webnovel

11. Sahabat dan Hadiah

" iya, terserah yang penting kita lagi kangen "

balas Lian kepada Michael yang ingin permasalahan tadi lewat saja, karena sekarang dirinya tengah melepaskan kerinduan kepada sahabatnya.

selang beberapa menit kemudian, mereka melepaskan pelukan kangen itu, dan jalan mundur pelan saling menatap satu sama lain.

Lian menawarkan duduk di kamarnya yang tengah seberantakan ini, tentu Michael menerima tawaran Lian dengan senang hati.

" This day, can make you more happier "

...

sekarang posisinya adalah Michael duduk ditengah bersebelahan dengan Lian juga Mira yang mana lengan Michael digandeng oleh mereka berdua sangat erat, mendekap lengan kekarnya di kedua sisi, Michael hanya pasrah karena tau akan begini.

" jadi, gimana kabar kamu selama berada di tambang Morita " ucap Lian pertama kali menanyakan kabar Michael saat dia berada di tambang Morita.

" baik-baik aja, tuh kelihatan nggak ada cacatnya kan " dan muncul kembali sikap songongg Michael, dia berkata sambil menarik lengannya menunjuk otot-otot yang berada disana, humm iya lah berotot.

" eh tapi bukanya tambang Morita, dibilang tambang paling angker yah "

tanya Mira sehabis Michael menghentikan atraksi pamer ototnya itu

" kalo dibilang angker sih, itu menurut orang aja keknya, toh aku aja biasa-biasa disana, nggak ada apa-apa "

balas dengan santai Michael, karena memang pasalnya sewaktu dirinya dan keluarganya berada ditambang itu, mereka tidak mengalami hal-hal aneh, cuman memang tambang Morita mempunyai gelombang energi mana yang cukup besar, jadi semakin dalam kamu masuk maka semakin rusak pula tubuh kita yang terpapar energi sebesar itu, mungkin karena itulah orang-orang dahulu menyebarkan rumor seperti itu dimana kalau tambang itu adalah tambang yang angker karena tidak ingin ada yang masuk dan merenggang nyawa didalamnya.

Tapi kok Michael dan sekeluarga malah bisa pergi ke sana, dan kembali dengan selamat, yah itu karena sebagai seorang ekspedisi yang berpengalaman, tentu dirinya dan sekeluarganya akan dibekali dengan berbagai macam alat sihir untuk perlindungan diri, seperti dalam kasus tadi Michael dan keluarganya menggunakan batu giok turmalin, ialah sebuah batu sihir yang mampu menetralisir perubahan mana, tapi tidak sekuat itu, makanya Michael dan keluarganya hanya bisa setengah jalan lalu kembali karena bayi giok itu tidak mampu menahan terlalu jauh.

" heeeh, kalo gitu kado buat Lian mana, kan aku ulang tahun hari ini "

balas Lian yang tak perduli lagi tentang tambang Morita, sekarang yang dirinya inginkan hanyalah hadiah ulang tahunnya.

" oh iya sampe lupa, ini buat kamu yah selamat ulang tahun Lian "

baru ingat Michael dengan tujuan dirinya datang yaitu memberikan kado ulang tahun kepada sahabatnya, Michael lalu menyerahkan sebuah kotak kecil sudah terbungkus kepada lian yang langsung diambil alih dari tangan Michael.

Lian lantas membuka kota kecil itu, tak sabar ingin melihat apa isi dari kado tersebut, selesai membuka hadiah yang Michael berikan ternyata isinya hanya sebuah gelang dengan hiasan tidak tau apa itu.

" selamat, itu gelang yang aku buat sendiri, hiasan itu aku dapatkan di dalam tambang Morita, kelihatan seperti cangkang telur bukan, tapi itu loh warnanya cantik banget, makanya aku kasih kamu "

jelas Michael setelah melihat raut kebingungan dari Lian setelah melihat isi dari kadonya, hadiah yang Michael berikan adalah sebuah gelang anyaman tangan dengan hiasan seperti pecahan cangkang telur yang bewarna indah.

Lian hanya mengangguk paham dengan penjelasan Michael tadi, memang benar cangkang ini memiliki warna yang cantik, Michael tak pernah salah dalam memberikan hadiah.

" makasih yah "

tulus Lian kepada Michael yang mau memberikan hadiah yang indah ini kepadanya, Lian langsung mecoba dipasangkan pada tangan nya, dan pas terlihat kontras dengan kulitnya yang putih.

Mira yang sedari tadi melihat kemesraan ini merasa iri dengan dirinya yang pasalnya adalah sahabat Michael juga, malah tak mendapatkan hadiah apa-apa, setidaknya oleh oleh gitu loh.

" oh iya Mira, aku juga udah bawain hadiah tenang aja " ucap Michael yang juga ternyata tidak lupa dengan sahabat satunya ini, Michael mengerakkan tangannya merogoh kocek celana belakang nya

" Nih oleh-oleh sewaktu aku dalam perjalanan di hutan colossal, aku nemu patahan tanduk naga "

Michael menunjukkan kalung, bermata patahan tanduk naga, walau tidak terlihat cantik tapi, asal kalian tau bahwa naga adalah hewan legendaris dan kuno jadi hanya patahan tanduk naga saja, energi mana yang di pancarkan lumayan kuat.

" eh, anjir benda kayak gituan, aman kaga aku pake ntar jadi bermasalah kalo dipake "

balas Mira takut dengan oleh-oleh yang Michael bawakan, gimana tidak patahan tanduk naga, bukan hanya masalah itu dari naga, melainkan itu patahan tanduk naga we.

Tanduk naga itu adalah inti dari naga, jadi istilahnya naga yang kehilangan tanduknya ataupun patah dengan tidak sengaja, maka naga tersebut akan segera mati secepat mungkin karena inti kehidupan nya berada di tanduk, nah hadiah yang Michael berikan ini merupakan patahan asli dari tanduk naga, berarti ada apa-apa dengan naga ini.

" santai aja, tanduknya udah aku netralisir jadi energi sihirnya udah nggak sekuat itu "

balas Michael dengan gampangnya, jika tanduk itu sudah mengalami ritual netralisir berarti ini sudah aman.

" owwh thankse, Mich "

terimakasih Mira atas oleh-oleh yang diberikan padanya.

" iya, eh Lian besok kamu berangkat ke kota kan " Michael bertanya pada Lian mengenai kepergian dirinya ke kota besok

" huum, aku besok pergi ke kota, kenapa emangnya "

bingung Lian dengan pertanyaan Michael, itu benar dirinya besok bakalan ke kota lalu kenapa?

" kamu beneran keterima masuk Academy Draconis? "

tanya Michael tak yakin, dengan sahabat satunya ini yang bisa masuk kedalam Academy draconis sekolah paling bergengsi.

Lian dan Mira, kebingungan kenapa memangnya jika dirinya masuk ke Academy draconis.

" lu aja, masih belum bisa Makai sihir, Gimana coba masuknya, kan nanti bakal ada test ordo kalo nggak bisa lolos salah satu ordo, udah pasti bakalan dikeluarkan "

terang Michael kepada Lian, yang sepertinya belum tau sistem operasi sekolah itu.

" sumpah demi apa!, ada test ordo? "

" Lelah dengan bahasa lain karena "

yang terbaik adalah bahasa diri