"Lalu? Kau lihat siapa yang melakukan pertemuan malam ini dengan Amarlion?" tanya Ravino
"Tapi, jangan khawatir. Kami melihat jelas siapa yang bertemu dengan Amarlion, orang itu adalah Putra Mahkota Arvin." Mira menatap Julian yang tetap memasang ekspresi datar. Ia takut pria itu mengamuk dan menendang meja.
"Apa?" Felix terlihat terkejut.
"Saya kan sudah bilang, Putra Mahkota memang berniat melakukan pemberontakan dan menyingkirkan Julian," celetuk Arabella.
"Sayang sekali... tiga anggota Gilda berkorban hanya untukku seorang," lirih Mira dengan senyum getir.
Rahang Ravino menegang. Tadi karena sibuk melarikan diri, ia belum sempat membahas kematian tiga anggotanya.
"Turut berduka cita," ujar Arabella.
"Maaf, Mira. Sebagai ketua aku malah tidak bersama kalian, aku yang mengirim kalian ke sana," gumam Ravino sendu. Ia merasa bersalah.
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com