

teriak, suara anak anak yang memenuhi ruangan depan, sepertinya anak-anak sudah pada pulang ke rumah, terdengar suara langkah kaki cepat dari anak-anak yang berlarian dan suara teriakkan dari pak Aget yang memerintahkan anak-anak untuk jangan berlarian didalam rumah karena bisa berbahaya.

Anak-anak itu berlarian menuju meja makan

" asyik baunya enak, Sampai ke depan malah "

" iya enak banget aromanya, udah lapar perut aku bunda "

teriak mereka setelah sampai pada meja makan, dari depan panti saja aroma masakan nya sudah tercium apalagi sekarang sudah ada di ruang makan aroma nya semakin menjadi.

perhatikan anak-anak teralih sejenak saat mereka menyadari ada orang lain selain bunda, kak Lian dan Mira di ruangan ini, mereka melihat Michael sebentar sebelum mereka semua berlarian mengejar Michael,

" kak Michael, yeah udah pulang "

" kak Michael kapan sampainnya "

" kakak huehuebeheh "

anak anak panti langsung bergelayutan manja pada Michael, mereka mengutarakan rindu mereka, terlihat bahwa Michael dengan anak anak panti sangat akrab dan dekat sekali.

Yang lain hanya tertawa lucu dengan diri Michael yang terlihat pasrah di gelayutin oleh anak-anak, tapi tenang Michael suka kok dia juga rindu sama anak-anak panti ini.

" hei kalian semua, udah jangan ganggu kak Michael nya dia pasti capek baru pulang "

ucap bibi Jean yang baru keluar dari dapur setelah menyelesaikan pekerjaannya, " nah sekarang ayo kita makan "

semua orang yang ada langsung, mengambil tempat duduknya di kursi meja makan, mereka memulai acara makan siang itu dengan diawali berdoa yang selanjutnya mereka mulai memakan sajian yang tersedia diselingi tawa dan mendengarkan cerita dari perjalanan Michael selama berada di tambang Morita, kesederhanaan inilah yang Lian pasti akan rindukan nantinya.

Semua anak-anak telah usai menyantap makan siangnya, mereka kini terlihat lelah terbukti beberapa dari mereka telah menguap,

pasti mereka mengantuk memang sudah waktunya tidur siang sih, batin Lian setelah melihat anak-anak sudah menguap.

Bunda yang sudah tau waktunya untuk tidur siang meminta tolong kepada Lian, Mira dan Michael untuk mengantarkan anak-anak, pergi keruangan kamarnya, mereka pun melakukan perintah bunda setelah makanan mereka habis.

Mereka menuntun anak-anak ke kamar, dengan Lian yang menggandeng tangan anak laki-laki, diikuti Mira juga dikedua tangannya menggenggam 2 tangan mungil di kiri kanan nya, dan yang terakhir Michael dia yang paling banyak kasian dia, ada dua anak yang digendongnya kiri kanan, karena telah terlelap, ada yang memegang baju Michael tiga anak.

Dari arah Lian sudah kelihatan kalau Michael tengah kesulitan menjaga kecepatan jalannya dengan anak-anak yang memegang bajunya

walaupun begitu Lian tau Michael tetap menyukai itu.

Telah sampai lah mereka pada kamar anak anak, mereka bertiga meletakkan anak anak pada kasur mereka masing-masing, Lian juga dirinya menggendong anak yang dia tuntun membaringkan tubuhnya pada kasur yang ia punya, " terimakasih kak lian, aku sayang kakak " ucap bocah itu pada Lian yang telah mengantarkan dirinya sampai ke kasur.

" ahah, iya tidur yah, mimpi indah Anta "

balas Lian kepada anak yang bernama Anta ini, yang di ikuti dengan Lian yang mengecup kening kepala Anta diakhir sebelumnya dirinya beranjak keluar kamar.

" cinta, yang telah tumbuh sejak dini "

merupakan cinta yang kokoh