webnovel

Judgment and The Beginnings

Seorang pengangguran bernama Ryoda Tatsuya, yang memiliki hobi membenci orang-orang namun ditakdirkan untuk melindungi populasi manusia dari kiamat. Namun mampukah dia melindungi umat manusia?

LoyalFace · Kỳ huyễn
Không đủ số lượng người đọc
49 Chs

Chapter 47 – Budokai 10 (True Power)

Einhard Lugus, Sang Dragon Slayer…seperti julukannya, ia membunuh seekor Dragon seorang diri. Dragon/Naga adalah Makhluk dengan Tingkatan Rank S+ namun masih dibawah Rank SS, yaitu Typhon. Meskipun begitu, bisa dikatakan bahwa Monster dengan Rank S+ seperti Dragon/Naga memiliki kekuatan yang jauh diatas Monster Rank S lainnya. Dan, Einhard Lugus berhasil mengalahkannya. Kekuatan yang sungguh luar biasa. Hanya ada 5 Naga yang diketahui pernah menampakkan diri mereka. Dan salah satunya sudah dihabisi oleh Einhard Lugus.

Dan Sekarang…Renka Tatsuya berjuang untuk melawan Sang Dragon Slayer. Saat pertarungan di langit, Einhard berhasil menghempaskan Renka hingga menghantam Lantai Arena. Pertarungan ini masih berlanjut, Kenapa? Karena dari debu asap itu, Renka Kembali berdiri walaupun kedua tangannya terluka dan meneteskan darah. Sementara Einhard sama sekali tidak terluka. Namun Renka masih tidak menyerah. Pertarungan masih terus berlangsung, mereka saling menyerang satu sama lain dan juga membalikkan serangan. Saat pertarungan terus berlangsung, pergerakan Renka melambat, staminanya mencapai batas, power dari serangannya juga melemah, tiba-tiba saja satu pukulan didaratkan oleh Einhard di perut Renka, namun Renka berhasil menahannya dengan satu tangan. Darah segar mengalir dari sudut bibir Renka akibat damage serangan tersebut.

Renka kemudian memutuskan untuk menjaga jarak dengan mundur beberapa Langkah. Ia kemudian meludah dan menyeka darah dimulutnya. Tidak hanya luka itu saja, selama mereka saling menyerang tadi, Renka menerima beberapa serangan tombak dari Einhard sehingga membuat beberapa luka goresan di wajah, lengan, pinggang dan juga paha.

Renka kemudian menggerakkan kakinya, lalu membentuk sebuah kuda-kuda. Renka kemudian mengangkat tangan kanannya setinggi dada dan menempatkan tangan kirinya di samping kanan wajahnya, membentuk kuda-kuda seni bela diri yang ia pelajari. Einhard kemudian maju untuk menyerangnya, saat Einhard mengayunkan Tombaknya untuk menyerang, Renka memukul tombak itu keatas dengan telapak tangannya dan kemudian menyerang Einhard di dada dengan sangat cepat menggunakan telapak tangan kirinya dan serangan itu berhasil membuat Einhard menerima sedikit damage. Einhard sedikit terkejut karena ia tidak bisa melihat pergerakan Renka yang sangat cepat dan akurat saat menyerang tadi.

Einhard terpukul mundur beberapa Langkah akibat dampak dari serangan Renka. Namun serangan itu belum cukup untuk mengalahkan Einhard. Einhard kemudian maju lagi, namun keli ini dengan kecepatan kilat. Ia kemudian melompat dan mengangkat tombaknya keatas lalu menghantamkannya kearah Renka layaknya seperti sedang membelah sesuatu dengan tebasan lurus menggunakan pedang. Renka menghindari itu dengan cara memundurkan kaki kirinya lalu menghadap kesamping. Einhard kemudian memutarkan tubuhnya kesamping lalu mengayunkan tombaknya kekanan dan menyerang Renka Kembali dari titik butanya. Renka dengan cepat mengankis serangan itu dengan kedua tangannya yang membentuk pertahanan dan berhasil menghentikan serangan tersebut. Dengan cepat, Renka Kembali memukul tombak tersebut menjauh darinya kemudian menyerang Einhard dengan kedua telapak tangannya.

Namun sesuatu yang luar biasa terjadi. Einhard menyerang balik dengan pukulannya tepat sebelum serangan Renka mengenainya. Renka terhempas cukup jauh namun masih tetap berdiri dan berhasil bertahan.

"Sepertinya aku harus menggunakan wujud itu" ucap Renka

"Ruler's Mode!"

Renka Kembali menggunakan wujud Ruler itu kembali. Ia sudah bertekad untuk mengalahkan Einhard apapun resikonya. Ia sangat menikmati pertarungan ini. Einhard yang melihat wujud itu memasang ekspresi serius dan berkata….

"Bodoh!"

Einhard kemudian memutar tombaknya lalu bersiap dalam posisi menyerang, begitu juga dengan Renka. Einhard kemudian bergerak maju, pergerakannya sangatlah berbeda dengan sebelumnya. Meski sudah berada dalam wujud Ruler, Renka sama sekali tidak bisa melihat pergerakan Einhard dan seketika Einhard sudah berada di depannya dan memukul Renka dengan tombaknya dengan sangat kuat hingga membuat Renka terhempas. Namun ia berhasil mengendalikan tubuhnya saat terhempas dan Kembali berdiri. Renka sangat terkejut melihat Einhard yang berjalan kearah Renka. Dengan satu mata menyala dan tombak yang ia pegang menghadap belakang, Renka melihat sesosok yang sangat berbeda dengan sebelumnya, amarah yang sangat kuat dan juga aura sangat kuat terpancarkan dari Sosok yang sedang berjalan itu.

Tak hanya itu, sekilas…Renka melihat sosok besar berdiri dibelakang Einhard. Tanpa peringatan sedikitpun, Einhard Kembali menyerang, begitu juga dengan Renka. Renka merasakan sesuatu yang aneh, sungguh perbedaan yang sangat signifikan dengan sebelumnya.

"Jadi selama bertarung tadi, ia masih belum serius?" Ucap Renka dalam hatinya.

Einhard menangkap Renka lalu menghempaskannya ke langit. Ia kemudian melemparkan Tombaknya dengan kecepatan kilat dan menembus bahu kiri Renka, lalu dengan kecepatan sama, ia melompat dan melesat kearah tombaknya dan menangkapnya. Tak hanya itu saja, Einhard kemudian Kembali menyerang Renka dengan Tombaknya tersebut, Renka menahan serangan itu dengan kedua tangannya namun tetap saja itu terlalu kuat untuk ditahan.

Renka terhempas Kembali dengan sangat kuat kebawah dan menghantam Arena. Einhard kemudian turun Kembali ke Arena. Ia kemudian berjalan menuju Renka yang sudah terbaring, dan wujud Rulernya perlahan lahan menghilang.

"Wujud itu hanya membuatmu sedikit lebih kuat, namun dampak yang diberikan adalah kematian!" Ucap Einhard.

Tak lama kemudian, Wasit mengumumkan bahwa Einhard Lugus yang menang dalam pertandingan ini. Ryoda kemudian segera turun ke Arena dan membawa Adiknya menuju Ruang Perawatan, namun Xiao Er juga turun kebawah dan berjalan kearah Ryoda dan Renka. Ia meminta Ryoda menurunkan Renka lalu menyembuhkannya. Seketika semua luka ditubuh Renka Kembali pulih bahkan bekas luka sedikit pun tidak ada. Namun Renka masih dalam keadaan pingsan akibat Lelah.

Xiao Er lalu menyuruh Ryoda untuk membawa Renka ke Ruang Perawatan untuk beristirahat. Lalu kemudian Xiao Er berjalan kearah Einhard.

"Kau masih belum bisa melupakannya hah!" Ucap Xiao Er sedikit marah

Einhard hanya diam saja dan berjalan keluar dari Arena.