webnovel

pagi hari yang cerah

Sinar matahari perlahan merayap ke dalam kamar Aria. Cahaya keemasan menembus tirai jendela yang setengah terbuka, menciptakan pola bayangan yang indah di seluruh dinding kamar. Bersama dengan sinar matahari, kehangatan pagi mulai mengisi ruangan, memberi kehidupan pada kamar Aria dan memberinya energi untuk memulai hari yang baru.

Aria, berdiri di depan cermin dengan seragam sekolahnya yang rapi, memberikan senyuman ringan pada refleksi dirinya. Dia merapikan rambutnya yang panjang dan hitam, membiarkan sedikit aliran terjatuh di sebelah wajahnya.

"Hari ini adalah hari yang baru, dan aku siap menghadapinya. Ujian sejarah mungkin tidak menjadi kekuatanku, tapi aku akan mencoba sebaik mungkin. aku bisa melakukannya."(Aria berbicara pada dirinya sendiri dengan keyakinan)

Dia melanjutkan dengan mengecek tas sekolahnya, memastikan semua buku dan catatan sudah terorganisir. Kemudian, dia bergerak ke cermin sekali lagi, memeriksa penampilannya dan memberikan senyuman terakhir sebelum meninggalkan kamar untuk menghadapi hari sekolahnya.

Aria keluar dari rumahnya dengan tas sekolah yang tergantung di pundaknya. Langkahnya penuh semangat saat ia melewati pintu depan. Hari itu cerah dengan matahari bersinar terang, dan sejuknya udara pagi yang menyegarkan. Dia menghirup udara segar sambil melangkah menuju perjalanan ke sekolah.

Jalanan menuju sekolahnya ramai dengan siswa lain yang juga sedang dalam perjalanan ke sekolah. Beberapa teman sekelasnya melewatinya dengan senyuman dan sapaan ramah, menciptakan atmosfer yang penuh kehangatan. Aria merasa bahagia bisa berbagi pagi yang indah ini dengan teman-temannya.

Dia merasa yakin bahwa dia akan menghadapi ujian sejarahnya dengan baik, dan dengan setiap langkahnya, dia semakin mendekati sekolah, siap untuk menjalani hari yang baru penuh dengan pelajaran dan petualangan.

"Hari ini ada ujian sejarah aria. Aku belum yakin apakah aku siap untuk itu."(ucap Maya Sambil mengatur rambutnya)

"Kamu pasti bisa maya.Kamu selalu sukses dalam ujian."(Aria duduk disamping Maya)

"Tapi ujian ini terasa berat. Sejarah tidak pernah menjadi favoritku."(ucap Maya)

"Kamu tahu, setelah ujian, aku akan membantumu merayakan kesuksesanmu."(Aria memeluk Maya)

Terima kasih, aria. Aku benar-benar beruntung memiliki kamu di sini."(senyum)

"Aku selalu di sini untukmu, maya. Sekarang, ayo kita bersiap-siap dan hadapi ujian ini bersama-sama."

Tentu, kita bisa melaluinya bersama."(ucap Maya)

Teman pria Aria mendekati Aria sambil tersenyum ramah.

"Hai, Aria! Kamu siap untuk ujian sejarah hari ini?"(ucap Fauzan)

"Halo! Ya, aku mencoba yang terbaik. Sejarah memang tidak menjadi favoritku, tapi aku harap bisa mengatasinya."(senyum)

"Tentu saja, kamu pasti bisa. Dan jika kamu butuh bantuan, jangan ragu untuk bertanya padaku."

"Terima kasih, kamu sangat baik fauzan. Aku akan mencoba yang terbaik."

Pak guru masuk ke ruang ujian dengan langkah pasti, membawa tumpukan kertas ujian dan berdiri di depan siswa yang telah duduk rapi di ruang ujian.

"Selamat pagi, semua. Hari ini kita akan mengikuti ujian sejarah. Saya tahu materi ini mungkin sulit, tetapi saya yakin kalian semua telah mempersiapkannya dengan baik."(ucap pak guru)

Suasana ruang ujian menjadi hening, dan pandangan siswa-siswa saling berpandangan dengan rasa konsentrasi yang mendalam.

Mereka siap menghadapi ujian yang akan dimulai sebentar lagi. Pak guru kemudian mulai membagikan kertas ujian kepada masing-masing siswa, dan suasana tegang pun semakin terasa.