webnovel

KAU WANITAKU

VOLUME 1 TAMAT Warning!!!! Novel ini ada beberapa kata-kata umpatan, vulgar dan adegan kekerasan. Mohon bijak memilih bacaan. Ambil yg baik tinggalkan yang buruk. Kisah perjalanan Alivia seorang gadis desa berusia sembilan belas tahun yang terpaksa harus merantau ke kota demi menjalankan amanat dari Almarhum Ayahnya. Dia yatim sekarang. Ayahnya berpesan untuk mencari sahabatnya di kota metropolitan yang bisa membantu biaya melanjutkan pendidikannya dan mencarikan jodoh untuknya. Siapa sangka jika dalam pencariannya itu, dia harus berhadapan dengan situasi yang hampir saja membuat dia kehilangan kehormatannya. Dia dipertemukan dengan Adyastha Prasaja, laki-laki yang terlibat dalam Human Trafficking. Yang akhirnya membuat dia terkurung di dalam sangkar emas. "Aku akan berubah jadi jagoan saat itu berhubungan dengan harga diriku. Aku tidak akan membuka auratku pada siapapun yang bukan mahramku. Aku akan menjaganya walau aku harus bertaruh nyawa. Aku lebih baik mati dari pada kehilangan harga diriku. Kamu paham?" (Alivia) "Lagi pula tidak akan ada yang tertarik dengan tubuhmu. Kurus kerempeng. Dada rata. Jangan sok kamu." (Adyastha) Hingga suatu saat Adyastha menganggap Alivia sebagai pengkhianat. Dan untuk membuktikan dia tidak bersalah, dia harus menikah dengan Adyastha. Pernikahan seperti apa yang akan dijalani Alivia dan Astha nantinya? Sanggupkah Alivia mengembalikan Adyastha ke jalan yang benar di tengah tekanan dan bahaya? ikuti kisahnya ya. Visual dan videonya ada di IG ANESHA_BEE atau Youtube Anesha_bee. mampir ya. :) *Cerita ini hanya fiktif belaka. Jika ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan.*

ANESHA_BEE · Thành thị
Không đủ số lượng người đọc
233 Chs

RUMAH BARU

Alivia dan Astha sudah siap-siap untuk pulang. Semua barang milik Alivia sudah dimasukkan ke dalam bagasi mobil. Dan sebentar lagi keduanya akan pulang ke rumah baru mereka.

"Nenek, kami pamit dulu ya." ucap Alivia. Dia mencium punggung tangan Aisyah lalu memeluknya. Ingin sekali dia menangis. Tetapi dia tidak ingin Nenek Isah bertambah sedih kalau dia menangis.

"Iya Alivia, hati-hati dijalan ya. Jangan lupa kalau sudah sampai telepon Nenek. Nenek hanya punya telepon rumah. Walau kamu tidak bisa sering ke sini, setidaknya kasih kabar ya lewat telepon. Biar Nenek tahu kabarmu di sana seperti apa. Jangan lupa jaga baik-baik kandunganmu. Jangan capek-capek." pesan Nenek Isah.

"Iya, Nek insyaAllah.. Saya akan sering menelpon nenek. Sudah saya catat tadi nomernya."

"Nenek, Saya pulang dulu ya. Jaga kesehatan ya Nek." ucap Astha. Gantian Astha yang mencium punggung tangan Nenek Isah setelah Alivia selesai berpamitan.

Chương bị khóa

Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com