Di suatu malam yang kelam, terlihat seorang pemuda berdiri sembari memanggil salam di depan sebuah rumah tua di desa itu.
"Ju young, ada apa ?" Seorang Nenek tua renta keluar dan menanyakan maksud kedatangan pemuda itu.
"Apakah Mina Noona ada Nek ?" Tanyanya.
"Ada, biar Nenek panggilkan. Masuklah,"
"Tidak usah Nek, biar Ju young tunggu di sini saja."
"Oh baiklah, baiklah."
Nenek itu pun kembali masuk dan memanggil cucu nya.
Tak lama kemudian terlihat sosok gadis cantik mengenakan baju rumahan yang sederhana, kaos oblong berwarna pink, celana di atas lutut, rambut panjang nya di ikat asal- asalan. Namun, ia selalu saja terlihat cantik dan menarik bagi siapapun yang melihat nya.
"Ju Young_ah, ada apa malam- malam gini ?" tanya Mina pada pemuda tampan itu.
"Apakah Noona ada waktu ? Aku ingin bicara berdua dengan Noona."
"Sebenar nya aku sedang nulis novel, tapi tidak apa, bisa aku lanjutkan nanti atau besok. Baiklah, mari kita bicara, mau bicara dimana ?"
"Ikutlah dengan ku,"
"Oke."
Song Mina pun mengikuti pemuda itu. Tak seberapa kemudian, akhir nya mereka sampai di sebuah jalan setapak di pinggiran ladang yang terlihat indah dengan pemandangan yang alami.
"Ada apa Ju young ? Seper nya penting sekali, tak biasa nya kamu memasang wajah seserius ini," tanya Song Mina yang sangat penasaran dengan apa yang ingin Ju young bicarakan.
"Begini, Noona, sebenar nya aku_" Kata- kata nya terputus, ia mengumpulkan keberanian untuk membicarakan sesuatu yang seperti nya sangat begitu penting.
"Iya ada apa ?" tanya Mina yang semakin penasaran.
"Aku menyukaimu Noona, benar- benar sangat menyukaimu." Pemuda itu berkata dengan sejuta keberanian yang sudah ia kumpulkan selama beberapa hari terakhir.
"Ju_Ju young_ah, ini tidak lucu," ucap Mina yang sangat terkejut dengan pernyataan Ju Young yang begitu tiba-tiba.
"Aku tidak bercanda. Aku sudah menyukaimu sejak dulu, bagaimana bisa Noona tidak menyadarinya ?"
"Bukan begitu_" Song Mina bingung harus mengatakan apa ? Ia tak dapat berkata- kata, seketika ia terbungkam, saat seseorang yang ia anggap sebagai adik tiba- tiba mengatakan bahwa dirinya menyukainya.
"Awalnya aku berniat untuk menyembunyikan perasaan ini sampai aku bisa mapan dan sukses, tapi insiden kemarin, membuatku tak nyaman, aku takut Noona salah paham antara aku dan Sejeong. Jadi aku memilih untuk mengatakan perasaan ini padamu lebih awal."
"Ju young_ah jangan begitu, Sejeong sangat menyukaimu, berikan perasaan itu padanya saja,"
"Noona, bagaimana bisa kau mengatakan hal seperti itu padaku ? Aku menyukaimu, bukan Sejeong. Lagian aku tau, selama ini kita saling menyukai kan, mungkin sekarang aku memang masih belum mapan, tapi suatu saat nanti aku janji akan membuat hidupmu bahagia bersamaku."
Mina merasa canggung dan bingung, karena Ju young yang biasanya sangat dingin dan pendiam, kini berubah menjadi banyak bicara saat meyakinkan perasaan nya untuk Mina.
"Ju young_ah, tenanglah. Aku yakin perasaan yang kamu punya untukku itu sebenar nya bukan perasaan suka antara pria pada wanita, melainkan perasaan sukamu itu adalah perasaan suka antara adik pada Kakak perempuan nya. Sama seperti yang aku rasakan padamu," Mina berkata sembari memegang kedua pundak Ju young, mencoba menenangkan pemuda itu.
Mendengar perkataan Mina, membuat kedua mata pemuda itu berkaca- kaca dan memerah, ada sebuah kesedihan dan kecewa di dalam sana.
"Bukan perasaanku yang salah Noona, tapi perasaanmu yang salah. Mana bisa seorang lelaki dan wanita bisa saling menyayangi seperti kakak beradik, sedangkan di antara mereka tidak ada hubungan darah atau apapun itu." Ju young mencoba menyakinkan perasaan di antara mereka berdua.
"Tapi aku sungguh tidak memiliki perasaan seperti itu, aku memang menyukaimu, tapi rasa sukaku hanya sebatas_ ah, itu maksudku karena aku sudah menganggap mu seperti adikku sendiri."
"Aku akan membuktikan padamu, bahwa perasaan mu padaku bukan sebatas karena kau menganggap ku seperti seorang adik."
"Ju young_ah, jangan konyol, aku sungguh_"
Perkataan Mina terputus, saat pemuda tampan itu menarik tengkuk nya, kemudian mencium bibir Mina secara tiba- tiba.
Dengan spontan Mina pun mendorong dan menampar wajah Ju young. Namun, semua belum berakhir di situ, Ju young yang merasa di tolak tak dapat menerima nya, ia terus memaksa Mina untuk melakukan sesuatu bersamanya. Ia menarik Mina, dan memaksa untuk kembali melanjutkan ciuman singkat tadi. Tangan pemuda itu mencengkram erat kedua pundak Mina, berharap gadis itu membalas perasaan yang sudah ia pendam selama bertahun- tahun.
"Ju young_ah, kenapa jadi begini ?" isak Mina panik.
"Sukai aku sebagai seorang pria Noona, aku tidak bisa hidup tanpamu, kamu satu- satu nya orang yang perduli padaku, jika kamu menolak ku, aku tidak tau harus bagaimana menjalani hidup tanpa adanya kamu di sisiku." Ucap pemuda itu yang kini mulai menitikkan air mata.
"Lepaskan aku, jangan begini, ini menyakitiku Ju young_ah," ujar Song Mina dengan tegas, agar pemuda itu mengerti dan tidak bersikap kekanak- kanakan seperti itu.
"Berhentilah bersikap kekanak- Kanakan seperti ini Ju young." teriak Song Mina lagi pada pemuda itu, sebutir air mata mulai menetes dari kelopak matanya, karena ia merasa sangat kecewa pada pemuda yang selama ini sudah ia anggap seperti adiknya sendiri.
"Maafkan aku Noona, aku kehilangan kendali." Ucapnya penuh penyesalan.
"Kamu keterlaluan Ju young, mulai sekarang berhentilah memanggilku Noona, ku rasa mulai sekarang aku tidak bisa lagi bertemu denganmu." ujar Mina yang kini di penuhi amarah akibat kelakuan Ju Young.
"Jangan seperti itu Noona, tetap temui aku, aku minta maaf, aku sungguh menyesal."
Song Mina tidak menghiraukan kata maaf dari pemuda itu, ia mulai melangkah pergi meninggalkan nya.
"Noona, aku sudah bilang padamu, aku tidak bisa hidup tanpamu, kamu satu- satu nya orang yang ada di hidupku. Jangan tinggalkan aku, cukup Ayah dan Ibu saja yang meninggalkanku, kumohon jangan meninggalkanku juga." Teriak pemuda itu frustasi. Kini ia seperti berubah menjadi orang lain. Ju young yang dulu sangat pendiam dan tenang, kini berubah menjadi seakan gila saat perasaan nya di tolak oleh gadis yang di cintai nya.
Malam itu, Song Mina terus menangis di balik selimutnya. Ia masih tak percaya dengan tingkah Ju young yang begitu kurang ajar padanya. Ia sangat kecewa, padahal ia benar- benar merawat nya dengan baik, bahkan ia juga merawat adik- adiknya. Mina juga sangat menyayanginya, hingga menganggap nya seperti keluarga sendiri.
Di pihak lain, Ju young juga sedang menangis frustasi, ia mengurung diri di dalam kamarnya, menyesali semua yang ia lakukan pada gadis yang ia panggil Noona. Ia juga merasa sakit hati saat Mina menolaknya dan berkata bahwa dia tak mau lagi bertemu dengan nya.
To be continued...