"Kenapa gak langsung bilang bonyok lo aja sih Vin kalau lo suka sama Zelsa," ucap Zen yang tengah fokus pada game online di hpnya.
"Jadi bener lo suka sama tuh cewek yang lo tolongin waktu itu Vin?" Tanya Rival memastikan.
"Kalau lo suka mending bilang langsung, soalnya saingan lo Radit nih," lanjut Rival lagi.
"Gak," jawab Avin singkat, padat dan jelas.
"Nyesel tar kalo di samber orang lain," seru Zen memperingati Avin.
"Berisik!"
Zen sendiri di buat bingung dengan jalan pikiran Avin yang seperti itu. Kalau suka sama cewek tinggal bilang aja begitu apa susahnya. Dan lagi kalau naksir ya berjuang bukan malah memantau dari jauh, diam saja, dan terlihat hanya pasrah tanpa usaha.
"Gua saranin ke lo sekali lagi ya Vin. Mending kalo lo suka sama Zelsa, naksir ke dia itu bilang jangan di pendam begini terus lo usaha begitu," ucap Zen dengan menggebu-gebu dan sedikit menaikkan nada bicaranya.
"Yang penting gua nikahin Zelsa tar," sahut Avin santai sambil bangkit dari rebahannya.
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com