“Good morning…,” sapa Nina hangat kepada Citra dan Shilla saat mereka sedang berada di taman kampus. Tumben sekali mereka bisa berkumpul dengan formasi lengkap.
“Cieilah, yang baru jadian, pantesan ceria. Selamat ya, Nin!” balas Citra.
Nina mentautkan alis. “Gak minta pajak jadian nih?”
“Hahaha, enggak dong, tapi kalau dikasih, ya enggak nolak!”
“Nihhh, buat sahabat-sahabatku tersayang. Dimakan ya, supaya tambah gendats,” kata Nina diiringi tawa mereka bertiga.
Tersaji dua loyang berukuran besar pizza dihadapan mereka. Shila berinisiatif membuka kemudian mereka makan bertiga.
“Kok lo baru nampak lagi sih, Nin?” kali ini Shila yang angkat bicara.
“Ibu, mohon maap nih ya, kita kan sebulan ini kebanyakan dosen yang sibuk, jadi kita pan malah kuliah online terus. Yah, kalau-kalau Ibu Shila lupa, Saya bantu ingetin dah tuh,” kalau Mamanya mengeluarkan logat Sunda jika kesal sama seseorang, Nina mengeluarkan logat Betawi ala-ala. Memang keluarga yang lucu.
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com