webnovel

Ketika Dia Pergi Sebentar

Ini bukan kisah laki-laki yang tampan dan juga kaya raya. Dengan wajah yang jelek, dan tidak mempunyai banyak uang tetapi Prasetyo juga ingin merasakan rasanya di cintai dan mencintai seseorang, bagaimana Prasetyo mendapatkan cewek yang bisa menerima wajah buruk rupanya? Prasetyo merupakan seseorang yang sudah bekerja di sebuah Perusahaan yang cukup besar, ia di sana juga sudah bekerja cukup lama. Bekerja dengan sistem shift cukup menguntungkan bagi Prsetyo sendiri. Uang demi uang ia sisihkan untuk biaya pernikahannya yang akan terjadi sekitar beberapa tahun lagi. Namun, ketika mendekati acara pernikahannya, ia bertemu dengan seorang perempuan yang bekerja dengannya atau bisa di sebut partner kerjanya. Mengerjakan pekerjaan bersama, istirahat bersama, dan sudah sering menghabiskan waktu bersama juga dalam waktu yang cukup lama. Sampai pada akhirnya sempat di tegur oleh bosnya, apa yang akan di lakukan mereka berdua? Apakah yang harus di lakukan Prasetyo dalam masalah ini? Apakah akan tetap melaksanakan pernikahannya yang sudah di rencanakan jauh-jauh hari dengan kekasihnya yang bernama Devi atau malah memilih bersenang-senang dengan partner kerjanya yang bernama Mei? Ini juga bukan tentang kisah percintaan saja, tapi juga memberikan pembelajaran tentang dunia kerja yang sangat keras dan licik.

Ervantr · Hiện thực
Không đủ số lượng người đọc
279 Chs

Takut Ketahuan

Bella pun segera keluar ruangan di mana putrinya di rawat dan bergegas untuk pulang. Sepeninggalan bundanya, kini Radit dan Zelsa mendadak di liputi suasana yang cukup canggung sekaligus hening.

Zelsa menunduk tanpa berani melihat ke arah Radit lagi, karena ia takut Radit marah setelah ia memotong ucapannya tadi.

Sedangkan Radit menanap Zelsa dengan tatapan yang masih menuntut penjelasan. Raut wajah Radit kini menjadi datar, membuat Zelsa semakin tidak enak hati. Dengan mengumpulkan seribu keberanian, akhirnya Zelsa membuka suara.

"Kak, em maaf yah kalau tadi Zelsa sudah memotong ucapan kakak," cicit Zelsa pelan.

"Sebenernya orang tua aku gak ngebolehin pacaran," lanjut Zelsa lagi dengan nada yang semakin pelan.

"Kalau kakak mau, kita pacaran tapi jangan sampai orang tua aku tahu," lanjut Zelsa lagi dengan nada yang semakin pelan serta kepala yang menunduk tanpa berani menatap Radit sedikitpun.

Chương bị khóa

Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com