webnovel

Move on

Sementara ini, didalam kamar Jeany tengah dilema, dilain sisi dia malu karena setidaknya dia yang membuat masalah dan dia juga yang membuat suasana tidak enak, sehingga Lucas pergi dari rumah, dilain sisi dia merasa tidak terima bahwa Lucas akan pergi, sekarang fikirannya sangat rancu, dia tahu akan ditolak, tapi bagaimana bisa akan sampai dijauhi begini, setidaknya dia hanya berharap tidak menyesal tidak pernah mengatakan sekalipun yang sebenarnya pada orang yang dia sukai, ditambah sebenarnya dia sudah tahu satu rahasia tentang dirinya. Tapi nasi sudah menjadi bubur, semuanya tidak bisa diulang, dan dia hanya bisa terima nasib.

"jean... kau didalam ?" tiba-tiba Luke mengetuk pintu kamar Jeany

"tidak aku tidak di dalam ..." Jeany malas karena sudah tahu apa yang akan dikatakan kakak nya, namun dia baru sadar dengan jawabannya dan berteriak dalam hati "astaga .. dasar mulut bodohku !!! kenapa aku malah menjawab jika tidak mau bertemu dengannya !!! aku bisa di kata-katainya habis-habisan " saat Jeany asyik dengan fikirannya Luke berucap

"kau ini bodoh sekali, anak TK pun tahu jika kau berbohong seperti itu kan.. aku akan masuk " Luke membuka pintu kamar Jeany

"untuk apa kakak kemari ? jika kaka mau menertawai aku sudahlah tertawa sendiri dikamarmu " ucap Jeany pada Lucas

" ya ... maafkan aku .. lagipula kau yang membuat aku tertawa.. dasar .. aku kemari ingin berbicara padamu ..." saat lucas berbicara Jeany memotong

"jika kaka mau bilang agar aku melupakan kakak sudahlah.. aku sudah tahu, kita tidak mungkin bersama, aku akan cepat move on dan yang tidak ku terima adalah kamu pergi menjauh dariku .. bagaimana jika saat ibu dan ayah dinas, bagaimana aku harus melewati hari sambil merindukanmu ?!!!" tanpa sadar air mata jeany menetes, dia terpancing emosi dan segera menutup mukanya

"Jeany, aku kemari memang itu tujuanku, tetapi bukan seperti yang kau fikirkan.. aku kemari tidak menyuruhmu melupakanku..tapi bukan berarti aku menerima hatimu, karena semua perasaan tidak bisa dibohongi, jadi aku hanya ingin berterimakasih padamu .. sudah menyukaiku yang seperti ini, tapi seperti kamu bilang kita tidak mungkin bersatu, akupun menyukaimu dan tidak seperti halnya menyukai lawan jenis mungkin, sebatas aku merasakan tanggung jawab bahwa kau adikku, kepergianku ini memang karena pernyataanmu.. tapi kau harus tahu, aku melakukan ini demi dirimu "

"apa maksudmu demi aku ?" jeany mengangkat wajahnya dan penasaran tanpa sadar bertanya

"ya... yang namanya suka, cinta itu datang dari perasaan, jika kita berpapasan selalu tiap hari, yang ada kamu hanya akan sedih dan sakit hati padaku, lama-lama kita akan menjadi canggung lalu asing, saat kau mulai bertambah usia mungkin kau pun akan seperti itu, jadi saat aku tak ada cobalah kamu mencari seorang yang bisa menjadi pendampingmu, yang lebih baik dariku.. sehingga suatu saat kita bertemu saat aku pulang, kita tidak jadi saling canggung dan kau pun bisa menganggap itu hal yang lalu.. betulkan ?" ucap Lucas, namun bagi jeany perkataan Lucas itu kenyataan bahwa jika sering bertemu semua itu akan menjadi kecanggungan dan memberatkan satu sama lain, akhirnya jeany bertanya pada lucas

"kak.. boleh kah hanya sekali saja, aku minta kamu peluk aku ??"

"tentu saja.. dasar adikku yang bodoh, kemari.." Lucas langsung memeluk jeany, Jeany masih menangis dalam pelukan Lucas, diam-diam lucas pun merasa dalam hatinya ada kekosongan, jika Jeany bukan adik nya tak perlu menunggu jeany menyatakan, pasti lucas akan menyatan perasaan pada jeany, siapa yang tidak suka pada gadis seperti ini, namun Lucas segera membuang fikiran itu dan berfikir bahwa ini hanyalah perasaan bersalahnya karena dia membuat jeany patah hati.

Tidak terasa liburan sudah berakhir Jeany dan Lucas bangun pagi sekali karena mereka harus bersiap ke sekolah, mereka bangun, mandi dan bersiap sarapan di ruang makan, saat itu mereka bertemu di koridor dan saling sapa, langsung menuju ke ruang makan bersama. disana ibu dan ayah mereka sudah duduk dan mereka mengucapkan selamat pagi pada kedua orang tua mereka lalu langsung duduk

" Jeany.. ada apa denganmu ? rasanya kamu semakin kurus hari ini ? tanya ayah jeany

"tidak ada masalah ayah.. aku hanya bertambah kurus karena diet.." ujar jeany sambil menggaruk kepala

"ah.. apa itu diet, jangan menjadi tulang hidup.. makanlah yang baik .. kau membuat aku menjadi orang tua yang tidak perhatian pada anak-anakku" ujar ayah

"sayang.. jangan begitu, jeany mungkin sedang mempunyai pria yang disukai dan diet adalah alasan agar tubuh terbentuk indah, apalagi perempuan yang masa pertumbuhan seperti jeany.. betulkan jeany ? aku harap kamu tidak terlalu ketat pada dirimu sayang.. walaupun diet, lakukanlah dengan sehat"

"hahaha.. iya bu, aku diet bukan karena begitu hehehe.." ujar jeany salah tingkah, sebenarnya jeany tidak diet, badannya memang semakin kurus sendirinya setelah hari dimana Lucas menolaknya, Lucas pun tahu itu dia makin merasa bersalah pada Jeany, namun mau dikatakan bagaimanapun Lucas tidak bisa melakukan yang terbaik lebih dari ini

"tunggu, apa benar kau sudah punya pacar jeany ? atau kau sudah menyukai seorang laki-laki ???" tanya ayahnya

"uhukkk.. tidak ayah, uhukkk..uhukk aku tidak suka siapapun" jeany tersedak karena saat akan menjawab dia lupa sedang memasukan roti kemulutnya sehingga tertelan, lucas disampingnya langsung membantu memukul bahunya dan meberi Jeany minum Lucas bicara

"dasar bodoh, bagaimana roti itu bisa kau telan tanpa kunyah, cepat keluarkan.."

"kaka bodoh !! tidak mau memalukan sekali sumpah kau ini " jeany marah pada lucas, dia langsung minum air putih yang diberikan Lucas

"jeany kamu baik-baik saja nak ?"tanya ibu nya

"aku sudah lebih baik bu.. rotinya tidak salah aku yang salah hehehe"

sontak semua tertawa karena ucapan jeany, dia memang sangat polos dan jika berkata bisa mengeluarkan kata yang membuat orang tertawa di dekatnya

"jeany .. sumpah kau ini cocok sekali menjadi pelawak.. " ucap Luke sambil masih tertawa

"aku tidak mau bicara padamu.. "

"Sudah-sudah.. maafkan ayah tertawa padahal ayah lah pelaku utama yang membuatmu tersedak.." ucap ayah

"tidak ayah.. maafkan aku yang ceroboh.." muka jeany merah karena mau

"baiklah.. kita kembali lagi ke pembicaraan awal.. jeany benarkan kamu tidak ada orang yang kamu sukai atau kamu pacari ???"

"tidak ayah.. memang ada apa ?" jeany jadi penasaran dengan jawaban ayahnya, lucas pun sama penasarannya

Your gift is the motivation for my creation. Give me more motivation!

Creation is hard, cheer me up!

I tagged this book, come and support me with a thumbs up!

I tagged this book, come and support me with a thumbs up!

Like it ? Add to library!

Have some idea about my story? Comment it and let me know.

Kiki_Rizki_1313creators' thoughts