webnovel

Anggur Beracun

Biên tập viên: Wave Literature

Sebagai putra pertama kaisar, sejak lahir Luo Yechen telah mendapat banyak perhatian.

Dia tumbuh dengan dimanja sehingga sifatnya pun menjadi kasar dan dominan.

Dia selalu merasa kalau posisi putra mahkota seharusnya adalah miliknya, tapi tidak disangka di tengah jalan dia disela oleh adik ketiga. Oleh karena itu dia selalu sangat membenci adik ketiganya.

Biasanya dia masih bisa agak menutupinya, tetapi sekarang setelah minum anggur, dia pun tidak bisa lagi meredam kebencian dan kecemburuan dalam hatinya itu.

Luo Yechen tahu kalau adik ketiga tidak suka minum anggur, tetapi dia malah sengaja memaksanya untuk minum.

Dia memang ingin mempermalukan adik ketiga.

Dia sendiri merasa tidak nyaman, maka dia juga tidak ingin membiarkan orang lain senang.

Melihat bahwa semua orang lainnya sedang memandang mereka, Luo Yechen bukan hanya tidak menahan diri, sebaliknya dia malah berteriak semakin keras.

"Kalau kamu laki-laki, minum anggur ini! Adik Ketiga, jangan membuatku meremehkanmu!"

Dia ingin agar semua orang melihat, walaupun adik ketiga telah menjadi putra mahkota, tetapi di hadapan kakaknya ini, dia tetap harus menjaga sikap!

Kakek Chang tidak tahan lagi dan berkata dengan nada membujuk, "Yang Mulia Pangeran Tertua, Yang Mulia Pangeran tidak suka minum anggur, Anda jangan memaksanya. Kalau Anda ingin minum, hamba akan menemani Anda minum, bagaimana?"

Luo Yechen langsung memarahinya, "Kau kira kau siapa? Di sini bukan tempatmu untuk bicara, minggir!"

Setelah itu dia berseru lagi kepada Luo Qinghan.

"Bukankah hanya segelas anggur? Apa kamu perlu berlama-lama seperti ini?"

Sorot mata Luo Qinghan semakin dingin.

Kalau bukan karena ini adalah pesta ulang tahun ibunda permaisuri, dia pasti akan langsung melenggang pergi.

Ketika kedua belah pihak berada di jalan buntu, sebuah tangan mungil terulur dari samping dan mengangkat gelas anggur di depan Luo Qinghan.

Orang yang mengangkat gelas anggur itu adalah Xiao Xixi.

Dia terlebih dahulu mencium aromanya lalu berkata dengan memabukkan, "Anggur yang sangat wangi!"

Tanpa menunggu respon dari orang-orang, dia pun meneguk habis anggur itu.

Semua orang memandangnya.

Luo Yechen mengernyit dan menunjukkan ketidakpuasannya, "Kamu siapa?"

Pipi Xiao Xixi agak memerah karena pengaruh alkohol, dia tersenyum manis dan berkata, "Aku adalah Selir Xiao."

Luo Yechen tersenyum merendahkan, "Seorang putra mahkota yang mulia, tapi ternyata bisa jatuh sampai ke titik di mana dia membiarkan seorang wanita membantunya minum anggur. Adik Ketiga, apa kamu tidak merasa malu?!"

Dia menatap Luo Qinghan, sorot matanya penuh dengan ejekan.

Luo Qinghan tidak menghiraukan provokasinya. Dia menatap Xiao Xixi lekat-lekat, dahinya agak mengernyit, jelas dia merasa tidak senang dengan tindakan Xiao Xixi yang dilakukan atas inisiatifnya sendiri tadi.

Dia akan membuka mulut untuk menegurnya, namun dilihatnya Xiao Xixi sedang memegangi perutnya. Wajah mungil yang awalnya merona merah itu berangsur-angsur menjadi pucat. Butir-butir keringat halus timbul di ujung hidungnya. Wajah mungilnya berkerut-kerut, kelihatannya dia sangat kesakitan.

Maka teguran yang sudah sampai di mulutnya itu pun berubah menjadi pertanyaan.

"Ada apa denganmu?"

"Perutku, sakit sekali."

Setelah itu, Xiao Xixi membuka mulut dan memuntahkan banyak darah hitam.

Raut wajah Luo Qinghan pun berubah.

Dia bergegas memeluk Xiao Xixi, pandangannya tertuju ke gelas anggur di sampingnya, nada bicaranya sangat dingin.

"Kakak, kamu menaruh racun di dalam anggur?!"

Luo Yechen tidak pernah mengira situasi semacam ini akan terjadi, wajahnya pucat ketakutan. Gelas anggur di tangannya goyah dan jatuh ke tanah lalu pecah berkeping-keping.

Dia berteriak panik.

"Aku tidak melakukannya, bukan aku!"

Pemandangan itu mengejutkan semua orang yang berada di sana.

Satu demi satu dari mereka pun berdiri, ada beberapa orang yang langsung berjalan datang.

Tadi ada banyak orang yang telah melihat, setelah Xiao Xixi meminum anggur, tiba-tiba dia sakit perut dan muntah darah. Bahkan yang dimuntahkannya adalah darah hitam, jelas anggur itu beracun.

Dan anggur beracun itu awalnya hendak diberikan kepada Luo Qinghan untuk diminumnya.

Kalau bukan karena Xiao Xixi yang menyela, mungkin yang saat ini yang muntah darah adalah Luo Qinghan.