webnovel

[08]. Daimonter Impetum

"Angkatan 7?!. Sungguh?!."

"Ya, kali ini Nox Pila angkatan 3 melawan angkatan 7." Ujar Ivory seraya memakai lip tint

"Bukankah tak sebanding?. Tubuh angkatan 7 itu seperti Hulk!." Tutur Vien

"Yahh mau bagaimana lagi. Kita berharap saja kak Thsar bisa memenangkan pertandingan." Ucap Amora

"Aku benci harapan. Tapi, apa untungnya menang?. Apa ada hadiah?." Tanya Vien

"Ada. Klevin cerita padaku saat mereka menang mendapat nilai untuk naik kelas tanpa melakukan ujian." Jawab Violen

"Wow, aku juga ingin!."

Tiba-tiba pintu terbuka menampilkan lima gadis cantik

"Come on ladies." Ujar Exotica

"Astaga kita hanya menonton pertandingan!." Sungut Vien yang lain hanya tertawa

Selama berjalan 9 perempuan itu menjadi pusat perhatian karena kecantikan mereka

Exotica Youzu dan Violen adalah gadis feminim jadi mereka memakai dress selutut, bahkan Violen memakai dress tanpa bahu

Prisca Kirene Amora dan Sandra adalah gadis netral. Mereka suka memakai celana namun dengan atasan terbuka. Sementara Ivory dan Vien benar-benar gadis tomboy. Vien hanya memakai baju lengan pendek dan celana panjang, dan Ivory memakai kaus yang ditutup kardigan kotak-kotak serta topi

"Berasa jadi artis gw." Vien berdecak kagum

"Kalau kamu ya memang terkenal setelah pertandingan Stellar." Ujar Sandra

"Oh ya, aku tak melihat Quine dua hari ini." Tutur Vien

"Kalau tidak salah ia dipulangkan karena neneknya yang sakit-sakitan dan tak ada yang merawat." Jawab Kirene. Vien mengangguk

Mereka menuju lapangan. Sudah banyak kursi yang diisi oleh para Mythgium. La Vida bersaudara diam ditempat mencari kursi, tiba-tiba ada 6 gadis yang mendekati mereka dengan angkuh

"Cih kasih pelet apa kalian?."

"Maksud kalian apa ya?." Tanya Youzu

"Heleh gak usah sok ngeres. MoonArk dan Thsar itu punya kami!."

"Siapa sih kak?." Bisik Amora

"Natiny, Naughty Destiny. Mereka ngaku-ngaku sebagai pacar Thsar dan MoonArk." Jawab Sandra

"Empat diantaranya seangkatan kami dan dua lagi seangkatan MoonArk." Tambah Exotica

"HEH!. Kami lagi bicara ya!." Seluruh mata menatap mereka. Bahkan para pemain

"Kalian mau apa sih?." Ujar Kirene meng-lelah

"Jangan pernah dekatin Thsar dan MoonArk!. Mereka punya kami!."

"Dih ngaku-ngaku." Sungut Vien

"Anak baru aja belagu lo!."

"What's?. Wahh nantangin."

Vien mendekati perempuan itu dan melihatnya dari bawah hingga atas

"Bukan siapa-siapa aja belagu."

Skype dan Viva menyeringai. Sementara para siswa-siswi lagi-lagi dibuat kagum dengan perlawanan Vien

"Lo bilang apa?. Jangan dekatin?. Hello, mereka nganggap kalian hidup aja gak. Jadi, gak usah halu deh." Ujar Vien mengintimidasi

Karena merasa menjadi pusat perhatian dan semuanya membela Vien, Natiny memutuskan pergi dengan kesal

"Good Vien!."

Vien mengacungkan jempolnya dengan wajah bodoh ke teman kelasnya. Lalu La Vida bersaudara itu segera duduk di kursi mereka. Thsar dan MoonArk tersenyum senang. Berbeda dengan seorang laki-laki dari angkatan 7 yang sepertinya adalah bos dari geng merekam, laki-laki itu menyeringai

"Gadis itu menarik. Cari informasi untukku."

"Siap bos!."

15 menit kemudian permainan pun dimulai. MoonArk duduk bersama Skyva (malas panjang-panjang jadi author singkat yak:), Skype & Viva). Lapangan riuh dengan permainan Nox Pila serta para pemainnya yang tampan

Bahkan Vien pun tak henti-hentinya berteriak menyemangati Thsar sampai mengangkat bendera Nox Pila Alarice Academy. Regan dan Oscar yang duduk disebelah Vien hanya bisa mengelus dada sabar

Saat lagi seru-serunya, tiba-tiba...

"KYAA!!."

Teriakan nyaring itu membuat semuanya terdiam bahkan permainan berhenti

"Rihana!!."

Vien dkk tersentak

* * *

"Tiga minggu lagi. Rihana Aurora, Deniss Salamander, Eric Smith, Lionel Richie, Ricardo Coco."

* * *

"Sudah waktunya."

Violen dan Kirene mengangguk. Mengeluarkan wujud peri mereka dan terbang. Tak mereka saja, seluruh peri di Alarice segera bangkit dan membuat pelindung disekolah

"Vien kau yakin ini berhasil?." Tanya Regan. Vien diam

"Aku tak yakin sebenarnya. Tapi kita harus menyelamatkan lima siswa ini dulu." Jawab Vien

       (Flashback On)

"Kumpulkan siswa-siswi dengan nama ini. Aku harus bertemu dengan seseorang." Setelah mengatakan itu Vien segera pergi menuju ruangan Madam Fantasia

"Madam!." Vien sama sekali tak menemukan Madam Fantasia

Ia mencari kesana-kemari bahkan guru-guru penting tidak ada. Ia kebingungan, sangat. Karena sudah malam Vien sedikit takut. Saat berbalik, Vien dikejutkan dengan seekor serigala berbentuk besar. Dia adalah Direwolf, Daimonter berwujud serigala

"Dimana, dimana semua guru dan Madam?!." Bentak Vien

"Tiga minggu lagi." Setelah mengatakan itu Direwolf itu melompat dari balkon dan Vien sama sekali tak menemukan jejaknya

"Kami harus melakukan sesuatu."

* * * * *

"Kau yakin mereka berlima akan terkena musibah?." Tanya Harun. Vien mengangguk yakin

"Aku masih tak tahu, tapi kita butuh persiapan sebelum ada korban." Jawab Vien

"Tiga minggu lagi. Bukannya itu saat Nox Pila kak Thsar?." Tebak Aaron

Semua tercengang karena baru sadar. Sepertinya Daimonter memang sudah merencanakan ini

"Lalu kamu mau kita ngapain Yen?." Tanya Youzu

"Untuk pertama kita butuh pelindung. Kak Kirene dan Violen, ajak semua peri di Alarice untuk membuat pelindung." Perintah Vien. Kirene dan Violen mengangguk mereka lalu terbang pergi

"Lalu para Healer dan Healing akan dibagi lalu duduk di dekat lima murid itu. Daimonter akan berpikir kalian lemah. Tapi dengan sihir positif kalian bisa memantulkan mereka." Ujar Vien. Amora dan Saul mengangguk

Vien memikirkan rencana. Akhirnya ia memutuskan untuk membuat sebuah drama, hanya mereka dan para peri yang tahu. Kita lihat apakah prediksinya benar terjadi

         (Flashback Off)

"Vien!. Vien!."

Vien tersadar. Ia melihat para peri itu yang berhasil melawan energi hitam Daimonter dan menyelamatkan lima murid itu. Kini Daimonter itu sudah pergi meninggalkan mereka yang ketakutan dan lima murid itu yang pingsan

"Kau menyelamatkan mereka." Puji Micle

"Tidak, kita. Sampaikan terimakasihku dengan para peri." Ujar Vien. Kirene dan Violen mengangguk

"Lalu bagaimana dengan Madam?." Tanya Ivory

"Semalam ibunda Madam sakit jadi ia pulang sementara para guru penting mereka mengurus angkatan 7 karena katanya semalam ada yang berkelahi. Itu lho si lawan kak Thsar." Jawab Prisca membuat mereka menatapnya

"Kenapa tak beritahu kami?!." Gertak Vien

"Hehe aku baru mendengarnya tadi subuh."

"Seperti biasa Prisca." Ucap Sandra. Semuanya pun tertawa

Sementara Vien menatap lima murid itu yang dibawa ke tempat medis. Ada banyak tanda tanya di otaknya. Jika Daimonter berdatangan dengan cara seperti ini, lalu apa itu roh kebencian?. Apa mereka sudah menghilang?

"Syukurlah jadi aku tak harus berpura-pura bijak." Dialog Vien mengingat dirinya yang menang argumen dengan roh kebencian dua kali

hai hai~ gimana nih ceritanyaaa?. tinggalkan jejak dong supaya author semakin bersemangat untuk berkaryaaa ^^

Lyckligcreators' thoughts