Nada suara Endru seperti tidak suka ketika mengucapkan kalimat itu pada Sean.
Membuat situasi dingin di ruangan persegi empat itu jadi terasa mencekam.
Sean tidak terpancing dengan sikap Endru yang bicara seperti itu padanya.
Pemuda itu justru menyisir rambutnya dengan tangan, seperti tidak mendengar ucapan apapun dari pria tersebut.
Sikap santai Sean membuat Endru kesal. Ia mendorong pria itu hingga Sean terjajar ke belakang. Beruntung, Cahyo menangkap tubuh Sean hingga pemuda itu tidak sampai tersungkur.
"Senior! Jangan begitu, Sean adalah ketua tim kita yang dipilih langsung oleh atasan, mungkin memang dia baru lolos, tapi ada hal yang membuat dia lolos tapi sudah mengantongi amanat luar biasa itu. Yang jelas, meskipun demikian, Senior tetap seseorang yang kami segani juga, begitu juga Sean, aku yakin juga tidak ada niat untuk meremehkan."
Cahyo berusaha untuk membuat situasi mereka jadi tidak suram dan mencekam.
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com