1. Prolog

Violet membuka matanya.

Rambut perak berkilau nan panjang terurai berantakan ketika ia mencoba bangun dari tidurnya. Tubuh mungil polos putih pucat terlihat mengenakan gaun putih tanpa lengan dengan hiasan pita biru di dadanya, gaun yang sampai lulut memperlihatkan kaki putih tanpa alas kaki yang dihiasi gelang kaki berupa pita biru muda. Penampilannya seperti anak kecil yang sedang beranjak dewasa. Cantik, satu kata untuk mendeskripsikan penampilannya.

Ia terbangun di tengah hamparan bunga bewarna putih beratapkan langit biru cerah.

"Puteri." Seorang pemuda tampan berambut hitam yang mengenakan seragam pelayan tersenyum ketika memanggil Violet, namanya Tetra.

Ia berdiri disamping Violet memegang nampan berisi makanan dengan kedua tangannya.

"Hmm??? Apakah ini sudah jam makan siang, Tetra?" tanya Violet.

"Puteri, ini jadwalnya untuk inspeksi... Apa Tuan Puteri sudah lupa?" jawab Tetra.

"Inspeksi???"

"Benar, tugas tuan puteri adalah untuk mengecek sihir yang berlaku di Kerajaan Rekryde."

"Ugh.... Tapi aku lapar....."

"Baiklah, aku segera mengirim tuan puteri..."

"tu-tunggu!!!"

Sebelum Violet menyadari bahwa makanan itu merupakan sarapan pagi Tetra dan mencoba merebutnya, ia diteleportasi oleh Tetra ke Kerajaan Rekryde.