webnovel

ku terima kamu

Mihrima_Efuy · Hiện thực
Không đủ số lượng người đọc
23 Chs

egoisku adalah luka yang ku buat sendiri.

ketika bus berhenti untuk ustirahat,aku berusaha menjauh dari are atau pun kak Rendi,namun are malah mengikuti langkah ku, berusaha menjelaskan sesuatu,yang tidak ingin ku dengar lagi. entah kenapa aku begitu egois!kenapa aku sekecewa itu,padahal belum ada hubungan yang pasti,yang mengikat kita,dan aku terus menyalah kan dia,

are berlari kecil ke arah ku,dia mencoba meraih tangan ku, namun aku melipat tangan ku dengan sombong,seakan tidak ingin berdekatan dengan nya,aku ingin are merasakan luka yang sama ketika dia tidak ingin bicara,

"veyy.... maafin are..stoop gak enak diginiin ucapnya tegas.

aku balas diam tidak menghirau kannya,

padahal sikap dan perasaan ku adalah dua hal yang berbeda,satu sisi aku ingin dia di dekat ku,satu sisi aku ingin are merasakan hal yang aku rasakan dua hari di Bandung,

setelah waktu istirahat selesai,aku duduk di bangku ku,sambil memejamkan mata,

mengistirahat kan hati ku yang berperang dengan fikiranku.namun setelah ku sadar ternyata yang duduk di bangku Naima adalah are,kemana Naima??aku ingin pergi,namun kaki nya seakan mengunci jalan keluar untukku,terpaksa aku diam

"vey dengerin are...maafin sikap are yang berlebihan,berfikiran jelek tentang ivey,itu karna are sayang banget, are suka sama ivey,are nggak bisa nahaan kalo are cinta ke ivey,iyaa are cemburu ucapnya meyakin ku,maafin are vey.ungkap nya sangat tulus,

tidak ada lagi bunga bunga indah bermekaran di hati,ketika aku mendengar pernyataan are,yang memang aku tunggu sebelumnya,karna aku pikir aku sudah tahu isi hatinya,tidak beda dengan hatikku,

"kalo are sayang ke ivey are pergi,jangan ngundang fikiran negatif orang lain tentang ivey,ucapku sengaja menyakiti perasaannya,

are hanya menghela nafas panjang,dan pergi ke bangku sebrangku, aku sedikit melirik ke arahnya ,dia menutup wajah nya dengan jaket,dia sembunyikan wajah nya.

beberapa kali teman teman meminta are memainkan gitar nya, namun are sama sekali tidak membuka jaket nya,dan tidak menggubrisnya,

sampai lah di Bogor depan kebun raya,

are ditugaskan untuk mengabsen semua

anak anak,untuk menunggu mobil pengantar dari sekolah, ke masing masing rumah nya,

namun aku buru-buru pergi meninggal kan,mereka

huh...

begitu ribet membawa 4 piala dan tas yang besar,aku tidak bisa menelpon ibu asrama,karna TLP umum ada di sebrang jalan,aku memutuskan untuk berjalan mencari angkot.

~~~~~~~

Naima mengahmpiri ku

aku peluk naimaa aku berikan nomor telepon ibu asrama, dan aku berharap bisa bertemu lagi,bukan hanya di perlombaan,Naima memberikan ku bingkisan "maafin Naima tidak bisa kasih kamu hadiah,ivey suka warna ungu kan,ini ada gelang lucu buat kenang kenangan,aku kelabakan karna aku tidak sempat membeli apa apa,aku adalah sahabat yang buruk,"Naima ...aku tidak membelikan kamu bingkisan perpisahan,

"gak apa apa vey,perjalanan kali ini begitu berkesan,aku anggap itu hadiah yang indah.

vey marah ke arenya jangan lama lama ya.

are gak pernah sebegitu keukeuh nya mengejar perempuan, jangan sia siakan dia ya...vey, are banyak nanya tentang kamu,setelah acara lomba kemaren tentang pertemuan kita di kegiatan apa saja, tentang kamu yang aku ketahui,dan yang di Bandung waktu ke alun alun,are yang minta aku meninggal kan kalian berdua, dan memintaku mencarikan nya sepatu yang sekiranya kamu suka,untuk dia pakai di hari pementasan,aku tahu nya hanya warna kesukaan kamu dan tidak tau detail tentang kamu,maafin ya vey,dia sangat mencintai kamu,dari pertama ketemu,jangan lama lama ya marah nya,ucap nya sambil memelukku,ini titipan dari kak Rendi,terima saja untuk menjaga perasaannya,kedepannya itu terserah kamu,

aku hanya tersenyum dan enggan melepaskan pelukannya,naima kita sering bertemu,kita sering satu panggung,waktu yang begitu singkat merekatkan ikatan sedekat ini,di banyak perlobaan,di lomba PAI dan sebagai nya,kita hanya peserta saja,tapi kali ini berbeda ucapnya sambil melambai kan tangan menuju mobil yang di siapkan sekolahan,

aku melihat kak Rendi sedang mencari seseorang,aku cepat berlari menjauh tidak ingin mengucapkan apapun padanya,aku lupa tidak membeli oleh oleh untuk liyana sahabatku atau ibu asrama,aku pun berjalan menyusuri jalanan trotoar sambil melihat penjual 🐹 hamster 🐰 dan kelinci sedikit sangat menghiburku,aku menunggu angkot sambil memandang ke arah pejual- pejual suvernir indah dan lucu,tapi aku tidak ada selera untuk membelinya,aku merunduk sendu,bukan perpisahan seperti ini yang aku inginkan,aku seperti orang yang tidak tahu terimakasih pada kak Rendi yang sudah sangat lama menjadi pembina ku,

kenapa tiba- tiba aku menjadi sangat egois,

dia baik,dia selalu membingbingku di berbagai perlombaan sastra,maafkan aku kak Rendi,

mobil jurusan ke asramaku sudah ada,namun sedang menunggu penumpang lain,aku duduk di pojokan memandang ke arah jendela dengan bayangan keindahan dan kesan semasa di Bandung,

tiba tiba are duduk di hadapanku,aku terkejut karna aku fikir are sibuk dengan absensi,

"kenapa gak nunggu di anter mobil sekolah atau jemputan vey,tanya nya.

aku diam dan tidak ingin menjawabnya.

"ayo lah vey maafin,aku...gak tenang kalo kaya gini,

"apa are mikirin perasaan vey juga??vey bukan perempuan seperti itu,air mata ku tiba tiba terjatuh begitu saja,sebegitu sakit nya kah?,apa sebegitu cinta nya?benci dan cinta begitu tipis perbedaannya.

are pindah duduk nya ke sebelah ku,dan dia mengulang ngulang ucapan maaf nya,

"are juga gak tahu kenapa begini?kenapa are melukai perasan ivey,?are gak bisa nahan amarah,dan are tidak ingin mengungkap rasa marah are, karna are tidak ingin ivey sakit hati, are fikir dengan diam are tidak akan menyakiti ivey,

"diam nya are itu lebih nyakitin,are tau rasanya berharap mendapat ucapan selamat dari orang yang begitu perhatian ke ivey dari sebelum nya ,lalu tiba tiba menghilang begitu saja,berharap di sapaa seperti biasa,padahal ivey ada di depan are tapi are tidak menganggap ivey ada...itu lebih menyakitkan.

are berfikir picik dan menghindar dari ivey seakan sikap are itu benar,

are memejamkan matanya seakan menyesal,dia tidak menghirau kan orang di sekelilingnya,

mobil berhenti di pangkalan ojek, are berusaha meraih tasku,

tapi aku merebutnya,tidak ingin dia membantu

ku,aku pun memanggil tukang ojek,dan are mengikuti ku dari belakang sampai ke gerbang asrama,aku lihat wajah nya yang masih belum puas atas jawabanku,are memastikan aku masuk ke dalam asrama,aku melihat nya di jendela kamar,dan liyana menyambut ku dengan teriakan histeris "rrrrinduuuuu lamaa bangettt sih...jerit liyana

"kenapa tidak Tlp ibu nak?? ucap ayah asrama di sambut sahabat seasrama yang ikut menanyaiku tentang perlombaan itu,aku pun berusaha sumringah dan bahagia di depann mereka,walau ada banyak keganjalan dalam hati,are aku pun mencintaimu....

ku lihat ke jendela ternyata are sudah pergi,bersama penyesalannya,

dan aku beristirahat bersama luka yang ku ciptakan sendiri.

~~~~~~~~~~

ibu asrama begitu bahagia mendengar hasil lombaku lomba 4 piala dalam 1 pertandingan (sajak,puisi,cipta puisi pidato)ivey bisa masuk tingkat nasional,ayo kita adakan acara syukuran ucap ibu asrama yang sudah aku anggap ibu sendiri,mereka bahagia atas kemenangan ku,

keesokan hari nya ibu asrama belanja untuk membuat nasi tumpeng dan syukuran,

semua sangat bahagia mereka memandang piala dan piagam ku dengan sangat bangga,tapi entah kenapa aku kehilangan kebiasaan ku,yang selalu ceria,ada perasaan kosong,ada perasan yang belum pernah aku rasakan sebelumnya, sungguh aku bingung dengan perasaanku,melihat obat yang mau aku minum saja,terasa melihat wajah nya,

yang begitu khawatir padaku,melihat rintik hujan pun,terasa melihat wajah nya,yang sedang berlari ke arahku,(cinta begitu rumit) ada sakit yang terasa nikmat,hingga aku tidak bisa membedakan kebencian apa yang aku perlihat kan padanya,kenapa harus pura pura benci kalo kenyataan nya aku merindu,hanya satu kesalahannya,membakar semua kebaikannya, aku baru menyesali nya,hingga aku tak tahan menahan kemelut rindu bercampur sesal yang dalam,

~~~~~~~~~``

hari hari ku berlalu dengan suasana yang tidak lagi sama,aku murung seketika,tidak bersemangat,hingga aku lupa makan,

lupa minum obat,lupa cara nya bercanda sampai aku lupa jadwal ku untuk cek up ke dokter,

dan akhirnya aku seperti ada dalam ketidak berdayaaaan,

mata ku gelap,aku linglung, aku hilang kendali,masa remaja, masalah sekecil itu terasa begitu besar,ini bukan masalah kecil atau besar ..ini masalah perasaan,masalah kerinduan,

harus aku hubungi kemana pada masa itu kami tidak ada yang punya handpon,hanya ada Tlp rumah,ingin aku berlari ke sekolahan arean Syah dan menemuinya,namun aku terus meyakin kan diriku bahwa are akan dengan cepat melupakan ku,

benar saja detak jantung ku,berdetak dengan sangat cepat,perut ku terasa sangat mual,ibu asrama fikir karna kecapean,kesalahan ku satu,aku lupa bahagia setelah perpisahan dengan areansyah.

akhirnya aku tumbang,hematemesis dengan volume darah yang cukup banyak, ucap seorang dokter yang sepertinya di panggil ibu asrama ke asramaku,,samar samar ku dengar suara layina panik,sudah di bilang udara Bandung tidak cocok untuk iveyy..

harus di bawa ke dokter spesialis ucapnya,

dan aku tidak dapat menahan lelah dari darah yang begitu cepat keluar tanpa jeda hingga aku pingsan,

setelah aku sadar ternyata aku sudah ada di RS Ciawi bogor, dan aku melihat apih ku (sebutan untuk ayah) duduk di sebelah ku,siapa yang mengabari apih? kenapa apih datang dengan keadaan ku seperti ini,aku tahu sedih nya hati mereka,sepertinya aku pinsan agak lama, hingga ibu asrama sempat mengangabari keluargaku dari desa,

dokter menyuntikan cairan pembeku darah ( sclerotherafi )lalu memasang selang di hidung dan transfusi darah,dan menyuntikan antibiotik ke cairan infus,

"ivey ...harus tenang,harus selalu bahagia biar cepet sembuh ucap liyana lembut,

"aku kenapa emang? tanyaku bingung,

ivey pingsan dari jam 9 pagi sampai ja 5 sore,

terpaksa aku mendapat perawatan khusus selama 5 hari.dan apih,mengajakku untuk pulang ke desa sementara waktu,karna khawatir,namun aku berusaha meyakinkan apih,akan baik baik saja bersama ibu asrama,

dengan berat hati apih pun menyetujui keinginan ku yang keras,dan menasihatiku,agar selalu tepat minum obat,dan cek up,juga berhenti untuk ikut lomba lomba ke luar kota.

~~~~~~

setibanya di asrama,aku hanya bisa duduk tiduran,dan menulis,untuk menghilangkan kebosanan ku,

duhai kerinduan bisakah kau pergi sebentar

aku ingin tenang dan hidup wajar

duhai hati jadilah penyabar..

aku tidak lagi menjadi orang tegar

aku bisa menahan sakit nya penyakit

tapi aku tidak bisa bangkit

dari rasa yang membuatku terjepit

sesak nafas ini terasa terhimpit,

Muhamad arean Syah al-ansory

laki laki yang aku cintai

laki laki yang memberi banyak arti

sudikah kau datang ke dalam mimpi?

ini kah cinta pertama?

nalar sulit menerima

begitu indah terasa

dalam rindu ku merasa binasa

are...ivey rindu....tulisku di buku diary