webnovel

Terlacak oleh sang kultivator penyihir Bab 11

Vestu: mungkin ini efek dari ibumu yang galak.

Arif: jaga ucapanmu,meskipun aku setuju soal itu tapi dialah tetap ibuku.

Vestu: perkataanmu tanpa komintmen ya.

"mereka saling pandang dan tertawa.

Arif: kenapa mereka berlari apakah mereka tidak capek.?tunggu sepertinya ini tidak beres.

Luli: cepat beres-beres kita akan tinggalkan tempat ini secepatnya.

"tampak raut wajah yang bingung terpancar dari vestu dan arif.

Vestu: bibi kami baru sele.

Luli: tidak ada waktu lagi, cepat bereskan atau tinggalkan saja.

"yang memotong perkataan tanpa vestu menyelesaikan perkataannya.

"baik tampak ketidak berdayaan,walaupun sedikit kesal tapi mereka tetap menuruti perkataan bibi luli.sudah selesai bibi.

"sebuah cahaya seperti bintang jatuh melesat ke arah mereka.

Luli: gawat itu mereka,sebaiknya kalian melarikan diri ke bukit sedangkan aku akan menghilangkan hawa kehadiran untuk memperlambat mereka.

" disisi lain,4 orang dengan jubah hitam sedang berada di puing-puing reruntuhan yang seolah tempat itu habis terkena bencana alam.

Eti: kakak sebaiknya desa berikutnya ini saja karena desa ini tidak terlalu jauh belum lagi wilayah itu tidak dijaga.!

"2 orang mengangguk setuju atas usulan yang diberikan.

Eru: tunggu sebentar,bukankan kita hanya ditugaskan menghancurkan desa,lebih tepatnya membunuh ibu dan anak.

Eti: tapi kak merebut desa lain juga termasuk kontribusi yang besar bagi kerajaan kita.

Eru: apakah kau bodoh adik kecil, tugas kita saja belum selesai padahal menurut informasi tempat tinggalnya disini dan bahkan perempuan itu sedang sakit pasti mereka tidak jauh dari sini.

"obrolan terus berlanjut hingga sebuah gelombang kecil dari atas gunung terdeteksi.

Saudari ke-3: kakak eru aku merasakan gelombang kecil dipuncak gunung,itu salah satu target yang sesusai di giok.

Eru: semuanya sudah dengar,jadi ayo kita bergegas.

"gelombang energi melingkari mereka dan langsung melesat dengan cepat.

" duarrr suara ledakan dari ke-4 orang diranah puncak pengerasan tubuh dan jiwa,yang mendominasi tempat disekitar mereka pancaran auranya sangat pekat dan keagungangan terpancar dari mereka.

Eru: dimana mereka adik ketiga coba kau lacak mereka.!!

"tampak kekesalan di wajah eru yang sudah tak sabar ingin menyelesaikan tugas.

"adik ketiga mengangguk dan lang mengeluarkan gelombang energi dengan cepat.

Saudari ke-3: kakak,anak itu berjarak 3 mil dari sini,sepertinya mereka mengarah ke bukit sanah.

Eru: bocah, hanya bocah lalu bagaimana dengan ibu mereka.?

Saudari ke-3: kakak seperinya di sekitar sini ada orang,meskipun samar tapi aku bisa merasakannya.

"sebuah senyum terlihat dikebayangan rimbunan pohon,yang sedang memantau ke-4 orang yang berada dihutan.