webnovel

Ketika Dia Pergi Sebentar

Ini bukan kisah laki-laki yang tampan dan juga kaya raya. Dengan wajah yang jelek, dan tidak mempunyai banyak uang tetapi Prasetyo juga ingin merasakan rasanya di cintai dan mencintai seseorang, bagaimana Prasetyo mendapatkan cewek yang bisa menerima wajah buruk rupanya? Prasetyo merupakan seseorang yang sudah bekerja di sebuah Perusahaan yang cukup besar, ia di sana juga sudah bekerja cukup lama. Bekerja dengan sistem shift cukup menguntungkan bagi Prsetyo sendiri. Uang demi uang ia sisihkan untuk biaya pernikahannya yang akan terjadi sekitar beberapa tahun lagi. Namun, ketika mendekati acara pernikahannya, ia bertemu dengan seorang perempuan yang bekerja dengannya atau bisa di sebut partner kerjanya. Mengerjakan pekerjaan bersama, istirahat bersama, dan sudah sering menghabiskan waktu bersama juga dalam waktu yang cukup lama. Sampai pada akhirnya sempat di tegur oleh bosnya, apa yang akan di lakukan mereka berdua? Apakah yang harus di lakukan Prasetyo dalam masalah ini? Apakah akan tetap melaksanakan pernikahannya yang sudah di rencanakan jauh-jauh hari dengan kekasihnya yang bernama Devi atau malah memilih bersenang-senang dengan partner kerjanya yang bernama Mei? Ini juga bukan tentang kisah percintaan saja, tapi juga memberikan pembelajaran tentang dunia kerja yang sangat keras dan licik.

Ervantr · Hiện thực
Không đủ số lượng người đọc
279 Chs

Penampilan Kece

Davian meminum es teh, dan meneguknya hingga tandas. Cowok itu beralih menatap Azka dengan sorot mata penuh keseriusan. "Gue kasih tau nih ya, mendingan lo jauh-jauh dari dia deh. Cewek gak bener kayak gitu lo deketin, dia itu sering buat ulah, kayak gak pernah diajarin aja sama ortunya. Lagian, masih banyak cewek lain kok."

Azka mengerutkan alisnya. Merasa tak terima dengan ucapan Davian. "Kayaknya lo tahu banget ya tentang dia?" Azka berdehem sejenak.

"Gini ya, jangan pernah lo nilai seseorang hanya dari luarnya doang. Kita gak tahu kan dia punya hati sebaik apa. Dan satu lagi, percuma luarnya bagus kalau dalemnya busuk."

Azka bangkit dari tempatnya, saat ia membalikkan badan, betapa terkejutnya ia melihat Zoya yang berada di pintu kantin sembari menatapnya. Azka tahu bahwa Zoya mendengar semuanya, bahkan dari wajah gadis itu menunjukkan bahwa dia sedang kesal. Azka terus memperhatikan Zoya yang melangkah semakin dekat dengan mejanya.

Chương bị khóa

Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com