webnovel

BAB 22 KEMBALI KE TEMPAT PENUH EMOSI

Milka dan putra kembali pindah kerumah nya yg sederhana diantar ibunya Milka dan ayahnya yg baru pertama kali kesana..

Milka..

aku ikut putra kembali karena kasian ga ada yg ngurus dan mungkin sekarang beda situasinya karena kita sudah punya anak putra ga akan cuek untuku pikir ku.....

dan yg kupikirkan adalah salah putra masih putra yg dulu...

dia ta pernah mau peduli bagaimanapun repot nya aku dengan ari....

bahkan kerjaannya saja sebagai pedagang harus aku membantunya aku ta bisa marah karena marah akhirnya aku juga kalah ..

aku pernah marah tapi itu semua percuma sia2 saja....

BI kalau ada kerjaan repot titipin aja anaknya pada anak2 sering kudengar kata2 itu dari Kaka sendiri untungnya Ari ga rewel dia baik .. dan bahkan ia juga ta menangis kalau aku tinggal nyuci dan berberes rumah dia akan anteng sendiri asal ia kenyang dengan ASI-nya 2 tahun di sana hari2 kurasa sangat susah tapi aku berusaha terus tersenyum dan tidak memperlihatkan sikap putra apalagi didepan ortuku aku takut kalau mereka akan kepikiran dan sakit ..

2 tahun aku lalui disana

terjadi keanehan akhir2 ini dimana rumahku slalu saja dimasuki oleh ulat bukan satu tapi banyak sehari aku bisa membunuh 13 sampai 14 ulat bulu yg masuk kerumah aku sebenarnya ta tega harus membunuh mereka tapi aku punya bayi yg harus aku lindungi kalau hanya sekedar membuangnya aku takut mereka akan balik lagi dan menggerayangi anaku aku lebih sayang anaku ketimbang ulat2 itu

aku sering merasa pegal2 pada kakiku

tapi aku anggap itu adalah pegal karena aku kelelahan akan aktifitas ku aku ta menghiraukannya hingga akhirnya pegal di lututku menyebabkan pembengkakan ga terlalu besar sich hanya bengkak biasa dan aku bawa kedokter juga hanya rematik biasa aja katanya akibat selalu kedingina dengan hawa dingin disana Ariansyah sudah besar sudah bisa berjalan sendiri dia juga sudah bisa diatur sangat penurut entah kasian atau apa aku bersyukur padanya bisa mengerti aku..

sosok besar seperti manusia raksasa bertanduk yg menyeramkan tingginya melebihi tinggi rumahku giginya bertaring dan matanya melotot kearah ku dia berbicara dengan kata2 yg ta dapat ku mengerti .....

aku mengerjap tersadar dari mimpiku....

aku mengucap istighfar untuk menenangkan pikiranku....

dan ulat itu yg tiap hari ada seakan ta habis membuatku jengkel harus membunuhnya tiap hari ...

ular besar hijau sedang melilit rumahku

dan dia juga menatap ke arahku dengan lidah yg dijulurkan berulang2 kali sambil mendesis..

aku kembali terjaga malam ini setelah malam kemarin yg membuatku bingung akan mimpi itu ..

esok harinya aku kembali beraktivitas seperti biasanya kali ini putra berusaha membeli motor dengan pinjaman yg ia lakukan agar aku dan dia mudah untuk kemana2 dan dia juga membeli amplifier untuk mengurangi jenuhku disana dan itu berhasil membuat orang disebelah rumahku memanyunkan bibirnya entah ta suka atau iri aku ta tau dia tetangga yg slalu panas jika melihat aku Dan putra ada kemajuan tapi dibalik tetangga yg sitik ada juga yg baik yg slalu mendukungku agar aku bangkit dan menemani aku biar aku betah disana.....