"Haha… kau tak usah tinggi hati, siapa juga yang ingin berteman denganmu sayang, kau itu egois, sombong dan kau selalu mementingkan dirimu sendiri, orang seperti Aminah yang super sabar saja sudah menyerah, ya kan," ucap Rere yang masih terlihat sibuk menghias wajahnya di depan kaca kecil.
"Jangan sampai wajah jelek mu ku cakar lagi, atau mungkin rambutmu akan ku bikin botak," teriak Stefani mengancam.
"Haha… aduh aku lupa aku sedang berbicara dengan orang yang bodoh orang terbodoh di dunia bahkan, hanya memandang semuanya dari otot tak dari otak," ejek Rere dengan tampak mencibirkan bibir tebal dan berisinya.
"Sialan!" Stefani lagi-lagi tanpa kesehatanan, gadis baru aja mas sama itu melemparkan kunci laci kasir sehingga mengenai kepala Rere,
"Aww…" rintih suara Rere terdengar kesakitan, lagi-lagi keduanya bersih tegang dan terjadi keributan di antara keduanya, Rere yang tak terima karena kepalanya sedikit memerah, tentu saja menghampiri meja kasir dan menepuk nya kasar.
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com