webnovel

Kaylee's Journal

Kaylee merasakan penderitaan bertahun-tahun bersama degan orang tua asuhnya dan mengajak Sean untuk pergi dari tempat tersebut namun Sean menolaknya. Kaylee meninggalkan kekasihnya, Sean. Dia merasa jengah dengan Sean yang lebih mementingkan obsesi untuk merebut harta yang seharusnya menjadi miliknya. Lantas bagaimana kisah perjalanan cinta mereka? Akan bertahan atau malah justru kandas? Mari simak kisah selanjutnya :)

mrs_geeky88 · Thành thị
Không đủ số lượng người đọc
12 Chs

Chapter 10

Sudah satu minggu ini Kaylee kembali mendiamkan Sean, dia juga selalu menghidar dari Sean. Sementara hubungan Alicia dan Sean juga sudah membaik, sekarang Alicia selalu berusaha untuk menjauhkan Kay dari Sean. Salah satu caranya memisahakan mereka adalah dengan menyibukkan Kay dan Sean.

Alicia meminta kepada ayahnya untuk menambah pekerjaan Sean. Sementara itu Kay ditugaskan untuk mengurus pesta yang akan diadakan nanti malam. Pesta yang tidak telalu besar yang dihadiri oleh para rekan kerja Paul, teman Sarah dan Alicia serta rekan kerja Sean.

Pesta tersebut diadakan untuk menyambut kehadiran Paul dan Sarah yang kembali ke tanah air. Kay mengurus mulai dari pakaian yang akan dikenakan oleh Alicia, Paul, Sarah dan Sean. Sementara pakaiannya sendiri telah disiapkan oleh Alicia, entah seperti apa. Bahkan Kaylee saja belum mengetahui pakaian seperti apa yang akan dikenakannya nanti.

Dekorasi serta makanan dan undangan pun Kaylee yang mengurusnya. Semua dikerjakan dengan rapi dan teliti tanpa melupakan segala sesuatu. Kaylee memang pandai.

Dress code acara tersebut berwarna hitam dan putih. Alicia mengenakan gaun berwarna hitam panjang tanpa lengan dan ketat. Detail gaun tersebut memiliki renda di bagian dada, sementara sepatu dan tasnya berwarna putih. Itu adalah gaun mahal rancangan designer terkenal di butiknya dan yang oleh Kay.

Kay juga menata rambut Alicia dengan baik. Meluruskan rambut Alicia dan mengikatnya ke belakang, menghilangkan poni Alicia sehingga nampak elegan. Kay sudah mulai mendadani Alicia sejak sore, itu adalah kemuan Alicia sendiri.

Alicia tersenyum menatap dirinya sendiri dari pantulan cermin. "Perfect," ucapnya. Memang sangat sempurna semua pekerjaan yang dilakukan oleh Kay. Hanya saja Alicia tidak mengakuinya, hanya memuji dirinya sendiri. "Aku memang cantik. Malam ini tidak akan ada yang menandingi kecantikanku." Lanjutnya lagi.

"Ya. Kau memang sangat cantik." Balas Kay dengan sedikit malas, wajahnya juga nampak kesal.

Kekesalan Kay malah justru membuat Alicia senang, dia tersenyum dalam diamnya. "Karena pekerjaanmu hari ini sangat baik, aku memiliki hadiah untukmu." Ucapnya.

Kaylee nampak terdiam sejenak, dia tidak yakin dengan apa yang dikatakan oleh Alicia. Sehingga dia mencari kebohongan dari mata Alicia.

"Hadiah apa?" Tanya Kay setelah yakin jika tidak ada kebohongan dalam diri Alicia. Alicia memang pandai menyembunyikan semuanya.

Alicia tersenyum, kemudia dia bangun dari duduknya. Mengambil sebuah kotak yang terletak di samping meja rias. Kota kado berwarna putih dengan pita pink sejak tadi berada di tempat tersebut, namun Kay tidak menyadarinya karena terlalu fokus pada pekerjaanya. Kalaupun Kay menyadari keberadaan kotak tersebut, dia tidak akan pernah menyangka jika kado tersebut akan diberikan padanya. Pasalnya kotak kado tersebut terkesan mewah dan mahal.

Alicia menyodorkan kotak kado tersebut kepada Kaylee. "Ambillah, anggap saja sebagai rasa terima kasihku padamu." Tersenyum tulus. "Aku harap kau segera memakainya karena tamu akan segara tiba. Jika kau tidak memakainya aku akan marah dan mengukummu tanpa ampun." Lanjutnya lagi.

Kaylee nampak susah payah meneguk salivanya, namun karena senyuman Alicia membuat ketegangannya hilang. Dia pikir itu adalah kado karena dia telah menjauhi Sean sesuai dengan yang diperintahkan oleh Alicia.

Tanpa berpikir panjang Kaylee segera mengambil hadiah yang diberikan oleh Alicia. "Terima kasih." Ucapnya lirih dengan mata yang nampak berbinar,

"Sekarang pakailah! Aku akan menunggumu diluar." Ucap Alicia dan segera berlalu dari tempat tersebut.

Ini adalah pertama kalinya Alicia mempersilahkan Kaylee mengganti pakaian di walk in closet miliknya. Tanpa menaruh kecurigaan sedikit pun Kay segera membuka kotak hadiah tersebut. Dia nampak antusias tidak berhenti mengumbar senyumannya. Ini adalah kado pertamanya selama tinggal di mansion ini.

Namun senyuman tersebut hanya sesaat, Kay perlahan memudarkan senyumannya. Dia nampak terkejut dengan isi dari kotak tersebut. Kay membuka lebar pakaian yang diberikan oleh Alicia. Senyumnya kali ini benar-benar menghilang.

"Ingat Kaylee. Aku tidak akan segan-segan menghukummu setelah ini jika kau tidak mengenakannya. Aku sudah membeli besi baru untuk mencambukmu." Ucap Alicia di balik pintu walk in closet, nampaknya dia sudah tahu jika Kay sudah membukanya.

Mendengar kata cambukan membuat Kaylee bergidik ngeri, pasalnya dia sudah lama tidak mendapatkan cambukan tersebut karena besi yang biasa digunakan untuk mencambuk Kay dibuang oleh Sean. Dan sekarang Alicia sudah mendapatkan yang baru, sepertinya itu adalah oleh-oleh dari orang tuanya. Akan sangat sakit jika sudah lama tidak merasakan cambukan dan akan mendapatkannya kembali.

Dengan sangat terpaksa akhirnya Kay menggunakan pakaian yang diberikan oleh Alicia. Setetes embun bening keluar dari kedua sudut matanya, namun Kay dengan cepat segera menyekanya. Tidak ingin tangisannya justru membuat Alicia semakin senang.

"Kau memang perempuan yang licik dan jahat, Alicia." Kaylee bergumam lirih.

Kaylee keluar dengan pakaian barunya, tanpa polesan make up sedikit pun. Make up tidak berguna lagi jika dia menggunakan pakaian tersebut.

Alicia nampak puas melihat Kaylee menggunakan pakaian tersebut. Dia bahkan berulang kali tergelak, dia juga mengambil ponselnya untuk memotret Kaylee. Tidak akan menyia-nyiakan pemandangan yang sangat seru ini.

"Ayo kita keluar, semua tamu sudah datang." Ajak Alicia.

Kaylee masih terdiam, dia tidak nyaman menggunakan pakaiannya sekarang. Apalagi ini adalah pertama kalinya.

"Apa kau tuli?" Alicia meninggikan intonasi bicaranya. "Aku mengajakmu keluar. Apa aku perlu menjelaskan apa tugasmu jika sudah menggunakan pakaian itu?"

Mau tak mau Kaylee mengikuti Alicia dari belakang. Segera turun ke ke lantai dasar, tepatnya di aula. Mereka memang memiliki aula pribadi yang cukup besar, cukup menampung puluhan orang.

Mereka belum tiba di lantai dasar, baru menuruni anak tangga pengubung antara lantai dua ke lantai satu namun sudah menjadi sorotan banyak mata. Banyak mata laki-laki yang memandang ke arah mereka

Terlihat mereka nampak takjub memandang ke arah mereka berdua. Ada pula yang nampak berbisik-bisik sedang membicarakan salah satu dari mereka.

Alicia nampak puas melihat semua orang yang memandang takjub ke arahnya, di tambah lagi banyak yang berbisik-bisik. Dia yakin pasti sedang membicarakan babu yang berjalan di belakangnya, Kaylee.

"Apa kau ingin mempermalukanku, Alicia?" Kaylee yang kesal akhirnya buka suara.

Alicia menghentikan langkah kakinya, menoleh ke arah Kay diiringi dengan seringai. "Kau sangat pandai Kay, kau bahkan bisa tahu apa maksudku." Ucapnya.

Kay hanya terdiam, nampak sendu dan berusaha menahan air mata yang hendak keluar. Kaylee memilih untuk menunduk karena terlalu malu berpakaian seperti ini di hadapan banyak orang. Dress lengan pendek yang panjangnya tepat di atas lutut, bagian atas berwarna putih. Sementara lengannya berwana hitam dan bagian bawah atau rok berwarna hitam. Apron putih yang diikat dibagian pinggang dan rambut dicepol. Penampilan Kaylee khas seperti layaknya seorang maid.

TBC.