webnovel

Versi Malam Pertama .

Adelia hanya memancing Bryan untuk menyentuhnya tapi itu hanya gagal semata.

Dengan bodohnya Adelia mengambil selimut dan bediri di hadapan Bryan dengan memakai bikini. Bryan hanya binggung dan sebenarnya dia terpesona pada Adelia, hanya hatinya masih belum menerima keberadaan Adelia.

"Kenapa kamu belum tidur" tanya Bryan.

"Aku belum bisa tidur, aku pikir pikir kita harus bulan madu supaya kita tak sekaku ini dan lebih mengenal" jawab Adelia yang terduduk dilantai matanya menghadap kekecewaan.

"Boleh juga ... tapi dimana" tanya Bryan.

"Aku pikir Bali " jawab Adelia balik dan entah mengapa Bryan menatap Adelia seakan mengundang hasratnya , mata Adelia yang bulat serta hidung mancung perpaduan wajah antara bintang hollywood membuat Bryan tak tahan dan dengan sengaja dia hampir mencium bibir Adelia. Tapi semua itu gagal mana kala sebuah ketukan pintu terdengar.

Bryan membuka pintu dan seorang pelayan hotel datang membawa sebuah wine yang dipesan secara khusus oleh Bryan. Bryan meletakan minuman itu di atas meja dengan menatap Adelia. Sambil menuang disebuah gelas Bryan meminumnya, pikiranya kacau dan mulai tak karuan , ada luka yang mendalam di hati Bryan. Dia berusaha membuang semua kebodohan dalam benak dan pikiranya sebab cintanya akan Jessi begitu dalam.

Adelia hanya duduk dan mendekati Bryan.

"Bryan.. kau mau minun wine sebanyak itu" tanya Adelia dia menatap ada 4 botol dalam meja tersusun dengan rapi.

"Bisa jadi... aku pusing dan sedih! jawab Bryan.

"Maksud mu kau sedih atas pernikahan ini" tanya Adelia dengan kesal.

"Entahlah Adel... harus kah aku menghukum diriku dan dirimu ... mengapa aku jadi begini" kata Bryan dengan mata berkaca kaca.

"Kau ini lucu ..atau hanya menguji ku, Bukankah kah kamu yang meminta menikahi ku! Bryan aku tidak suka orang plin plan, sekarang aku kau nikahi otomatis aku tidak bisa berhubungan dengan pria lain selain dirimu... kau tau, aku juga punya kebutuhan selain financial aku juga butuh ..... yaa sudah lah aku pusinh" keluh Adelia dia langsung naik ditempat tidur.

Bryan malah meminum banyak wine yang ada di meja, kini kepalanya pusing dan menatap Adelia tatapanya seakan melihat Jessi istrinya, dengan wajah sedikit merah Bryan menarik selimut dan mencium buas Adelia dan mekucuti semua pakaian dalam Adelia penuh nafsu.

Adelia kaget sebab Bryan baru saja berkata bahwa dia tidak bisa menyentuh Adelia sebelum mengenal gadis itu secara dalam. Tapi kali ini Bryan inggkar dia ingat tujuan pernikahan selain bisnis dia juga mengingikan keturunan dan oleh sebab itu dia memesan wine agar saat berhubungan dia merasa wanita lain itu istrinya.

Adelia tidak bisa berkata kata kala tubuhnya tidak memakai sehelai apapun dan Bryan sudah menyusupi seluruh tubuhnya dan kini jonior yang perkasa itu siap menancap diseluruh tubuh Adelia.

Adelia menikmati itu semua itu meskipun tubuh Bryan dalam balutan minuman beralkohol. Adelia tidak menyia nyiakan itu semua dia harus menakluti Bryan menjadi miliknya dan dengan pengalaman sebagai wanita bayaran dia memuaskan suaminya agar selalu ingin menagih dengan apa yang dia miliki.

Alunan gairah cinta semakin bergejolak , saat Bryan tak bisa menahan semburan larva yang ingin keluar dari tubuhnya dan secara seketika rangkulan tubuh Bryan pada Adelia mendapat sebuah kecupan sambil keringat bercucuran . Bryan mengecup bibir Adelia.

"Thankyou so much Jessi, you are the best for me to this be night" ucap Bryan dia seakan merasa Jessi denganya. Entah kenapa hati Adelia menyakitkan ketika mendegar Jessi disebut Bryan , meskipun dia tak mengerti dengan bahasa inggris tapi entah kenapa ada rasa yang aneh di hatinya di versi malam pertama ini.

Adelia harus menanamkan bahwa dia tak boleh jatuh cinta pada Bryan sebab pernikahan secara kontrak dan melahirkan seorang anak seperti yang telah disepakati sebelumnya . Makin cepat hamil makin bagus pikirnya agar dia memperoleh uang banyak dan bercerai setelah itu dia akan bersama Amy dan Amelia.

*******

Mentari mulai terbit dengan cahaya yang kemilau membuat rasa hangat ketika berdiri di kala sinar itu. Bryan membuka matanya secara berlahan dan melihat semua pakain berserakan , disampingnya ada wanita cantik tertidur pulas ya..dia adalah Adelia . Melihat tubuhnya tanpa memakai sehelai apapun Bryan menyadari pertempuran yang dia lakukan pada malam tadi bukanlah Jessi itu adalah Adelia yang lincah dan memuaskanya.

Bryan kini merasa sensasi lain ketika bersetubuh selain dengan istrinya ada rasa yang berbeda dan membuatnya ingin mengulanginya, tapi dia malu dengan ucapanya tadi malam.

Dengan cepat dia mandi dan harus berangkat menuju kantor yang dia miliki sekarang. Adelia terbangun dan merasa sedikit lelah dia melihat Bryan tak ada disampingnya dengan pelan dia melangkah dan mandi merendamkan seluruh tubuhnya di bathub.

Amy datang mengetuk beberapa kali pintu kamar Adelia namun tak ada suara, akhirnya dia memilih untuk pergi dari hotel dan menuju rumahnya. Saat turun dari loby Amy melihat seseorang pria tua yang sangat dia kenal tapi pria tua itu berlalu cepat pergi dan lenyap begitu saja. Amy mengerutkan keningnya, dia pun akhirnya memanggil taxi dan masuk kedalam dengan pikiran agak sedih.

Saat keluar dari kamar mandi Adelia bangun dan berdandan dengan cantik dia mengikat rambutnya dan turun mengetuk beberapa kali kamar Amy tapi tak ada jawaban , untungnya pelayan hotel datang dan memberi tahu bahwa Amy sudah pergi dan menitipkan sebuah kertas padanya.

Adelia membuka kertas tersebut dan membacanya.

( Adel adik ku tersayang.

Hari ini aku pulang ke rumah sebab Amelia menelpon ku. Tadi juga aku mengetuk pintu untuk memberitahu mu. Tapi aku juga takut mengangu. Adel jaga dirimu baik baik dan buatlah Bryan bahagia di sisimu. Dan jadikan pernikahan yang bahagia dan mencintai anak anak kalian nantinya.

Oleh: Amy kakak mu.

Air mata Adelia terjatuh ketika membaca isi surat Amy. Hatinya merasa bersalah sebab pernikahanya bukanlah atas dasar cinta melainkan kontrak , dan saat dia berdiri di depan luar pintu hotel bodyguard suaminya datang menjemput Adelia untuk membawanya ke restorant.

Adelia menghapus air matanya, lelaki yang terlihat kulitnya agak coklat dan rambut coklat terlihat manis dan tampan. Dia menatap istri majikan yang begitu memukau. Namanya adalah Adrian dan dengan lembut dia menuju mobil untuk membawa Adelia makan direstorant.

Tiba di restaurant mahal Adelia menatap Bryan sudah ada disana, dia mengerutkan keningnya mengapa harus pengawalnya yang menjemput bukan Bryan sebagai suaminya padahal mereka terbilang pengantin baru. Dengan langkah yang agak malas Adelia pun masuk .