"Fuaaaaah~ capeknya~" dia berbaring merentangkan tangannya sambil melihat langit-langit kamar yang berwarna putih, kemudian dia mencoba untuk mengedip-ngedipkan matanya sejenak bermaksud untuk membuat dirinya segera tertidur, 'Bagaimana nasibku di hari esok ya?' karena dia rasa itu adalah momen pertama dalam dirinya, dia menjadi tidak sabar dan penasaran, terlebih lagi dia bingung ....
'Besok, Nagisa akan mengajakku ke suatu tempat yang tidak aku ketahui keberadaannya. Dia memang tidak menyebutkan lebih spesifik di mana tempatnya tapi, yang jelas itu pasti di Osaka ....'
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com