Tapi mirisnya penolakan yang terang-terangan Dikta utarakan tak menyurutkan niat Heru untuk menyerah begitu saja. Ia malah berulang kali coba meyakinkan dengan cara membujuk Dikta, mengikutinya bahkan hingga ke rumahnya. Bahkan dimanapun kapanpun, Heru selalu nongol dan cukup mengagetkannya, saat dirinya sedang ada di kamar mandi, dirinya ikut-ikutan mandi, sedang makan dirinya ikut makan, sedang tiduran dirinya tiba-tiba nongol menampangkan wajah mengerikan tanpa dosanya, saat sedang mati lampu dirinya muncul sengan memakai senter dibawah dagunya. Ia benar-benar merasa sudah cukup dengan ini. Ia segera berkata dengan terpaksa. "Oke! Oke! Gue bakal jadi pacarnya atau apalah itu!" tandas Dikta. "Serius ini? Gak bohong kan lo?" tanyanya masih tidak menyangka.
"GAK! Udahlah gue mau tidur jangan ganggu gue!" ujarnya segera menutup wajahnya dengan bantal dan membekap gulingnya.
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com