Pasukan garis depan mundur lebih dulu mencapai ibukota mereka, semua itu adalah perintah langsung dari sang Jenderal yang seharusnya memimpin jalannya perang hari itu. Semua jebakan yang mereka buat pun dibongkar agar tak membahayakan prajurit lainnya juga belasan ribu prajurit dari 3 kerajaan. Mereka juga menutupi parit–mereka buat untuk menghambat laju musuh mereka, dengan kayu atau bebatuan. Rasa kecewa dan bimbang terlukis begitu jelas di wajah mereka kala mendengar jika sang Putri memihak kepada sang Pangeran.
Sang Jenderal juga merasa bimbang, dirinya berada di barisan paling belakang mengikuti prajurit lainnya yang mundur secara teratur. Sesekali sorot mata yang selalu tampak penuh ambisi itu melirik kearah kereta kuda sang Pangeran dan sang Putri, lalu ia bertanya dalam batinnya 'Putri ... Kenapa anda melakukan semua ini?'
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com