webnovel

King and Queen Wolf

Warning 21+ James Arthur Doyle seorang pria wolf berumur 500 tahun yang memiliki Wajah tampan seperti malaikat, merupakan seorang King Wolf yang sangat Ambisius dan temperamen. Wajahnya yang selalu awet muda seperti manusia yang baru berumur 20 tahun. James seorang yang kejam bahkan tujuan hidup nya hanyalah membunuh pemberontak dan memperluas wilayah kekuasaannya yang sudah sangat luas. Savira Luna woles merupakan seorang wanita sederhana yang baru menginjak 18 tahun, merupakan manusia biasa yang memiliki sifat cuek, tomboy, pada orang asing dan sangat manja, ke kanak-kanakan,cengeng, dan penyayang jika sudah kenal dekat dengan seseorang yang telah membuatnya nyaman. Bagaimana jadinya jika mereka dipertemukan dengan kondisi dalam suatu keadaan perang akan kan James peduli dan menyelamatkan soulmate??!, Atau malah mengabaikan nya dan membiarkan nya mati diserang musuh karna James yang terlalu arogan dan ambisius dan bisakah Savira bertahan antara hidup dan mati didunia yang telah dipenuhi mister dan gelapan itu???!!! ikuti terus cerita ini!!!!

Chesi_putri · Kỳ huyễn
Không đủ số lượng người đọc
268 Chs

Temu Kangen bagian 1

Savira tentu saja merasa sangat terkejut, sosok Tampa, tegas, manja, dan posesif pada seorang laki-laki yang tidak lain adalah Jay, iya melihat tatapan dan suara berat yang sangat seksi dan manis itu Savira sangat yakin saat ini Jay lah yang Sedang memeluknya.

"Jay..., aku sangat merindukan mu..." ucap Savira yang langsung menerjang untuk memeluk erat....tubuh Kekar laki-laki tampan yang sangat dirindukannya itu.

"Aku.... juga merindukan mu.... Queen....," ucap Jay yang tentu saja marasa sangat senang saat Savira berbalik badan dan memeluknya dengan erat.

Beberapa kali Jay mengecup bibir merah Savira yang terlihat memerah secara alami seperti kelopak mawar merah dan terasa sangat lembut dan manis serta memabukan saat Jay mengecupnya. Jay telah berhasil menemukan Savira dengan kekuatan barunya yaitu kekuatan Wolf setengah vampir.

Harum tubuh Savira yang sangat dirindukan Jay, tentunya Savira memiliki bau mawar dan kayu manis yang sangat memabukkan di banding dengan Savira palsu.

Jay juga tadi sebelum sengaja memeluk erat Savira dari belakang sekaligus melihat punggung Savira yang bersinar karena sebuah tanda mawar merah kecil yang ada di punggung Savira asli pasti akan bersinar pada saat mereka saling berdekatan.

Selalu ada rasa sengatan listrik ringan yang membawa rasa bahagiaan saat mereka melakukan kontak fisik yang menandakan bahwa mereka adalah pasangan Abadi.

"Kamu terlihat sangat cantik dengan warna mata dan rambut ini." ucap Jay yang menyaksikan warna rambut mata Savira yang berubah warna menjadi mirip dengan dirinya.

Saat ini Savira yang awalnya memiliki warna rambut yang hitam telah berubah menjadi warna merah terang sama seperti milik Jay, begitu juga warna mata Savira yang berubah menjadi berwarna tapi sedikit berbeda dengan milik Jay yang berwarna merah pekat dan coklat madu, sedangkan Savira perpaduan antara dua warna dalam kedua bila matanya yaitu merah dan hijau safir.

Menurut Jay Savira terlihat sangat indah dan berkali-kali lipat lebih cantik dari sebelumnya, kali ini Savira juga lebih terlihat sedikit dewasa dan seksi dengan ukuran payudaranya yang terlihat akan lebih besar dan juga bokongnya yang lebih berisi, sedangkan bagian tubuh Savira lainnya masih tetap sama-sama ramping dan sangat pas sekali berada di pelukan Jay saat ini.

"Laki-laki yang datang itu ternyata adalah pasangan abadi yang mulia Putri." ucap Buket yang tampak sangat kagum akan kecantikan dan ketampanan dari Savira dan Jay.

"Yang Mulia Putri terlihat sangat cantik dan seksi." ucap Adlan yang juga menyaksikan sendiri perubahan bentuk tubuh Savira mulai dari warna rambut mata dan tubuh Savira mungil yang lebih terlihat dewasa.

"Kita pulang Queen!" ucap Jay Dengan posesif. Jay tidak suka jika ada laki-laki lain yang terlalu bebas memandangi milikinya.

Tentunya Jay tidak meminta izin pada Savira tapi Jay hanya ingin memberi tahukan keinginan akhirnya yang mutlak. Savira hanya bisa melambaikan tangan ke buket lalu sedikit memberikan kode bahwa Savira akan kembali lagi untuk berkunjung nanti.

Tentu Buket yang paham dengan melihat gerak mulut Savira pun menunduk hormat dan bersedia untuk membiarkan Savira pergi dengan pasang Abadinya yang tidak lain adalah King Wolf yang terkenal kejam, tapi King Wolf terlihat sangat jinak pada Saviara tadi karena tentunya Savira adalah belahan jiwanya dan pastinya seorang King akan menjaga Queen dengan sangat baik.

Savira dan Jay menghilang hanya dalam hitungan detik, tidak lama kemudian juga Jay sampai di Istana Wolf yang tentunya disambut oleh penghuni istana dengan suka cita dan taburan kelopak bunga mawar saat mereka datang.

Saat ini Savira tidak sempat memikirkan lingkungan sekitarnya yang sedang menyambut kedatangan mereka dengan suka cita karena saat ini Savira merasa jika wajah tampan Jay yang sangat dirindukannya lebih menarik dari apapun.

Tentunya begitu juga dengan Jay yang juga pandangan hanya terfokus pada jalan dan juga wajah Cantik Queen Wolf yang terlihat sangat seksi dan menggoda. Jay dari tadi sampai saat ini sebenarnya telah berusaha mati-matian untuk menyerang Savira dan ingin segera membuat dirinya menyatu dengan Savira yang terlihat sangat cantik dan mengoda itu.

Flash back off

"Sebenarnya siapa kamu berani-beraninya kamu menyamar menyerupai Queen Wolf belahan jiwa ku." ucap Jay yang telah mencekik leher Savira palsu.

"Aku.... Queen Wolf.., akulah belahan jiwamu.." ucap Savira Palsu dengan napas yang hampir terputus.

Savira palsu berusaha untuk menyakinkan Jay yang saat ini menguasai tubuh James, Jay memang lebih kejam dari James jika dalam hal penyiksaan pada seorang penghianat. Tapi James yang tegas dan dingin juga tidak akan kalah kejam jika mengetahui penghianat tersebuat adalah orang terdekatnya bahkan telah dianggap seperti saudara olehnya.

"Mengapa rambut dan mata mu... berubah..." ucap Saviara palsu yang sedikit lega saat Jay melepaskan cekikan pada leher.

Saat ini walau wanita yang ada dihadapannya ini adalah Savira tapi Jay tidak bisa merasakan sosok belahan jiwanya yang dekat malah Jay merasa Savira berada terlalu jauh dari jangkauannya saat ini.

"Seharusnya akulah yang bertanya pada mu.... mengapa Kamu tidak berubah seperti Aku jika kau adalah belahan jiwa ku." ucap Jay yang kemudian langsung membunuh Savira Palsu itu hanya sebuah tatapan matanya.

Selamat memang semua kekuatan Jay tidak akan berpengaruh pada tubuh Savira yang asli karena mungkin atas kuasa tuhan telah menciptakan makhluk dengan begitu untuk untuk melengkapi kekurangan dari pasangan yang memang telah ditakdirkan untuk masing-masing makhlukNya.

Karena pada saat tubuh Jay yang setengah iblis itu menara seperti panasnya lelehan lava gunung Merapi hanyalah Belahan jiwanya sajalah yang bisa meredam panas tubuh Jay. baru-baru ini memang Jay mendapatkan kekuatan barunya dan menurut tabib Asyi hanya Savira lah yang bisa mengendalikan King Wolf yang miliki campuran darah iblis dan vampir dalam tubuh yang amat panas bagi mahluk lainnya.

Bahkan tatapan mata Jay saja bisa menghanguskannya siapapun seperti saat ini Jay telah berhasil menghanguskan tubuh dari Savira palsu. Sebelum hangus Jay sempat melihat jika perempuan itu ternyata tidak lain adalah sahabatnya Emma yang tentunya membuat Jay semangkin marah dan mengubah Emma menjadi abu hanya dalam 15 detik saja.

"Aku akan mencari keberadaan mu Queen." ucap Jay yang langsung pergi keluar istana dengan kekuatan bagaikan cahaya.

Flash back off

"Jay.... aku merasa haus....," ucap ucap Savira yang terdengar sangat manja, manis seksi dan mengoda menurut Jay.

"Minumlah Queen..," ucap Jay yang memberikan segelas air minum biasa untuk Savira. Saat ini mereka telah berada didalam kamar milik King dan Queen Wolf atau milik mereka berdua.

"Tidak Jay aku telah minum banyak tapi aku masih merasa haus...." ucap Savira lagi.

Jay mendengar apa yang di kata oleh Savira langsung tersadar dan menggigit bibir sendiri dengan sangat kuat dan samapai luka dan mengeluarkan darah, setelah itu mendekati Savira dan Jay mencium Savira kembali tapi ciuman ini berbeda dari sebelumnya.

Ciuman kali ini ledekat sedikit menuntut dan membuat Savira secara tidak langsung juga ikut membalas ciuman dari Jay dengan menghisap darah yang keluar dari bibir Jay yang sedikit terluka karenanya. Darah terasa manis dan bisa membuat Savira seperti meminum air yang sangat nikmat dan bahkan Savira telah mengalungkan tangan pada leher Jay.

"Maafkan aku Jay....," ucap Savira yang sebelumnya berhenti menjauh diri Jay dan membuat ciumaan panas mereka terhenti, Savira menyadari bahwa dirinya hampir melampaui batas.

Bismillahirrahmanirrahim jika kalian menyukai cerita ini... jangan lupa reviw, komentar, dan vote untuk membuat autor lebih semangat lagi....terimakasih.

Chesi_putricreators' thoughts