webnovel

Bab4 Ketulusan

Aira kamu okay enggak?( Wafi risau melihat Aira yang kelihatan pucat Dan lemah). Aira sejujurnya aku khawatir sekali sama kamu. Aku sayang kamu Aira, malah lebih dari sekadar teman. Aku tau kok kamu hamil Dan aku Tau itu bukan kemahuanmu, kamu teraniaya.(Bilang Wafi ke Aira). Apa? kok kamu bisa tau.?(Aira kaget). Udahlah Aira. perasaanku padamu tulus.(aku yang hantarin kamu ke rumah sakit) Tiara meminta bantuanku.

Sebenarnya....Wafi, Aira Wafi, Aira.(Tiara cemas Dan meminta bantuan Wafi) Kenapa sama Aira? (Wafi terus berlari Dan menggendong Aira masuk ke mobilnya). Aku udah dengar kok segala perbualan Tiara sama Doktor. Aku bisa jaga kamu, bukan saja sekarang tapi untuk selamanya.(Wafi merayu ke Aira).

(Telefon berdering, panggilan dari ibu Aira)

Aira, tadi Ada yang datang ke rumah, namanya Arash, dia Dan keluarganya melamar kamu...jadi ibu mau jawaban dari kamu, apa kamu terima atau menolak?(Ibu Aira jelasin ke Aira). (Air mata Aira jatuh Dan Wafi khawatir melihatnya). Ibu, jangan terima dulu ya, aku mau mikirin dulu. Nanti biar aku aja ketemu sama Arash.

(Danau). Wafi sedih kerna dia ngerti perbualan antara Aira Dan ibunya. Aku Tau kamu pasti memilih Arash.(Wafi bilang ke dirinya)

(Kamar Aira) Jam 3 pagi, Aira melakukan solat istikharah lalu dia berdoa... Ya Allah kehamilan ku udah 5 bulan, adakah Arash akan menerimaku, berilah aku pilihanmu, aku tidak tahu mau memilih Arash atau Wafi Dan aku juga tidak pasti apa Arash dapat menerimaku seadanya. (Aira tidur Dan bermimpi melihat Wafi menarik tangannya lalu meletakkan diatas tangan Arash, Wafi meninggalkan Aira bersama Arash, apabila Aira lihatin sekelilingnya, dia melihat dia berada dimasjidil Haram. ( Aira terbangun dari mimpi). Terima kasih Ya Allah, aku menerimanya dengan reda Dan tulus dari hatiku memang aku cinta akan dia..