Saat malam semakin larut ,Yuza berdiam diri di kamarnya sambil berbaring di tempat tidur .
Yuza masih memikirkan kejadian sebelumnya ,ia merasa bersalah terhadap om Dendra .
Ia terus memandangi langit- langit kamarnya sambil memikirkan apa yang akan ia katakan kepada om Dendra jika mereka bertemu lagi , namun saat ia mulai mendapatkan ide ,ia pun tanpa sadar telah tertidur lelap karena waktu sudah menunjukkan pukul 10 malam .
Yuza terbangun ,namun ia kaget karena kamarnya berubah menjadi sebuah taman bunga yang sangat indah.....disana ia melihat "bunga" yang sama seperti yang ada di toko milik om Dendra, dan juga banyak hamparan bunga spesies lain yang tidak pernah ia lihat sebelumnya.
Ia kebingungan , " d-dimana aku ?" ucapnya dengan sangat heran.
Tak lama kemudian ,Yuza terkaget karena ada yang memanggil namanya berkali kali ....namun ia tidak tahu darimana asal suara tersebut ."Yuza.....yuza.....yuza.....yuza..."
Namun ia merasa telah mengenal siapa pemilik dari suara itu , Yuza pun mencoba bertanya "kau siapa ? ,apakah kau yang membawaku kemari ?" ucapnya dengan tenang .
Suara tersebut tidak menjawab pertanyaan Yuza ...,kemudian Yuza yang kebingungan bagaimana caranya ia keluar dari tempat itu pun mencoba untuk berkeliling .
Terdengar suara tertawa 2 orang dari balik pilar yang ada di hadapan Yuza ,ia kemudian dengan perlahan mengintip .
Betapa kagetnya ia melihat 2 orang tersebut , seorang pria berpakaian serba hitam dengan tanduk dan sayap hitam tengah memeluk seorang gadis yang berpakaian serba putih dengan sayap serta rambut putih dan juga sesuatu yang melingkar bercahaya ada di atas kepala gadis tersebut .
Namun tawa bahagia mereka sirna ketika ada seorang lagi dengan wujud sama seperti sang gadis.
Seorang pria berpakaian serba putih dengan rambut dan sayap putih dengan sesuatu yang melingkar dan bercahaya di atas kepalanya ,pria tersebut juga membawa panah di tangan kanannya
Pria berambut putih tersebut , menarik anak panahnya dan menembak dada si pria berambut hitam itu .
Sang gadis tanpa pikir panjang langsung menyerang pria berambut putih tersebut menggunakan pedang yang langsung muncul dari tangannya ,namun berakhir dikalahkan oleh pria tersebut dan ia menerima luka yang cukup fatal .
Pada tubuh mungil gadis tersebut terdapat luka tusukan yang sangat besar , menganga pada dada hingga tembus ke punggung .
Rupanya luka tersebut dikarenakan si pria berambut putih juga dapat mengeluarkan pedang dari tangannya .
Melihat hal tersebut, Yuza sontak terjatuh karena melihat pemandangan yang menurutnya cukup langka tersebut.
Sang pria berambut putih itu lalu menatap Yuza dengan senyum menyeramkan ,seakan akan Yuza adalah target berikutnya .
Yuza merinding dan badannya kembali merasakan sensasi panas seperti saat menyentuh bunga yang ada di toko om Dendra ,tekanan yang diberikan dari pria tersebut sangatlah kuat , bahkan Yuza sendiri hampir pingsan dibuatnya
Saat Yuza mencoba untuk berteriak meminta bantuan ,ia terbangun .
Ia terbangun kembali di kamar nya ,dengan waktu menunjukkan pukul 6 pagi . Dengan tubuh yang bermandikan keringat ,Yuza mencoba untuk menenangkan dirinya.
Saat Yuza sudah merasa baikan, ibundanya pun datang untuk membangunkan Yuza. "Yuz...bangun nak ...sudah pagi , ayo cepat ! nanti kamu bisa terlambat sekolah " ."iya bun....Yuza udah bangun " sahutnya .
Yuza pun beranjak dari tempat tidurnya dan langsung keluar dari kamarnya , lalu kemudian mandi dan bersiap-siap ke sekolah
.
.
.
.
Sesampainya ia di sekolah ,Yuza selalu mendapat pandangan "Hinaan" dari teman temannya di sekolah .Itu karena ia merupakan siswa terburuk di sekolah .... sering berkelahi ,tidak berprestasi , pemalas , dan juga sering mencampuri urusan orang lain .
Karena hal itulah Yuza sering dikucilkan dari yang lain ,namun ia memiliki seorang teman yang selalu ada saat Yuza membutuhkan seseorang di sisinya .
Ia adalah Kumara... ,Yuza tidak ingat sudah sejak kapan mereka berteman.Namun satu hal yang pasti ....ia adalah sahabat terbaiknya Yuza.
.
.
.
.
bersambung ke cerita selanjutnya~
maaf ceritanya ngga jelas :")