webnovel

Yun Jianyue hamil, Tidak Akan Cerai

Biên tập viên: Wave Literature

Yun Jianyue terbangun oleh deringan telepon selulernya, yang menelponnya adalah Chen Xiaoxiao.

Chen Xiaoxiao tidak mengatakan tujuan teleponnya, ia hanya mengatakan satu kalimat, "Segera pulang ke rumah dalam waktu setengah jam!"

Otak Yun Jianyue yang tadinya masih ngantuk tidak bisa berpikir jelas. Dengan satu kalimat dari ibunya, ia pun segera terbangun dan mencari jaket dan sandalnya.

Yun Jianyue terbangun dari tindakannya yang besar, ia bangun dan duduk di tempat tidur dan bertanya, "Ada apa?"

"Ibuku tahu kalau aku tidak ada di rumah, aku mau segera pulang!" Yun Jianyue tidak menemukan jaketnya pun panik berkeliling di kamar, dalam hatinya sangat takut.

Karena Yun Jianyue bisa merasakan nada ibunya tadi sangat tidak baik.

Gu Zhishen pun turun dari tempat tidur dan berjalan menuju ke samping sofa. Ia memungut jaket Yun Jianyue yang terjatuh di belakang sofa dan memberikan padanya, "Jangan panik, aku mengantarmu pulang sekarang!"

Sepanjang perjalanan Yun Jianyue tidak mengatakan satu kata pun karena merasa sangat gelisah.

Mobil Gu Zhishen berhenti di tepi jalan dekat rumah Yun Jianyue, Yun Jianyue segera membuka sabuk pengaman dan berkata selamat tinggal kepadanya, kemudian ia pun lari menuju rumahnya.

Gu Zhishen turun dari mobilnya dan memanggil, "Jianyue..."

Yun Jianyue menghentikan langkahnya sejenak dan membalikkan pandangannya. Walau Gu Zhishen berdiri membelakangi cahaya matahari dan sulit melihat ekspresi wajahnya, namun ia bisa mendengar nada rendahnya yang menenangkan hatinya itu, "Hubungi aku jika terjadi sesuatu!"

Hati Yun Jianyue yang tadinya masih gelisah kini menjadi tenang dan merasa aman juga tidak begitu takut lagi.

Yun Jianyue menganggukkan kepalanya dan kembali lari ke rumahnya ketika mendengar Gu Zhishen dengan lembut mengatakan, "Pergilah."

Yun Jianyue sekali masuk ke rumahnya, suasana rumah yang menegangkan segera menyesakkan napasnya, udara dalam ruangan terasa lebih dingin dari udara musim dingin saat badai salju.

Chen Xiaoxiao dan Yun Xiaotian sedang duduk di sofa, ekspresi wajah mereka sangat suram dan buruk. Tatapan mereka ketika melihatnya masuk bagaikan pisau yang tajam menusuk kepadanya.

"Ayah, ibu, selamat pagi!" Yun Jianyue berjalan mendekati mereka dan menyapa.

Orang yang duluan membuka mulut adalah Chen Xiaoxiao, ia segera bertanya kepadanya, "Semalam kamu tidur dimana?"

Hati Yun Jinyue langsung menyusut, ia menggigit bibir bawahnya dan dengan ragu-ragu ia berkata, "Aku... bersama Jingyi..."

Namun ketika kata-kata Yun Jianyue ingin dilanjutkan, Chen Xiaoxiao sudah berdiri dari sofa, mengambil koran yang di meja dan melempar ke wajah Yun Jianyue. Dengan marah ia membentak, "Sampai sekarang kamu masih berani berbohong! Yun Jianyue, apa kamu tahu apa itu kata "tidak tahu malu"?!"

Koran pagi ini dilempar kuat oleh Chen Xiaoxiao ke wajah Yun Jianyue, membuat satu goresan merah di wajahnya karena sudut koran yang tajam.

Yun Jianyue menundukkan kepalanya dan membaca judul koran yang besar dan hitam di halaman pertama koran.

Skandal Buruk Keluarga Kalangan Atas, Adik Ipar Keluarga Yun Jatuh Cinta dengan Kakak Ipar, Gu Zhishen. Keduanya Kencan Di Tengah Malam, Apa Yun Siwan Bisa Menerima Pukulan Sebesar Ini?!

Dalam seketika tubuh Yun Jianyue menggigil, jantungnya tidak hanya berdegub kencang, namun seluruh badannya ikut gemetar. Matilah, akhirnya Ayah dan Ibunya telah mengetahui masalah ini.

Chen Xiaoxiao dengan sangat marah melihat ke Yun Jianyue, dengan geram ia mengatakan, "Kamu bilang, yang di dalam koran itu kamu atau bukan?"

Kedua tangan Yun Jianyue yang ada di samping badannya mengepal dengan kuat hingga kukunya menikam ke telapak tangannya. Sejak awal terbagun di rumah Gu Zhishen, ia selalu takut untuk menjelaskan masalah ini kepada orang tuanya, sehingga tidak peduli bagaimana Gu Zhishen memaksanya ia tetap tidak berani mengambil inisiatif bilang kepada mereka berdua. Tetapi kini mereka sudah tahu masalah ini, maka ia juga tidak perlu berbohong lagi.

"Ayah, ibu, yang di koran itu adalah aku..."

Akhir kalimatnya belum selesai, Chen Xiaoxiao sudah mengangkat tangannya dan menampar pipi wajah Yun Jianyue dengan kuat, "Yun Jianyue, apa kamu masih tahu malu? Dia itu adalah kakak iparmu..."

Yun Xiaotian juga tidak menyangka Yun Jianyue akan terlibat dengan Gu Zhishen, ia lebih tidak menyangka lagi bahwa emosi istrinya begitu tinggi sampai menamparnya. Ia pun segera berdiri dari sofa dan menangkap pergelangan Chen Xiaoxiao mencegahnya sekali lagi memukul anaknya.

"Katakan dengan baik-baik, jangan memukul anakmu!"

Tamparan Chen Xiaoxiao tadi telah menggunakan tenaga sekuat-kuatnya, wajah Yun Jianyue dipukul hingga menolehkan wajahnya ke samping, kulitnya yang putih dalam seketika muncul jejak lima jari yang sangat menonjol.

"Dia bukan kakak iparku." Yun Jianyue menundukkan kepala, nada suaranya sangat kecil.

"Apa kamu bilang?" Chen Xiaoxiao bertanya.

Yun Jianyue perlahan-lahan mengangkat kepalanya dan menatap ke mata ibunya yang membara dengan api kemarahan, dengan nada yang meyakinkan ia mengatakannya sekali lagi, "Gu Zhishen bukan kakak iparku, dia adalah suamiku, kami sudah memiliki akta nikah."

Tidak hanya Chen Xiaoxiao, bahkan Yun Xiaotian juga membuka matanya dengan besar tidak bisa mempercayai kata-kata Yun Jianyue. Ia tidak percaya putri bungsu yang paling disayanginya bisa membuat sesuatu yang begitu keterlaluan!

"Yueyue, kamu…."

"Kamu brengsek!" Seluruh badan Chen Xiaoxiao gemetaran karena terlalu marah. Ia mengangkat tangannya dan ingin memukulnya lagi namun dihalangi oleh Yun Xiaotian.

"Kenapa aku bisa melahirkan kamu yang begitu tidak tahu malu! Bibi Wen, ambil hukuman rumah, hari ini aku harus memberikannya sedikit pelajaran!" Chen Xiaoxiao selesai mengatakannya dan menunggu sejenak, namun bibi Wen masih berdiri di tempat dengan ekspresi wajah yang rumit, ia pun marah, "Apa harus aku ambil sendiri?"

Bibi Wen pun mendesah, membalikkan badan dan pergi mengambilnya.

Hukuman rumah keluarga Yun adalah sebuah papan cuci yang ditaburi lapisan serpihan kaca, karena kaca dipecahkan dengan halus maka saat kakinya berlutut di atasnya, serpihan kaca itu tidak hanya menggores kulitnya, namun juga memberikan rasa yang sangat sakit. Bila berlutut terlalu lama, tentu lapisan kulit di lutut akan seperti dikelupas.

Yun Jianyue tahu dirinya telah berbuat salah sehingga ketika bibi Wen mengambil papan cuci itu, ia juga tidak mengatakan apapun dan segera berlutut di atas papan cuci itu.

Biasanya yang paling sering dihukum adalah Yun Siwan, karena dirinya adalah anak yang patuh. Ia tidak pernah mendapat kesempatan mengalami kesakitan ini. Hari ini adalah pertama kalinya ia melutut di papan cuci ini, dan rasanya sakit sekali!

"Sudah tahu salah?" Chen Xiaoxiao berdiri di sampingnya, menundukkan kepala melihat ke Yun Jianyue dan marah.

"Tahu." Yun Jianyue menganggukkan kepalanya.

"Segera telepon ke Gu Zhishen, bilang bahwa kamu mau bercerai!" Kini Chen Xiaoxiao tidak mau tahu alasan mereka bisa menikah, hal yang ingin ditekankannya adalah bercerai dulu!

"Aku tidak mau." Yun Jianyue menjawabnya dengan tegas dan cepat, sikapnya sangat meyakinkan.

"Kamu..." Chen Xiaoxiao sekali lagi merasa sangat emosi dan mau menamparnya lagi namun tetap dihalangi oleh Yun Xiaotian.

Yun Xiaotian melihat ke putrinya ini dan mendesah dengan berat, "Yueyue, kenapa kamu tidak memberitahu kami dan sudah menikah duluan dengan Gu Zhishen? Jangan membuat ibumu marah lagi, pergi bilang kepada Gu Zhishen kalau kamu mau cerai..."

Kata-kata Yun Xiaotian dipotong oleh suara rendah dari pintu rumah, "Jianyue sudah hamil."

Yun Xiaotian dan Chen Xiaoxiao tertegun, Yun Jianyue pun merasa bahwa suara itu terdengar familiar. Ia segera membalikkan kepalanya, melihat sosok tinggi yang memandikan cahaya pagi berdiri di sana bagaikan dewa yang turun dari langit.

Gu Zhishen melihat ke pipi Yun Jianyue yang memerah dan ada satu goresan merah yang membengkak, mata elangnya pun segera menggelap.

Orang yang duluan merespon adalah Yun Xiaotian, "Tadi kamu bilang apa?"

Gu Zhishen berjalan menuju Yun Jianyue sambil menjawab, "Jianyue sudah hamil dengan anakku sehingga kami berdua tidak akan cerai!"

Hamil?

Chen Xiaoxiao sangat terkejut tidak tahu hal yang bisa dikatakan lagi.

"Kamu... kalian..." Perasaan Yun Xiaotian kini sangat rumit tidak dapat menemukan kata-kata yang tepat saat ini.

Pandangan Gu Zhishen fokus kepada wajah Yun Jianyue yang membengkak dan barang berkilat yang ada di bawah lututnya itu.

Sudah jelas Istrinya, Yun Jianyue, telah menerima satu tamparan.

Gu Zhishen menolehkan kepalanya ke arah Chen Xiaoxiao, mata elangnya yang mengerikan melihat kepadanya, "Kamu yang menamparnya?"

Chen Xiaoxiao mengambil napas dalam-dalam berusaha untuk menenangkan emosinya dan mempertahankan ketenangannya ini. Dengan nada yang tidak dingin juga tidak panas ia berkata, "Presdir Gu, ini adalah masalah keluarga Yun, Anda tidak berhak mempertanyakannya!"

"Mengenai masalah keluarga Yun, saya memang tidak berhak mempertanyakannya. Berbeda bila ini adalah masalah istriku, saya akan mempertanyakannya dengan jelas!"

Suara tebalnya itu dalam dan kuat, mata elangnya memancarkan hawa yang dingin membuat suasana ruangan terasa membahayakan.