webnovel

Kekuatan Rahasia

kekuatan yang mempunyai potensi untuk menghancurkan dan menciptakan. perjalanan Tian sangat panjang,Tian harus menempuh perjalanan itu untuk menyelamatkan dunia.

txdproject · Kỳ huyễn
Không đủ số lượng người đọc
13 Chs

Balas Dendam

"Itu tidak mungkin,"kata Tian.

"Benarkah?"tanya Alek sambil mendekatkan wajahnya.

"Benar!!!"teriak Tian.

"Oke aku percaya,"kata Alek.

"Aku mau tidur…huaaaaa,"kata Tian sambil menguap.

"Shiro juga ngantuk,"kata Shiro.

Saat perjalanan ke kamar Ia melihat Andre yang sedang berlatih.

"Hei,"panggil Tian dengan santai.

Andre pun berbalik sambil terkejut,Ia melihat orang yang seharusnya mati.

"Ap…apa?tidak mungkin,"kata Andre.

"Tidak mungkin apa nya?"tanya Tian sambil memasang muka bodoh.

"Kenapa Tian?"tanya Clea.

"Ohhhhh…..kau tau yang katanya membunuhku dulu?"kata Tian.

"Iya,"jawab Clea.

"Dia lah yang melakukan itu,"kata Tian sambil menunjuk Andre.

"Apa yang kau katakan?jangan menuduh orang sembarangan!!!!"teriak Andre.

"Sudahlah,aku juga sudah memaafkan mu,"kata Tian sambil berbalik.

Tiba-tiba kaki andre patah.

"Ahhhgrrrrrrr!!!!!"teriak Andre kesakitan.

"Oops,aku salah,"kata Tian.

"Ternyata aku belum bisa memaafkan mu,"kata Tian.

Clea yang melihat Tian pun merasa,Tian yang sekarang bukan Tian yang dulu.

"Apa benar kau Tian?"kata Clea sambil mengarahkan pisau ke Tian.

Tian menunjuk pisau yang dipegang Clea,pisau itu perlahan-lahan membengkok.

"Tidak mungkin,"kata Clea di dalam hati.

"Alek,apa aku boleh pinjam pedang mu?"tanya Tian sambil tersenyum.

"O…oh,boleh…..kurasa,"kata Alek sambil berkeringat karena takut.

Alek memberikan pedangnya ke Tian,kemudian Tian berjalan ke arah Andre

Andre mencoba kabur dengan satu kaki,dia sangat takut akan kejadian yang setelah ini mengintainya.

"Kau mau kabur ya?"kata Tian.

Tiba-tiba kaki Andre yang satunya juga patah.

"Sayang sekali,"kata Tian.

"Apa yang akan kau lakukan Tian?!!!"teriak Clea.

"Apa lagi kalau bukan balas dendam,"kata Tian.

Tian terus berjalan ke arah Andre,Andre terus menjerit karena takut.

"Kumohon jangan mendekat!!!"teriak Andre.

Tian memegang kepala Andre dan mengangkatnya.

"Apa ada kata-kata terakhir?"tanya Tian.

"Kumohon jangan lakukan ini,kita itu teman,"jawab Andre.

"Iya jangan laku-----"

Tian memotong kepala Andre mengunakan pedang sebelum Clea menyelesaikan kalimatnya.

"Kenapa,"kata Clea lirih.

"Dia sudah hampir membunuhku,apa lagi yang harus ku lakukan?"kata Tian dengan santai.

"KAU BUKAN TIAN!!!"teriak Clea.

"Diam,"kata Tian dengan nada dingin.

Clea sangat takut dengan ucapan Tian barusan.

"Aku mau tidur,"kata Tian dengan wajah ceria,Tian pun berjalan menuju kamar lamanya di asrama tentara.

Clea menunduk karena dia masih berfikir apa itu tadi benar Tian.

Rias berjalan ke arah Clea.

"Clea,Tian itu tidak melakukan hal tadi tanpa alasan,"kata Rias.

Rias pun menjelaskan betapa sulitnya perjalanannya untuk kembali ke sini.

"Dia masih bisa tersenyum saat dia dalam kesulitan?"kata Clea takjub di dalam hati.

Clea berfikir tadi Tian adalah orang yang berbeda,ternyata Ia salah.Tian yang saat ini masih Tian yang dulu,Tian yang selalu menangani masalah dengan senyum.

Mereka pun berjalan ke kamar yang sudah di persiapkan oleh Alek untuk mereka Tidur.

Pagi telah tiba,Tian bangun dengan sangat nyaman.

"Ini hari libur,jadi aku mau apa ya?"kata Tian.

"Tiannnnn,"panggil Clea sambil berjalan mendekat ke Tian.

"Hei Tian kenapa pagi-pagi sudah ribut?"tanya Rias sambil mengucek mata.

"Papa,"panggil Shiro sambil memeluk Tian.

"Selamat pagi Shiro,"kata Tian.

"Pagi papa,"kata Shiro.

"Tian temani aku ke pasar,aku mau mau beli bahan makanan,"kata Misha.

"Iya,"jawab Tian.

"Kau tidak mau pergi ke luar Albedo?"tanya Tian.

"Tidak,misiku cuma mendapatkan benih bayi darimu….jadi aku tidak akan bersenang-senang,"kata Albedo.

Tian mendekati Albedo,Tian mengelus rambut Albedo.

"Deg…deg,"hati Albedo tiba-tiba berdetak kencang dan wajahnya mulai memerah.

"Ada apa Albedo?"tanya Tian sambil menepuk pundak Albedo.

"Ti…ti…tidak apa-apa,"kata Albedo malu.

Tiba-tiba terdengar suara yang mengerikan,"hei apa yang kau lakukan,"suara itu terdengar sangat mengerikan.

Tian dengan perlahan-lahan menengok ke suara itu.

"Glek…..,"Tian menelan ludah.Tian melihat Clea yang sedang berdiri dengan aura kegelapan di sekitarnya.

"Me…me…memang apa yang aku lakukan?"tanya Tian dengan takut.

"Kau kan dulu sudah berjanji kita akan menikah,apa kau sudah melupakannya?"jawab Clea.

Semua orang yang di sana terkejut.

"Jadi kak Clea akan menjadi mama Shiro?"tanya Shiro kepada Clea.

"Hemmmm,itu sangat benar,"jawab Clea dengan nada yang sangat bangga.

"Apa itu benar Tian?"tanya Rias dan Misha dengan tatapan membunuh.

"Ke…kenapa hatiku terasa sakit?"tanya Albedo di dalam hati.

Albedo dengan tidak sadar memegang dadanya.

"Ada apa Albedo?"tanya Tian.

"Emmmmmm,"jawab Albedo dengan muka memerah.

"Apa kau sakit,"kata Tian smbil memegang dahi Albedo.

Saat itu tiba-tiba kepala Albedo tidak dapat memikir dan seperti ingin meledak.

"Ada apa Albedo?kau tidak panas,"kata Tian sambil mendekatkan mukanya ke muka Albedo.

Tiba-tiba Albedo pingsan.

"Kenapa dia begini?"tanya Tian.

"Kau itu tidak peka Tian,"kata Clea.

"Iya itu benar,"kata Rias.

"Dia memang seperti itu,"kata Misha.

"Ehhhhh,"kata Tian dengan kebingungan.

Mereka pun membopong Albedo sampai ke kamar.

Albedo pun bangun.

"Apa yang terjadi?"tanya Albedo.

"Dimana Tian?"kata Albedo.

"Dia pergi mencari pedang sepertinya,"jawab Clea.

"Apa kau baik-baik saja Albedo?"tanya Rias.

"Tadi kau tiba-tiba pingsan,"kata Misha.

"Apa kak Albedo sakit?"tanya Shiro sambil dengan wajah perhatian.

"Tidak Shiro,"jawab Albedo.

"Ohhhh,syukurlah,"kata Shiro.

"Jadi apa yang terjadi padamu?"tanya Rias.

"Tadi--"tiba-tiba Albedo mengingat kejadian yang tadi dan wajahnya pun memerah.

"Ada apa?"kata Clea dengan khawatir.

Albedo menutup wajahnya dengan tangan.

"Ohhh,aku tau….ke…ke…ke,"kata Clea sambil tertawa licik.

"Kau suka Tian bukan?"tanya Clea.

"A..a…apa..bukan…seperti….itu!!!!!"teriak Albedo.

Tiba-tiba Tian masuk.

"Woooooaaahhhh,"kata Albedo dengan ekspresi malu.

"Huuuummmm,"Albedo tiba-tiba menutupi mukanya dengan bantal.

"Kenapa kau tidak mengetuk pintu?"tanya Rias.

"Aku kesini cepat-cepat untuk memberi ini,"kata Tian sambil menyodorkan plastik.

Tian mendekat ke tempat tidur,Ia membuka plastik dan menuangkan nya ke mangkok.

"Apa itu?"tanya Clea.

"Ini bubur,"jawab Tian.

"Ohhhhh,"kata Clea.

Tian menyendok bubur itu dan menyodorkan nya ke arah Albedo.

"Ini Albedo,makanlah,"kata Tian.

"Ti…tidak usah,"kata Albedo.

"Oh maaf,"kata Tian.

Tian menyebul bubur itu.

"Ini,sudah dingin,"kata Tian.

"Tidak!!!aku tidak mau makan,"teriak Albedo.

"Kau tidak usah menutupi wajahmu menggunakan bantal,kau itu cantik,"kata Tian.

Albedo perlahan-lahan membuka bantal itu.

"Bilang haaaa!"kata Tian.

"Ha…haa…hammm,"kata Albedo sambil memakan bubur yang sudah di sendok Tian.

"Kiiiiiiiiiiiiiiiiii,"kata Rias,Misha,dan Clea dengan pandangan penuh kebencian.

"Apa yang kalian lakukan,"kata Tian.

"Tidak ada,"kata Rias,Misha,dan Clea.

"Tok…tok…tok,"suara ketukan pintu.

"Ehhhh,ada orang,"kata Tian.

"Ini Albedo,cepat sembuh ya,"kata Tian sambil memberikan mangkuk bubur ke Albedo.

Tian membuka pintunya.Ia melihat Emi dan Aiko.

"Jadi kau selamat?"tanya Emi.

"Jadi apa yang kau lakukan di si----"kata-kata Aiko tiba-tiba teruputus saat melihat Rias,Misha,Albedo,dan Clea.

"Apa yang kalakukan dasar bajingan!!!"teriak Aiko sambil mencekik Tian.

"Apa yang akan kau lakukan kepada papa?"kata Shiro sambil memasang kuda-kuda hendak memukul Aiko.

"Apa?papa?Tian dia panggil papa?"tanya Aiko di dalam hati.

Aiko melepaskan cekikannya dan langsung memeluk Shiro.

"Maaf kan Tian,dia sudah kelewatan,"kata Aiko.

"Apa?"tanya Tian.

Aiko melepaskan pelukannya dan berkata,"Siapa yang kau perkosa hingga menghasilkan anak seperti ini?"

"Apa?"tanya Tian.

Lalu Ia melihat Misha,Ia melihat Misha sangat mirip dengan Shiro.

"Apa yang dia lakukan padamu?"tanya Aiko kepada Misha.

"Dia tidak melakukan-----"

"Maaf atas kebodohannya,"

Aiko berteriak dan membungkuk sebelum mendengar penjelasan dari Misha.

"Kaka,Shiro bukan anak kandung papa?"kata Shiro.

"Jadi?"tanya Aiko.

"Shiro adalah anak yang diselamatkan papa,papa itu sangat baik jadi jangan kasar dengan papa!"kata Shiro.

Aiko tiba-tiba memeluk Tian sambil berkata,"maaf menuduhmu sembarangan tadi."

"Tidak apa,"kata Tian dengan senyum.

Aiko melepaskan pelukannya.

"Ayo Emi masuk,"kata Tian.

"Iya,"kata Emi.

Saat Tian mengobrol dengan Emi dan teman yang lain,Aiko masih sangat merasa bersalah dan masih menunduk.

"Hey Aiko,"kata Tian.

"Apa?"jawab Aiko dengan nada datar.

Tian memberikan katana ke Aiko dan berkata,"katanya kau dulu butuh senjata baru yang ringan."

"Ini kan Katana,ini senjata mahal,"kata Aiko di dalam hati.

"Kenapa?"tanya Tian.

"Tidak,aku tidak dapat menerimanya,"kata Aiko.

"Aku memberikan ini sebagai oleh-oleh dan permintaan maaf karena aku tiba-tiba meninggalkan kalian,"kata Tian.

"Te…te…terima kasih,"kata Aiko sambil malu-malu.

Aiko sangat senang akan hal itu.

"Emi aku juga punya hadiah untuk mu,"kata Tian.

"Apa?tidak usah,"kata Emi menolak.

"Ini,kau suka makanan manis bukan,"kata Tian sambil menyodorkan kue.

"Terima kasih"kata Emi dengan semangat,Emi lalu menerima kue itu dan memakannya.

"Hufff,tidak adil,"kata Clea.

"Tenang aku sudah menyiapkan hadiah untukmu,"kata Tian.

Tian lalu mengambil sesuatu dari Tas nya.

"Ini,"kata Tian sambil memberikan cincin perak dan kalung yang liontinnya terbuat dari kayu yang dipahat sendiri.

"Apa?"tanya Clea.

"Maaf kalau jelek,kalau kau tidak suka kau boleh membuangnya,"kata Tian.

Clea menerima hadiah dari Tian dan langsung memakainya.

"Jadi kapan kita akan mengadakan pernikahannya?"tanya Clea.

"APA?!!!"teriak Tian.

"Kau memberiku cincin karena kau melamarku kan?"kata Clea.

"Tid---"

"Tian aku punya keperluan yang akan aku bicarakan kepadamu empat mata,"kata Aiko.

Aiko dan Tian pun keluar dari kamar itu.

"Jadi apa ada hal yang penting?"tanya Tian dengan serius.

"Ada,"jawab Aiko.

"Apa itu?"Tanya Tian.

Aiko lalu mencium Tian dan mendorongnya sampai terjatuh ke lantai.

"Emmmhhhhhh,"

Aiko tidak melepaskan ciumannya.

Rias dan lainnya pun keluar.

"Apa yang terjadi?"kata Rias.

Rias pun melihat Aiko dan Tian baru berciuman.

"Apa yang kalian lakukan di sini?!!!"teriak Rias.

~~~Bersambung~~~