webnovel

Semua Selingkuhan Tidak Akan Mati Begitu Saja

Biên tập viên: Wave Literature

Kota Jiangxi bukanlah sebuah kota yang besar. Pada tahun 2006, hanya ada sedikit restoran Jepang di kota ini, karena itulah bisnis mereka sangat terkenal.

Yun Hua tidak suka nasi dan tidak tertarik pada semua jenis makanan berbentuk nasi. Karena sushi tidak sepenuhnya terbuat dari nasi, sehingga Yun Hua masih bisa makan sedikit, tapi sebenarnya ia tidak seberapa menyukainya.

Sedangkan Xiao Ruyue sangat menyukai sushi. Bisa dibilang bahwa Xiao Ruyue memang menyukai suasana elegan restoran makanan Jepang. Tidak hanya makanan Jepang, ia juga menyukai western restoran yang bergaya asing.

"Hua Hua, Apa mau mencoba salmon? Lihatlah, warnanya sangat indah. Menurutku rasa salmon itu seperti buah. Tidak ada bau amis sama sekali!" Kata Xiao Ruyue dengan penuh semangat.

Kemudian Yun Hua pun tersenyum dan berkata, "Aku belum pernah memakannya, baiklah akan aku coba."

Xiao Ruyue sangat senang membantu Yun Hua memesan menu makanan yang ia pilih.

"Jadi wali kelas sangat sibuk, ya? Anak seusia mereka ini pasti sulit diatur ya?" Tanya Yun Congjun dengan suara lembut sambil menuangkan air untuk Xiao Qiuci. Nadanya sangat lembut, dan sama sekali tidak cocok dengan citranya yang kuat.

Kemudian Xiao Qiuci tersenyum sembari berkata, "Tidak juga, murid-murid sangat pengertian."

"Tidak juga." Ucap Yun Hua tiba-tiba dengan nada melawan ketidakadilan, "Dua hari yang lalu, Yueyue ditampar oleh Han Lulu!"

"Yueyue ditampar!" Mata Yun Congjun tiba-tiba terbelalak lebar, dan ekspresi wajahnya terlihat sangat jelek, "Siapa itu Han Lulu? Kenapa sekolah tidak mengurusnya lebih lanjut!"

"Tidak apa-apa, Paman Yun. Sepertinya suasana hati Han Lulu sedang buruk saat itu…" Kata Xiao Ruyue membantah dengan cepat.

"Dalam suasana hati yang buruk dia dengan seenaknya menampar orang lain? Yueyue ini sangat lembut. Pasti Han Lulu itu mengira Yueyue adalah siswa yang mudah ditindas! Yun Hua, apa yang kamu lakukan? Ada orang yang menindas Yueyue, apa kamu diam saja? Sialnya Yueyue setiap hari sangat baik padamu. Bibi Xiao juga memperlakukanmu seperti putrinya sendiri. Apakah kamu hanya melihat saja saat orang lain menindas Yueyue?" Suara Yun Congjun sangat keras saat berbicara kepada Yun Hua.

Saat itu Yun Hua sangat ketakutan bahkan ia seperti hampir menangis. Kemudian ia pun mengerutkan bibirnya, seolah-olah ia mencoba menahan air mata, "Han Lulu terlalu cepat. Dia langsung memarahi Yueyue dan mengatainya sebagai perempuan jalang. Kemudian dia datang memukul Yueyue. Saat itu aku belum bisa bereaksi apapun…"

"Paman Yun, aku tidak menyalahkan Hua Hua. Han Lulu terlalu semena-mena. Tidak apa-apa, semuanya sudah berlalu. Setelah itu Hua Hua juga membantuku. Bukankah begitu, Hua Hua?" Kata Xiao Ruyue sambil tersenyum, namun tatapan matanya tampak begitu tegas. Hal itu sangat jelas menandakan bahwa dirinya adalah seorang gadis polos yang baik hati.

Kemduian Yun Hua pun mengangguk dengan cepat, lalu dengan sangat marah ia berkata, "Han Lulu sudah gila! Han Lulu dan teman sekelas laki-laki berkencan di hutan. Banyak siswa yang melihatnya secara langsung. Saat itu Yueyue sama sekali tidak ada di tempat kejadian. Tapi entah kenapa Han mengatakan bahwa Yueyue mempermainkannya! Yueyue tidak mungkin melakukan itu."

Setelah mendengar penjelasan dari Yun Hua, tiba-tiba wajah Yun Congjun pun berubah dan kini terlihat suram.

Kemudian Yun Hua menambahkan, "Tidak hanya itu, Wali Kelas kami yang sebenarnya adalah Bibi Han Lulu. Tapi aku dengar ternyata dia itu pelakor! Bagaimana sekolah bisa membiarkan guru seperti itu menjadi wali kelas kami! Betapa baiknya sekarang sekolah membiarkan Bibi Xiao menjadi wali kelas kami. Bibi Xiao adalah orang yang baik, tidak mungkin menjadi pelakor seperti Bibinya Han Lulu. Bukankah begitu, Bibi Xiao?"

Ketika Yun Hua mengatakan pelakor, seketika wajah Xiao Qiuci menjadi sedikit kaku, dan Xiao Ruyue juga mengerutkan bibirnya.

Tentu saja, wajah Yun Congjun menjadi terlihat sangat suram. Yun Hua memang dengan sengaja mengatakannya. Karena Xiao Qiuci ingin menjadi selingkuhan Yun Congjun, ia ingin melihat apakah Xiao Qiuci masih takut ketahuan atau tidak.

Dengan penuh kasih sayang, Yun Hua memeluk lengan Xiao Ruyue sembari berkata, "Aku tidak habis pikir. Bagaimana bisa ada orang yang dengan senang hati menjadi pelakor dan menghancurkan rumah tangga orang lain? Tampaknya hanya rumah tangga orang lain yang bagus, jadi si pelakor itu harus merebutnya! Dasar tidak tahu malu, murahan! Semua selingkuhan itu memang tidak seharusnya mati begitu saja! Yueyue, bagaimana menurutmu?"