"Kenapa mereka belum kembali? ini sudah pukul 06.30." Kata Aura cemas, ketika dia melihat matahari udah hampir terbenam ke dalam laut. Nisa dan Aditya sudah meninggalkan mereka satu jam yang lalu, dan selama itu mereka berdua hanya diam membisu melihat kearah matahari yang perlahan turun
"Mungkin Antri" Jawab Andra lagi.
Aura menjadi gugup berada di dekat Andra, tangannya sangat dingin, begitu juga Andra, dia juga sudah menyukai gadis ini, tapi tak berani untuk mengungkap nya, entah kenapa, saat berada di dekat Aura, sikap play boynya hilang, bahkan saat ini dia merasa seperti remaja a be ge yang jatuh cinta.
"Aura... aku... " Dia ingin mengatakan 'mencintaimu ' tapi bibirnya tak sanggup mengatakan itu.
" Ada apa Mas? " Tanya Aura penasaran.
"Sebenarnya aku... " dia masih tak bisa mengatakannya, Andra menggigit bibir bawahnya karna grogi.
Aura terus memandangnya, dia heran Kenapa laki-laki itu seperti orang yang tidak nyaman saat berada di dekatnya.
"Iya? " Tanya Aura lagi.
"Aku akan menelfon mereka, siapa tau kenapa-napa" katanya mengalihkan pembicaraan. Tiba-tiba saja Nisa melakukan Panggilan Vidio pada Andra, Andra menerima panggilan itu.
"Mas... titip Aura ya... mobil kami penuh.. jadi tolong antar dia pulang dengan selamat. "Kata Nisa sambil tersenyum.
Aura dan Andra terdiam, bingung..ternyata mereka telah meninggalkan tempat itu tanpa membawa Aura dan dirinya.
"Dada Ayah.. Tante Aura... terimakasih banyak ya! " Kata Elang dan Ranggo hampir bersamaan, Adityapun nongol dan memberikan sebuah jempol sambil mengedipkan matanya.
Kedua insan itu masih bingung, melihat itu Nisa malah tertawa dan berkata
"Kami memberikan kalian waktu untuk bisa saling dekat.jadi..tolong dimanfaatkan" Andra langsung memutuskan sambungan vidio itu dan menoleh takut pada Aura, ternyata gadis itu malah tersipu malu.
" Aura... maafkan Nisa, entah sejak kapan dia jadi usil seperti ini. " Mendengar itu Aura sedikit kecewa. Andra dapat melihat perubahan wajah Aura, dan dia kembali berfikir.. apa mungkin Aura menyukainya? Tapi rasanya itu tak akan mungkin.
"Apa mungkin....."Andra tak meneruskan perkataannya, dia tak berani untuk mengungkapkan itu.
"Apa kau tak menyukaiku? " Tanya Aura, dia menundukkan kepalanya sangat dalam karna malu, seumur-umur, baru kali ini dia membuat pernyataan pada seorang cowok, biasanya dia yang selalu di tembak, tapi entah kenapa, dia tak bisa menahan hatinya untuk tidak bertanya.
"Maksudmu apa kan munyukaiku? "Tanya Andra amat gembira, dia langsung saja berlutut di depan Aura agar bisa melihat wajah gadis itu yang di tekuk.
Aura hanya mengangguk tanpa suara.
"Benarkah? Ya Allah.. terimakasih banyak " katanya dengan nada haru dan langsung berdiri sambil menutup wajahnya dengan kedua tangannya seolah-olah mengatakan amin.. . mendengar itu, Aura langsung saja menengadah memandang wajah Andra. Andra tersenyum, dan menarik tangan Aura agar gadis itu berdiri, dan langsung memeluknya.
"Mas... malu! " Kata Aura lirih, dia malu karna Andra memeluknya di depan umum.
"Maafkan aku. Aku juga sangat menyukaimu, tapi tak berani mengatakannya". Kata Andra.
"Apa kau mau menikah denganku? " Tanya Andra lagi.
Aura sangat kaget mendengar itu, dia tak menyangka akan di lamar secepat ini.
"Iya.. Asal kau berjanji, tak akan. meninggalkanku meski nanti aku berubah menjadi wanita gendut" Jawab Aura.
" Tak akan. Aku sudah cukup mendapatkan pelajaran " Jawab Andra sambil memeluk Aura kembali. Air matanya jatuh tanpa di sadarinya, dia amat bersyukur, Tuhan masih menyayangi nya dengan mengirimkan seorang wanita cantik dan baik pada dirinya, dia berjanji tak akan pernah menyiakan gadis ini.
Jika bukan karena kehendak Tuhan, tak akan mungkin ada seorang wanita yang telah mengetahui sifatnya dulu mau mencintainya.
"Kau menangis? " tanya Aura begitu melihat mata Andra.
"tidak...Aku amat bahagia" Jawabnya.
....
Sementara di tempat Nisa, dia masih terdiam saat Andra mematikan panggilannya.
"Kamu kenapa? " Tanya Aditya.
"Kenapa dia memutuskan panggilanku?"katanya jengkel.
"Mungkin dia malu" Kata Aditya tertawa.
Tak lama kemudian Andra membuat panggilan Vidio pada Nisa, Nisa sedikit takut menerima panggilan itu, takut Andra akan marah.
"Ya... "kata Nisa gugup.
"Nisa.... "Kata Andra sambil nyengir.
"Lihat -lihat... kami udah jadian.. makasih ya..." Katanya seperti bocah kecil. Nisa dan Aditya serentak tertawa.
" Ya... selamat ya... mudah-mudahan langgeng" jawab Nisa.
Mereka berbicara beberapa saat lalu Andra berkata.
" Aku akan segera menikahinya" Katanya amat senang.
"Tapi... maukah kamu menemaniku menemui Orang Tuaku? Orang Tuaku sangat menyayangi mu, jika mereka tau kamu mendukung hubunganku dengan Aura, mereka juga akan mendukungnya. " Kata Andra penuh harap.
" Baiklah... kami akan menemanimu" kata Nisa.
........
Aditya dan Nisa benar-benar mengantar Andra dan Aura pada orang tua Andra, hati mereka amat senang melihat Nisa telah kembali baik pada Andra, mereka juga berterima kasih karna Andra menemukan wanita seperti Aura, dan mereka menyetujuinya.
Begitu juga dengan orang Tua Aura, yang sangat khawatir anaknya menjadi perawan tua, meski dengan seorang duda, mereka tetap menyetujuinya, Apalagi Andra juga mempunyai wajah tampan dan penampilan yang baik, dia tidak seperti Bapak-bapak yang memiliki tiga orang anak, tubuhnya masih ideal, tidak buncit, dan gendut. sangat serasi dengan putri mereka.
Akhirnya hari pernikahan Andra dan Aura pun dilaksanakan, mereka juga mengadakan pesta yang meriah , Nisa, Aditya dan ketiga putra mereka pun menghadiri pernikahan mereka.
Elang memeluk ayahnya sambil tersenyum, seraya berkata..
" Aku punya dua orang Ibu dan dua orang Ayah sekarang"
**********************************************
TAMAT
Sampai di sini dulu kisah ini.. Nisa telah kembali pada Aditya, Aura juga telah menemukan pria yang benar-benar mencintainya, dan tak akan menghianatinya, terima kasih atas waktunya membaca tulisan ini, jika kisah "Bunga Cinta di Sebuah Desa" juga dah selesai nantinya... mudah2an saya bisa menerbitkan tulisan saya yang berikutnya yang berjudul "Nikah gantung"
Mohon maaf atas segala kekurangannya... sekali lagi terima kasih banyak.. ^.^