Ku Temukan Pulang Ketika Aku Pergi

Sambil mendekap hujan pagi yang menembus tulang belulangku, aku beranjak mengambil handphone yang tertinggal di atas meja bundar tempatku melamun sepagi ini. Ku selipkan kertas berisi catatan-catatan yang ku tulis untuk agenda bulan ini, setelah selesai mengambil handphone dan beberapa barang yang tertinggal aku beranjak, setengah berlari menuju mobil kuning yang terparkir cantik di depan perpustakaan yang masih sepi. Aku menutup pintu mobil, berdiam sejenak dan mengambil catatan-catatan yang kusimpan di tasku tadi, lalu kubaca perlahan-lahan. "Agenda bulan ini banyak juga ya ternyata" batinku, aku pun mengecek notifikasi di handphone, sekalian memeriksa beberapa data-data yang harus segera ku kirimkan ke email kampusku. Kembali aku melanjutkan tujuan hari ini, berangkat kuliah sembari menyiapkan hal-hal untuk esok lusa. Sembari aku mengemudi aku mengingat begitu banyak tulisan yang harus ku selesaikan, artikel jalan-jalan misalnya, yang harus ku kirimkan setiap sepekan sekali. Dan kalian tahu tema itulah yang akan membawa kalian pada cerita ini, dimana aku menemukan hakikat pulang yang sering disebut oleh manusia-manusia lain, pulang ke rumah mereka masing-masing, yang justru bagiku pulang tak selalu berbentuk rumah, tapi bisa lebih sederhana dari rumah, yaitu pergi. Dimana pergi jauh justru akan membawaku pulang ke tempat dimana aku bisa jujur tentang apapun tanpa ada seorang pun yang menghakimi.