webnovel

Ketika Dia Pergi Sebentar

Ini bukan kisah laki-laki yang tampan dan juga kaya raya. Dengan wajah yang jelek, dan tidak mempunyai banyak uang tetapi Prasetyo juga ingin merasakan rasanya di cintai dan mencintai seseorang, bagaimana Prasetyo mendapatkan cewek yang bisa menerima wajah buruk rupanya? Prasetyo merupakan seseorang yang sudah bekerja di sebuah Perusahaan yang cukup besar, ia di sana juga sudah bekerja cukup lama. Bekerja dengan sistem shift cukup menguntungkan bagi Prsetyo sendiri. Uang demi uang ia sisihkan untuk biaya pernikahannya yang akan terjadi sekitar beberapa tahun lagi. Namun, ketika mendekati acara pernikahannya, ia bertemu dengan seorang perempuan yang bekerja dengannya atau bisa di sebut partner kerjanya. Mengerjakan pekerjaan bersama, istirahat bersama, dan sudah sering menghabiskan waktu bersama juga dalam waktu yang cukup lama. Sampai pada akhirnya sempat di tegur oleh bosnya, apa yang akan di lakukan mereka berdua? Apakah yang harus di lakukan Prasetyo dalam masalah ini? Apakah akan tetap melaksanakan pernikahannya yang sudah di rencanakan jauh-jauh hari dengan kekasihnya yang bernama Devi atau malah memilih bersenang-senang dengan partner kerjanya yang bernama Mei? Ini juga bukan tentang kisah percintaan saja, tapi juga memberikan pembelajaran tentang dunia kerja yang sangat keras dan licik.

Ervantr · Hiện thực
Không đủ số lượng người đọc
279 Chs

Operasi

"Rendra gimana? Senang gak dia kemaren?" tanya Ema penasaran.

"Ajak ke Aceh bang, ketemu Bunda," ajak Ema sambil tersenyum.

"Katanya dia bakal ketemu bunda pas liburan. Liat aja nanti, siapa tau dia nyampe sendiri di Aceh."

"Tapi lo sadar sesuatu gak sih bang?" tanya Ema serius.

"Apaan?"

"Rendra makin kurus gue lihat," ungkap Ema. Entahlah, tapi Ema merasakan ada yang berbeda dengan Rendra semenjak pertama kali mereka bertemu.

"Dia gak sakit kan bang?" tanya Ema mau memastikan, soalnya dia terlihat khawatir kalau Rendra sakit lagi.

"Mungkin karena efek kemaren kali, nanti juga naik lagi berat badannya." Dirga berusaha berpikir positif, walaupun dari yang dia lihat kemaren, Rendra terlihat gampang cape dari biasanya.

"Pengen deh bunda cepat-cepat tau, pasti bunda senang banget," ucap Ema.

"Iya gue juga pengennya gitu. Tapi kita tunggu Rendra sama Om Juna dulu."

Chương bị khóa

Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com