webnovel

bab 13. Mempelajari Bromo

    

Marco menjalankan mobilnya menuju ke kantor dalam perjalanan Jena ngobrol dengan Marco.

"Bang nanti malam aku berangkat mengantar relasi wisata ya?" tanya Jena.

"Benar Jena nanti malam aku akan mengantar kamu ke hotel tempat mereka menginap." ucap Marco.

"Ya deh nanti malam aku menunggu bang Marco." jawab Jena.

Mereka mengobrol tidak terasa sudah sampai di kantor lalu Marco menghentikan mobilnya di parkiran mobil, setelah mobil berhenti Marco dan Jena terus turun dari mobil langsung berjalan ke kantor.

Sampai di ruangan Jena lalu Marco duduk di kursi tempat duduk Jena, mereka  meneruskan ngobrolnya mengenai wisata nanti malam, Marco memberi masukan agar para peminat  wisata nanti malam bisa nyaman.

"Jena nanti para wisatawan kalau kelihatan capek kamu harus menaikkan kuda sebab nanti habis naik bukit untuk melihat matahari terbit terus turun pasti capeknya terasa." ucap Marco.

"Kalau yang masih muda mungkin senang jalan kaki saja bang hitung-hitung olah raga." jawab Jena.

"Biasanya juga begitu yang muda senang jalan kaki." ucap Marco.

"Baiklah Jena aku ke ruangan aku dulu pelajari gunung Bromo." kata Jena.

Kemudian Marco berjalan menuju ke ruangannya, kemudian Marco duduk di tempat kerjanya teman Marco melihat Marco baru datang terus nanya.

"Marco kenapa kelihatannya kamu tidak bersemangat ada sesuatu?" tanya temannya Marco.

"Nanti malam Jena wisata ke gunung Bromo disana dia bisa mengatasi orang-orang yang ikut tidak sebab disana udaranya dingin aku saja sudah memakai jaket, kaos tangan, kaos kaki dan membawa selimut aduh….masih rasanya tidak tahan dinginnya." kata Marco.

"Itu yang ikut anak muda apa orang tua jika orang tua Jena harus ekstra menjaganya kali aja orang tua butuh sesuatu selimut jangan sampai lupa kalau yang ikut orang tua namun bule enggak masalah dia sudah sering ada musim salju disana." ucap temannya Marco.

Marco lalu bertanya kepada Jena lewat telpon Jena lalu membuka hpnya, Jena langsung berkata.

"Halo bang Marco ada apa?" tanya Jena.

"Jena yang ikut wisata ada orang tuanya enggak sih?" tanya Marco.

"Sepertinya tidak ada bang ada apa sih kok nanya." kata Jena.

"Ya sudah kalau tidak ada orang tuanya aman sebab disana udaranya dingin  seperti salju kalau orang tua disini biasanya tidak kuat hawa disana kalau orang tua disana sudah biasa tidak masalah." kata Marco.

Jena diberitahu Marco cukup senang berarti Marco perhatian dengan dirinya.

***

Selesai ditelpon Marco lantas Jena meneruskan pekerjaannya dia sudah tenang diberi pengarahan Marco nanti malam tinggal berangkat mengantar relasi kantor ke tempat wisata itu.

Baru Jena mempelajari tentang gunung Bromo Jena sangat kaget dipanggil Tina.

"Jena….Jena ada kabar gembira!!!…" kata Tina sambil setengah berlari mendekati Jena.

"Ada apa kak Tina sampai keringatan begitu." ucap Jena.

"Jena nanti malam aku disuruh menemani kamu ke Bromo aku kan belum pernah kesana jadi sangat gembira banget!!!…" kata Tina.

"Benar itu kak aku jadi gembira juga ada temannya kak Tina disana." ucap Jena.

Mereka sangat senang sebab Jena ada temannya dan Tina bisa melihat wisata disana, mereka tidak tahu itu atas usul Marco agar Jena mendapat teman bicara kalau para wisata sedang menikmati liburannya sendiri.

Waktu jam istirahat kantor Jena dan Tina langsung ke kantin dan menghampiri Marco di ruangannya.

"Halo Marco ayo ke kantin aku tunggu duduk di sini ya." kata Tina sambil duduk dengan Tina.

"Sabar ya ini pekerjaannya tinggal sedikit selesai." kata Marco.

Selesai mengerjakan semua pekerjaan kantor Marco lalu mengajak mereka ke kantin Marco, lalu Marco mendekati Jena dengan menggandeng Jena ke kantin kemudian Tina berjalan disebelah Jena.

Tina hatinya senang sebab nanti malam akan ke Bromo pasti seru Tina  berjalan ke kantin sambil membayangkan tempat wisata itu taknterasa mereka sudah masuk ke kantin, lantas mereka duduk satu meja.

"Marco kamu tahu aku nanti malam boleh ke ikut ke gunung Bromo bersama Jena." ucap Tina tersenyum.

"Oh….ya bagus dong istriku biar ada temannya." kata Marco tertawa.

Tina tidak menyangka kalau itu atas permintaan Marco jadi Tina tidak tahu itu namun Marco juga diam tidak bilang dengn orang kantor nanti ada yang iri sebab setiap usulan Marco bos Wijaya pasti menyetujuinya sebab Wijaya dengan Marco teman karib.

Tetapi Marco walaupun mempunyai teman baik dia tidak pernah merasa sok berkuasa di kantor itu makanya temannya yang satu ruangan sudah tahu kalau dia tangan kanan sang bos.

Namun semua teman satu ruangan dengan Marco juga menghormati Marco padahal Marco juga tidak mengurus tentang kehidupan mereka.

***

Tina dan Jena selesai makan siang di kantin dengan Marco semua dibayar oleh makanannya. 

"Marco nanti malam aku jemput juga ya masa istri kamu saja yang dijemput aku kan rumahnya kamu lewati kalau ke bandara." kata Tina.

"Baik bos nanti aku jemput juga tenang saja." kata Marco terus masuk ke ruang kerjanya.

"Bang Marco aku jalan terus saj ke ruangan aku." kata Jena.

Marco mengangguk dia sedikit tenang Jena nanti ada teman wisata ke Bromo sebab Jena belum pernah mengantar wisata ke tempat jauh.

Tina yang baru kali ini diajak wisata ke tempat jauh merasa senang karena orang-orang bilang tempatnya indah dan penuh tantangan.

Besok Tina akan melihat sendiri tempat itu, Jena yang sudah duduk ditempatnya melihat Tina seperti orang berangan-angan lalu Jena bertanya.

"Memang Kak Tina membayangkan apa sih sampai bengong kayak orang bingung?" tanya Jena.

"Jena aku kan belum pernah kesana jadi membayangkan yang indah pastinya tak tahu kalau besok sudah kesana." kata Tina.

Jena tertawa mendengar omongan Tina ngapain dibayangkan asal besok kita sampai disana sudah tentu melihat semuanya kata Jena dalam hati.

Tak terasa mereka kerja hampir selesai jam kerja lalu Jena menyusun kembali berkasnya dan brosur-brosur wisata, Tina juga sama menyelesaikan pekerjaannya lalu dirapikan seperti halnya Jena.

"Kak Tina sudah selesai membereskan semuanya?" tanya Jena.

"Sudah dong Jena kamu nunggu Marco disini apa di parkiran?" tanya Tina.

"Disini saja kak nanti bang Marco mencari aku." ucap Jena.

"Ya sudah aku jalan dulu kamu tunggu Marco disini." kata Tina terus meninggalkan Jena sendirian di luar ruang kerjanya Jena duduk di kursi depan ruangannya.

Tak terlalu lama Marco keluar dari ruang kerjanya, dia melihat Jena sudah menunggunya.

"Halo sayang sudah lama nunggu aku disini?" tanya Marco.

"Belum lama bang ayo kita segera pulang." kata Jena.

Kemudian Jena dan Marco berjalan menuju parkiran kemudian mereka masuk ke dalam mobilnya Marco setelah mereka siap lantas Marco menjalankan mobilnya menuju rumah Jena.

Bersambung…..