webnovel

Chapter 2

"Sampai bertemu minggu depan ya", ujar Mr. White kemudian keluar dari ruangan diikuti oleh Nathan yang memberikan senyuman penuh arti pada Alexa. Alexa kembali duduk sambil membalas beberapa chat dari karyawan nya yang meminta persetujuan nya.

"Jason antar aku ke apartemen ya. Kepalaku pening sekali, sepertinya aku kebanyakan makan kerang tadi", ujar Alexa sambil memegang kepalanya.

"Baik bos. Saya perlu memanggil dokter Lena untuk memeriksa bos?", tanya Jason bersiap untuk menghubungi dokter pribadi Alexa.

"Ngga usahlah. Dokter Lena sedang sibuk pastinya kalau sekarang. Ngga enak ganggu dia. Lagian aku masih punya paracetamol dilaci rumah", ujar Alexa. Dia berdiri menuju ke arah pintu dan kemudian berjalan menuju pintu keluar.

"Bos, saya bayar bill dulu", ujar Jason lalu menuju ke arah kasir membayarkan tagihan makan siang mereka. Saat sedang berdiri sendiri, tiba-tiba berdiri seorang perempuan muda di depan Alexa.

"Hei Alexa. Sedang apa kamu disini?. Jangan bilang kamu mau bertemu dengan Michael ya. Dia milikku sekarang", teriak perempuan yang bernama Nancy kawan lama Alexa. Nancy adalah teman Alexa di SMU dulu yang kemudian merebut pacar Alexa yang bernama Michael sang playboy sekolah.

"Oh kamu, masih mau kamu dibodohi oleh Michael ya?", ujar sinis Alexa.

"Jaga mulutmu. Kami akan memiliki anak sebentar lagi. Lihat ini, disini ada anak Michael", ujar Nancy sambil menunjukkan perutnya yang membuncit.

"Selamat ya, semoga anaknya tidak seperti bapaknya yang hanya bisanya menumpang hidup dengan perempuan", ujar Alexa sinis.

Tak lama ada seorang Pria menghampiri Nancy lalu memeluknya erat.

"Kamu sedang apa? Bikin malu saja", herdik Michael.

"Apa khabar playboy? Pasanganmu ini masih buat ulah saja", tegur Alexa sinis.

"Kamu sedang apa disini? Masih mengharapkan saya? Saya sudah menikah", ujar Michael menutupi malu nya karena diperhatikan para pengunjung restoran.

"Hah? Ngga salah dengar ya? Buat apa saya mengharapkan laki-laki tak berguna macam kamu", ujar Alexa makin sinis.

"Ngga usah munafik lah, kamu masih ke sini kan pasti mengharapkan bertemu saya juga", ujar Michael membalas.

Tiba-tiba datang seseorang langsung mencium pipi Alexa yang membuat Alexa kaget setengah mati dan langsung memandang pria yang menciumnya yang tak lain adalah Nathan, sahabat Mr. White.

"Hai sayang, menunggu lama ya? Maaf aku tadi antar si White dulu. Kamu lihat rokokku tadi ngga?", tanya Nathan tersenyum.

"Eh iya, ini tadi ketinggalan di meja", ujar Alexa sambil memberikan rokok Nathan kepadanya.

"Ini siapa sayang?", tanya Nathan tetap merangkul Alexa.

Alexa mendelik kepada Nathan dan Nathan tampak memperbesar bulatan matanya seakan memberitahukan Alexa agar mengikuti permainannya.

"Ini Michael dan Nancy teman sekolah ku di SMU dulu. Sepasang pengkhianat yang berkedok teman dan kekasihku dulu", ujar Alexa mengimbangi permainan Nathan.

"Ini tuan Nathan dari Express Corp ya? Apa kabar tuan? Saya beberapa kali membuat janji dengan sekretaris tuan tapi sepertinya belum mendapatkan jadwal", ujar Michael berbinar melihat Nathan di depannya.

"Kamu dari perusahaan mana ya?", tanya Nathan kebingungan.

"Saya dari PT. Atlanta Baru yang sedang meminta kerjasama dengan Express Corp tuan", ujar Michael.

Nancy diam tapi dengan pandangan sinis dan iri melihat Alexa karena ia tau benar kalau Michael sedang berusaha bekerjasama dengan Express Corp untuk menyelamatkan perusahaan orangtua Michael. Nancy iri karena ia menganggap Alexa beruntung mendapatkan Nathan yang notabene adalah seorang milyader muda dengan status single tanpa pasangan dan tak pernah ada gosip miring tentangnya. Nancy tidak tau kalau Alexa juga pemimpin perusahaan Aditra Group karena Alexa tidak pernah mau diwawancarai oleh media mana pun selama kepemimpinan nya. Hanya Jason yang selalu ia suruh maju apabila ada agenda wawancara dengan media mewakilinya.

"Kamu dari perusahaan kecil yang bergerak dibidang percetakan itu ya? Baguslah bertemu disini jadi saya bisa langsung kasih tau. Jangan menghubungi kami lagi karena kami tidak berminat untuk berinvestasi pada perusahaan yang sebentar lagi akan bangkrut", ujar Nathan tegas.

"Ayo sayang, katanya kamu sakit kepala, ayo aku antar ke apartemen mu", ujar Nathan langsung menggandeng Alexa meninggalkan Michael yang masih shock dengan jawaban Nathan. Ia kemudian jatuh terduduk dengan muka tidak percaya apa yang dia dengar barusan.

"Habislah kita sekarang", ujar nya pelan.

"Sayang bangun. Ayo pulang, malu dilihat orang", ujar Nancy membimbing Michael yang kemudian berjalan lunglai dalam bimbingan Nancy.

Alexa segera masuk ke dalam mobil Nathan karena ia membimbing Alexa masuk ke dalam mobilnya.

"Jason, biar saya yang antar bos mu pulang. Percaya saja, saya akan mengantar sampai rumahnya dengan selamat", ujar Nathan. Jason menunggu reaksi Alexa.

" Jason, pulanglah, biar aku diantar Nathan pulang. It's okay. Sampai bertemu hari senin ya", ujar Alexa dan setelahnya mobil yang dikendarai Nathan meninggalkan halaman restoran. Jason lalu masuk ke dalam mobilnya dan kemudian berkendara menuju ke rumahnya.